Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dehidrasi Pada Pekerja Pabrik Tahu Kota Jambi Tahun 2022
Abstract
Iklim lingkungan kerja yang ekstrim merupakan salah satu faktor fisik. Iklim kerja yang ekstrim dapat menyebabkan peningkatan panas tubuh sehingga pekerja mengalami keringat berlebih tentunya hal ini akan mempengaruhi status hidrasi pekerja. Suhu rata-rata di area produksi Pabrik Tahu di Kota Jambi adalah 29,05ºC, sedangkan NAB iklim kerja ditetapkan tidak lebih dari 28ºC. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dehidrasi pada pekerja pabrik tahu di Kota Jambi. Desain penelitian adalah cross sectional. Sampel penelitian adalah pekerja pabrik tahu di Kota Jambi sebanyak 42 pekerja. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 09 s/d 18 April 2022. Instrumen penelitian kuesioner, alat ukur dehidrasi, beban kerja, iklim kerja dan status gizi. Analisis data menggunakan uji Kendall's-Tau. Hasil Univariat Sebanyak 42,8% responden mengalami dehidrasi berat, 66,7% responden berada di lingkungan suhu kerja panas, responden kurang mengkonsumsi air minum 76,2%, 66,7% memiliki beban kerja berat dan 31,0% responden memiliki IMT dalam kategori kurus. Hasil bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara beban kerja (p=0,006), konsumsi air minum (p=0,000) dan iklim kerja (p=0,000) dengan dehidrasi. Tidak ada hubungan antara status gizi (p=0,239) dengan dehidrasi pada pekerja pabrik tahu.
Kata kunci: dehidrasi, beban kerja, konsumsi air minum, status gizi
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
DAFTAR PUSTAKA
Afton, I, Huda & Tjipto S (2018). Hubungan Beban Kerja dan Konsumsi Air Minum dengan Dehidrasi Pada Pekerja Pabrik Tahu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 1 No. 1.
Batmanghelidji, F (2007). Air Untuk Menjaga Kesehatan dan Menyembuhkan Penyakit. Jakarta:Gramedia Pustaka Umum.
Kemenkes RI. (2014). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2015). Pedoman Kebutuhan Cairan bagi Pekerja Agar Tetap Sehat dan Produktif. Jakarta: Kemetrian Kesehatan RI.
Margiasih, O. A. (2016). Hubungan Beban Kardiovaskuler Dengan Dehidrasi Dan Kelelahan Pada Pekerja Bagian Penempaan Besi Di Sentra Industri Pande Besi Desa Padas Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten. Publikasi Ilmiah Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Surakarta
Moeljosoedarmo, S. (2008). Higiene Industri. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Permanakertrans RI, No. 13 Tahun. 2011. Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja. Jakarta: Depnakertrans.
Ricky Randa, et al. (2018). Hubungan Status Gizi, Pengetahuan, Konsumsi Cairan, Lingkungan Kerja dan Status Hidrasi Pada Karyawan Pt.Sumber Natural Indonesia. Jurnal Universitas Esa Unggul. Vol. 3(1)
Sari, M. P. (2017). Iklim Kerja Panas dan Konsumsi Air Minum Saat Kerja Terhadap Dehidrasi. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), Vol 1 No2. pp 108–118.
Soeripto, M. (2008). higiene industri. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Suma’mur. (2009). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Cv. Sagung Seto
Suma’mur. (2014). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes).Jakarta: Cv. Sagung Seto
Tarwaka. (2015). Ergonomi Industri Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja Revisi Edisi II.Jakarta: Harapan Press
DOI: https://doi.org/10.33024/jdk.v11i3.7438
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Dunia Kesmas
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Published by:
Faculty of Health Sciences, Malahayati University
Editorial Address:
Jl. Pramuka No. 27 Kemiling Bandar Lampung Cq. Tim Jurnal Dunia Kesmas.
Whatsapp : 0822-8154-6379 (admin)