Prevalensi HBsAg Positif Antara Donor Darah Sukarela Dengan Donor Darah Pengganti Di UTD PMI Provinsi Lampung Tahun 2019-2020

Sari Rahmada Mulyani* -  Universitas Malahayati, Indonesia
Aditya Aditya -  Universitas Malahayati, Indonesia
Festy Ladyani Mustofa -  Universitas Malahayati, Indonesia
Zulfian Zulfian -  Universitas Malahayati, Indonesia

ABSTRACT: PREVALENCE OF POSITIVE HBsAg BETWEEN VOLUNTARY BLOOD DONATIONS AND REPLACEMENT BLOOD DONATIONS AT PMI UTD LAMPUNG PROVINCE 2019-2020

 

Background: The risk of transmission of HBV infection through blood transfusion depends on many things, including the prevalence of disease in the community, the recipient's immune status, the number of donors per unit of blood, and the effectiveness of the screening used. The main disease transmission will occur during the window period, which is a period immediately after infection in which the donor's blood has been infected but the screening result is still negative.

Objective: To determine the prevalence of positive HBsAg between voluntary blood donations and replacement blood donations at the PMI UTD in Lampung Province in 2019-2020.

Methodology: The type of research used in this research is quantitative descriptive with cross-sectional design. The sample used in this study were blood donors at UTD PMI Lampung Province in 2019-2020.

Results: The prevalence of voluntary blood donation with positive HBsAg in 2019 was obtained as many as 70 people (33.65%) while the prevalence of replacement blood donors with positive HBsAg in 2019 was obtained as many as 8 people (16%). Then, the prevalence of positive HBsAg voluntary blood donors in 2020 was found to be 138 people (66.35%) while the prevalence of positive HBsAg blood donors in 2020 was 42 people (84%).

Conclusion: There is a difference in the prevalence of both voluntary blood donors and replacement blood donors between 2019 and 2020. and the prevalence of HBsAg positive in blood donors is different every year.

 

Keywords: Blood Transfusion, Volunteer, Replacement, HBsAg

 

 

INTISARI: PREVALENSI HBsAg POSITIF ANTARA DONOR DARAH SUKARELA DENGAN DONOR DARAH PENGGANTI DI UTD PMI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2019-2020

 

Latar Belakang: Risiko penularan pada infeksi HBV melalui transfusi darah bergantung pada banyak hal, antara lain yaitu adanya prevalensi penyakit pada masyarakat, status imun resipien, jumlah donor tiap unit darah dan keefektifan skrining yang di gunakan. Penularan penyakit yang utama akan timbul pada saat window period, yaitu suatu periode segera terjadi setelah terinfeksi dimana darah donor sudah terinfeksi tetapi hasil skrining masih negative.

Tujuan: Mengetahui Prevalensi HBsAg Positif Antara Donor Darah Sukarela Dengan Donor Darah Pengganti Di UTD PMI Provinsi Lampung Tahun 2019-2020.

Metodologi: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pendonor darah di UTD PMI Provinsi Lampung tahun 2019-2020.

Hasil: Prevalensi donor darah sukarela dengan HBsAg positif pada tahun 2019 didapatkan sebanyak 70 orang (33,65%) sementara prelavensi donor darah pengganti dengan HBsAg positif pada tahun 2019 didapatkan sebanyak 8 orang (16%). Lalu, prevalensi donor darah sukarela dengan HBsAg positif pada tahun 2020 didapatkan sebanyak 138 orang (66,35%) sementara untuk prevalensi donor darah pengganti dengan HBsAg positif pada tahun 2020 didapatkan sebanyak 42 orang (84%).

Kesimpulan: Terdapat perbedaan prevalensi baik donor darah sukarela maupun donor darah pengganti antara tahun 2019 dengan tahun 2020. Dan prevalensi HBsAg Positif pada donor darah berbeda-beda setiap tahun.

 

Kata Kunci     : Donor Darah, Sukarela, Pengganti, HBsAg

  1. Almudi, M. Y., Hadi, M. I. & Kumalasari, M. L. F. (2018). HBsAg Skrining pada Remaja di Surabaya dengan Menggunakan Rapit Test. Jurnal Kesehatan Masyarakat, IX(1), pp. 30-33.
  2. Amrullah, M. R. F., Damawati, S. & Santosa, B. (2017). Perbedaan Hasil Anti-HBs Menggunakan Metode Rapid Test dan ELISA, Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
  3. Awan, S. A., Junaid, A. & Sheikh, S. (2018). Infeksi yang Dapat Menularkan Transfusi: Memaksimalkan Pengawasan Donor. Cureus, X(12), pp. 2-3.
  4. Azra, L.G. (2006). Frekuensi HBsAg Positif Pada Uji Saring Darah Di Palang Merah Indonesia Cabang Padang Periode 1 Januari 2005 - 31 Desember 2005. [Skripsi]. Padang: Universitas Andalas.
  5. Dunggio, C. M. (2020). Gambaran Hasil Pemeriksaan Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) pada Ibu Hamil. Trimester Satu di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tengah. Hulonthalo Jurnal Ilmu Kesehatan (HIJK), Volume 1, pp. 31-32.
  6. Engkartini. (2016). Trend Prevalensi Penyakit Diabetes Militus (DM) Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap Tahun 2009 - 2015, Yogyakarta: Univeristas Muhammadiyah Yogyakarta.
  7. Erawati & Syukriadi. (2019). Hubungan Hasil Uji Saring Darah pada Donor Sukarala dan Pengganti di RSUD Rokan Hulu. Journal of Sainstek, 11(2), pp. 84-88.
  8. Gozali, A. P. (2020). Diagnosis, Tatalaksana, dan Pencegahan Hepatitis B dalam Kehamilan. CDK Jurnal, 47(5), pp. 355-357.
  9. Hepatic Health. (2020). Management of chronic Hepatitis B virus Infection. [Online] Available at: https://hepatichealth.com/Hepatitis-b/treatment-and-management/ [Accessed 16 Oktober 2020].
  10. Hepatic Health. (2020). Prevention and diagnosis of HBV. [Online]
  11. Available at: https://hepatichealth.com/Hepatitis-b/prevention-and-diagnosis/ [Accessed 16 Oktober 2020].
  12. Herlinda, N. (2002). Frekuensi HBsAg positif dalam uji saring darah donor Di UTDC Padang periode tahun 2001. [Skripsi]. Padang: Universitas Andalas.
  13. Jantiko, M. D. (2019). Infeksi Virus Hepatitis B pada Ibu Hamil , Kediri: IIK Strada Kediri.
  14. Kementerian Kesehatan RI. (2016). Sebagian Besar Kematian Akibat Hepatitis Virus Berhubungan dengan Hepatitis B dan C Kronik. [Online] Available at: https://www.kemkes.go.id/pdf.php?id=16042700001 [Accessed 12 Oktober 2020].
  15. Kementerian Kesehatan RI. (2020). Buku Saku Hepatitis. Tahun 2020 ed. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
  16. Kumala, I. D. & Rahayu, S. (2019). Pengetahuan Tentang Donor Darah dan Perilaku Altruisme pada Mahasiswa. Jurnal Kesehatan Cehadum, Volume 1, pp. 61-62.
  17. Menteri Kesehatan RI. (2015). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Penanggulangan Hepatitis Virus. Jakarta, s.n.
  18. Menteri Kesehatan RI. (2015). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2015 Stanar Pelyanan Tranfusi Darah. Jakarta, s.n.
  19. Monica. (2018). Patofisiologi Hepatitis B, Denpasar: Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
  20. Oktavia, D., Yaswir, R. & Harminati, N. (2017). Frekuensi Hepatitis B dan Hepatitis C Positif pada Darah Donor di Unit Tranfusi Darah Cabang Padang pada Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(1), pp. 148-150.
  21. Pusparini, A. D. & Ayu, P. R. (2017). Tatalaksana Persalinan pada Kehamilan dengan Hepatitis B. Jurnal Medula Unila, 7(2), pp. 1-3.
  22. Rahayujati. (2006). Beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian hepatitis B dan C pada pendonor darah. BKM. 22(1).
  23. Rahmadani, F. (2019). Gambaran Hasil Pemeriksaan HBsAg pada Pendonor di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia, Padang: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Padang.
  24. Riskesdas Lampung. (2018). Laporan Provinsi Lampung Riskesdas 2018, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
  25. Riskesdas. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018, Jakarta: Kementerian RI.
  26. Soemohardjo, S. & Gunawan, S. (2015). Hepatitis B Kronik. Dalam: S. Setiati, et al. penyunt. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. 6 penyunt. Jakarta: Interna Publishing, pp. 1965-1672.
  27. Sonita, A. & Kundari, R. (2018). Aplikasi Seleksi Calon Pendonor Darah Menggunakan Algoritme C4.5. Jurnal Pseudocode, VI(2), pp. 98-99.
  28. Sudana, I. G. R. A. (2016). Prevalensi dan Hubungan Antara Terjadinya Infeksi Virus Hepatitis B pada Ibu Hamil dengan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Perilaku Beresiko Ibu di Bali, Denpasar: Universitas Udaya.
  29. Ventiani, N., Sastri, S., Pertiwi, D. (2014). Frekuensi HBsAg Positif pada Uji Saring Darah di Palang Merah Indonesia Cabang Padang Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Andalas. 3(1): 924-927.
  30. WHO. (2020). Hepatitis B. [Online] Available at: http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/Hepatitis-b [Accessed 10 Oktober 2020].
  31. Wulandari, P.M., Mulyantari, N.K. (2016). Gambaran Hasil Skrining Hepatitis B Dan Hepatitis C Pada Darah Donor Di Unit Donor Darah Pmi Provinsi Bali. E-Jurnal Medika Udayana. 5(7). ISSN 2303-1395. Diakses dari: Https://Ojs.Unud.Ac.Id/Index.Php/Eum/Article/View/21561. Pada: 23 Feb 2021.
  32. Yulia, D. (2019). Virus Hepatitis B DItinjau dari Aspek Laboratorium. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(4), pp. 247-252.