Hubungan Antara Tempat Melahirkan Dengan Angka Kematian Neonatal di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung

Prambudi Rukmono -  Universitas Malahayati, Indonesia
Anggunan Anggunan -  Universitas Malahayati, Indonesia
Astri Pinilih -  Universitas Malahayati, Indonesia
Siti Shilviayana Yuliawati* -  Universitas Malahayati, Indonesia

ABSTRACT: THE RELATIONSHIP OF PLACE OF BIRTH WITH NEONATAL MORTALITY RATE IN RSUD DR. H. ABDOEL MOELOEK, LAMPUNG PROVINCE

 

Background: Risk factors for infant mortality are associated with factors from infant, mother, and pregnancy. One of the factors from the mother that can cause neonatal death is the place of delivery. The better the place for a person to deliver labor, the better the success rate of labor. This is because, in a good place of delivery, such as delivery in a hospital, there are specialist health personnel such as obstetrics-gynecologists and pediatricians, as well as supporting facilities such as qualified health facilities.

Objective: To determine the relationship between place of delivery and neonatal mortality at Abdul Moeloek Regional Hospital in 2020.

Methodology: The type of research used in this research is quantitative. The sample used in this study were neoanthic patients at Abdul Moeloek Hospital in 2020. Data analysis used Chi-Square analysis.

Results: Based on the comparative test conducted, the p-value was 0,000 (p-value <0.005).

Conclusion: This means that there is a significant relationship between place of delivery and neonatal mortality.

 

Keywords: Place of birth, death, neonatal

 

 

INTISARI: HUBUNGAN ANTARA TEMPAT MELAHIRKAN DENGAN ANGKA KEMATIAN NEONATAL DI RSUD DR. H. ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

 

 

Latar Belakang: Faktor-faktor risiko kematian bayi dikaitkan dengan faktor dari bayi, ibu, dan kehamilan. Faktor dari ibu yang dapat menyebabkan kematian neonatus salah satunya adalah tempat persalinan. Semakin baik tempat seseorang melakukan persalinan, semakin baik pula tingkat kesuksesan persalinan tersebut. Hal ini dikarenakan pada tempat persalinan yang baik, seperti persalinan di rumah sakit, terdapat tenaga kesehatan spesialis seperti dokter obstetri-ginekologi dan dokter anak, serta sarana pendukung seperti fasilitas kesehatan yang mumpuni.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tempat melahirkan dengan kematian neonates di RSUD Abdul Moeloek tahun 2020.

Metodologi: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pasien neoantus di RSUD Abdul Moeloek tahun 2020. Analisa data menggunakan analisis Chi-Square.

Hasil: Berdasarkan uji komparatif yang dilakukan, didapatkan p-value sebesar 0,000 (p-value <0,005).

Kesimpulan: Hal ini berarti bahwasannya terdapat hubungan yang signifikan antara tempat melahirkan dengan angka kematian neonatal.

 Kata Kunci : Tempat melahirkan, kematian, neonates.

  1. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Dinkes Sumut). (2018). Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2017. Medan: Dinkes Sumut.
  2. Dinkes Kota Bandar Lampung. (2012). Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung. Bandar Lampung: Dinkes Kota Bandar Lampung.
  3. Djaja, S., Senewe, F., Ariawan, I. (2012). Keberhasilan Pelatihan Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir Untuk Bidan Di Desa Di Kabupaten Cirebon, Tahun 2005. Jurnal Ekologi Kesehatan, North America.
  4. Kementerian Kesehatan RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Kemenkes RI.
  5. Noorhalimah. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kematian Neonatal Di Kabupaten Tapin (Tinjauan Terhadap Pemeriksaan Kehamilan, Penolong Persalinan Dan Karakteristik Ibu). Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2(2): 64-71.
  6. Prabumurti Pn, Purnami Ct, Widagdo L, Dkk. (2006). Analisis Faktor Risiko Status Kematian Neonates Di Kecamatan Losari Kabupaten Brebes Tahun 2006. Jurnal Promkes Indonesia. 3(1).
  7. Prameswari, M. F. (2007). Kematian Perinatal di Indonesia dan Faktor yang Berhubungan, Tahun 1997-2003. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 1(4): 154-160.
  8. Putri, S.M., dan Ningrum, W.M. (2019). Gambaran Penyebab Bayi Lahir Mati (Stillbirth) Pada Proses Persalinan. Medical Journal of Galuh University. 1(1): 37-44.
  9. Rofiqoch, I., Jusuf S. Effendi, Dinan S. Bratakoesoema. (2016). Hubungan Umur Ibu, Paritas dan Penolong Persalinan Dengan Kematian Neonatal di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013. urnal Kesehatan Reproduksi. 3(1): 60 – 68.
  10. Rukmono, P. (2017). Neonatologi Praktis. Bandar Lampung: Aura.
  11. Rukmono, P. (2017). Tatalaksana Bayi Baru Lahir. Bandar Lampung: Aura.
  12. Suraya, I. (2017). Determinan Kematian Neonatal Pada Bayi Berat Lahir Rendah di Indonesia (Analisis Data SDKI 20022003 dan 2007). Arkesmas. 2(1): 126-134.
  13. Suryanti. (2018). Analisa Kematian Neonatal di Kota Batam. Jurnal Dunia Kesmas. 7(3): 122-126.
  14. Timmreck, T. (2001). Epidemiologi: suatu pengantar. Ed 2. Jakarta: EGC.
  15. UNICEF. (2013). Improving child nutrition, the achievable imperative for global progress. New York: United Nations Chilren’s Fund.
  16. Wati, S., Adi, S. (2020). Gambaran Kematian Neonatal Berdasarkan Karakteristik Ibu di Kota Semarang. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas. 5(2): 82-87.