Hubungan Kecacingan dengan Kejadian Anemia pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung

Rita Agustina* -  Universitas Malahayati, Indonesia
Tusy Triwahyuni -  Universitas Malahayati, Indonesia
Devita Febriani Putri -  Universitas Malahayati, Indonesia
Nindi Destiani -  Universitas Malahayati, Indonesia

ABSTRACT: RELATIONSHIP WITH ANEMIA IN ELEMENTARY CHILDREN IN TANJUNG SENANG REGENCY, BANDAR LAMPUNG

 

Background: Anemia is a condition in which the number of red blood cells or the hemoglobin concentration in them is less than normal. WHO in the World Wide Prevalence of Anemia reports that the total population of the world who suffer from anemia is 1.62 billion people with a prevalence in primary school children (25.4%) and 305 million school children worldwide suffer from anemia. In general, the cause of anemia is nutritional deficiencies, especially iron deficiency and parasitic infections such as worms. Worms is an infectious disease caused by parasites in the form of worms.

Objective: Knowing the Relation between Worms and Anemia in Elementary School Children in In Tanjung Senang District Bandar Lampung in 2020.

Method: This type of research is quantitative research and analytical observational research methods with a cross sectional approach with the Chi Square test. Sampling was done using Quota Sampling. The sample in this study were 63 people.

Results: The results of the Chi Square test showed p-value = 0.000, which is less than the significance value of 5% (0.05), this shows that there is a significant relationship between worms and anemia in elementary school children in Tanjung Senang, Bandar Lampung, in 2020.

Conclusion: There is a significant relationship between helminths and the incidence of anemia in elementary school children in Tanjung Senang, Bandar Lampung, in 2020.

 

Keywords: Worms, Anemia Incidence

 

 

ABSTRAK: HUBUNGAN KECACINGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG

 

Pendahuluan: Anemia merupakan suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya kurang dari biasanya. WHO dalam World wide Prevalence of Anemia melaporkan bahwa total dari keseluruhan penduduk dunia yang menderita anemia adalah 1,62 miliar orang dengan prevalensi pada anak sekolah dasar (25,4%) dan 305 juta anak sekolah di seluruh dunia menderita anemia. Pada umumnya penyebab anemia adalah kekurangan nutrisi, terutama kekurangan zat besi dan infeksi parasit seperti kecacingan. Kecacingan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit berupa cacing.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kecacingan Dengan Kejadian Anemia Pada Anak Sekolah Dasar di Di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung Tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dan metode penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dengan uji Chi Square. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Quota Sampling. Sampel pada penelitian ini sebanyak 63 orang.

Hasil: Hasil uji Chi Square  menunjukkan p-value = 0.000 dimana kurang dari nilai kemaknaan yaitu 5% (0.05), hal tersebut menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kecacingan dengan kejadian anemia pada anak Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung Tahun 2020.

Kesimpulan: Kesimpulannya terdapat hubungan yang signifikan antara kecacingan dengan kejadian anemia pada anak Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung Tahun 2020.

 

Kata Kunci  Kecacingan, Kejadian Anemia

  1. Ani, LS. (2016). Buku Saku Anemia Defisiensi Besi. Jakarta: EGC
  2. Besral., dkk. (2016). Hubungan Infeksi Soil Transmitted Helmint Dengan Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Dasar di Daerah Istimewa Yogyakarta, download.portalgaruda.org, diakses pada tanggal 14 November 2016. Yogyakarta.
  3. Dinkes Kota DIY. (2017). Sosialisasi Program Pemberian Obat Pencegahan Kecacingan Pada Pertemuan Lokmin Linsek. http://kesehatan.jogjakota.go.id, diakses pada tanggal 14 November 2017. Yogyakarta.
  4. Kemenkes RI. (2012). Pedoman Pengendalian Kecacingan. Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jenderal PP dan PL. Jakarta.
  5. Mazrizal. (2007). Anemia Defisiensi Besi. Jurnal Kesehatan Msyarakat II (1)
  6. Stropler, T, Weiner, S. (2017). Krause’s Food & Nutrition Care Process 14th edition. Elsivier. Canada
  7. Syahnuddin, Muchlis dkk. (2017). Hubungan Anemia Gizi Dengan Infeksi Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar di Kota Palu. Media Litbangkes, Vol. 27 No. 4, Desember 2017: 225.
  8. World Health Organization (WHO). (2020). Anemia. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2020. Tersedia dari : https://www.who.int/health-topics/anaemia#tab=tab_1