LATIHAN EKTREMITAS BAWAH PADA PASIEN DENGANULKUS KAKI DIABETIK: LITERATURE REVIEW

Sandra Pebrianti, Andry Tahta Pramudya, Yatimah Pratiwi

Abstract


Pendahuluan: Salah satu komplikasi kronik diabetes mellitus tipe 2 adalah ulkus kaki diabetik akibat neuropati.Ulkus bersifat kronis dan sulit sembuh, berpotensi mengalami infeksi dan iskemia tungkai dengan risiko amputasi.Bahkan dapat mengancam jiwa.Gangguan sirkulasi menyebabkan suplai oksigen dan nutrisi ke area ulkus terganggu, sehingga menghambat proses perbaikan ulkus. Oleh karena itu salah satu tindakan keperawatan untuk meningkatkan sirkulasi ke area ulkus adalah latihan ekstremitas bawah.
Metode: Literature review ini bertujuan untuk memberikan gambaran latihan yang sesuai untuk meningkatkan sirkulasi perifer pada pasien ulkus kaki diabetik.Penelusuran artikel menggunakan internet Google Scholar, Proquest dan Pubmed periode publikasi 2006-2017, dengan kata kunci diabetes mellitus, latihan ekstremitas bawah dan ulkus kaki diabetik. Kriteria inklusi pasien DM tipe 2 dengan ulkus kaki diabetik.
Hasil: Dari ekstraksi dari 15 artikel yang dianalisis dan 10 artikel yang memenuhi kriteria menunjukan bahwalatihan ektremitas bawah terdiri dari berbagai macam latihan sebagai pilihan diantaranya, elevasi ektremitas, latihan ROM (rentang gerak) pada ektrimitas bawah, latihan ROM ankle danbuerger allen exercise. Jenis-jenis latihantersebut efektif dalam membantu memperkuat otot, mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki, serta mengatasi keterbatasan gerak sendi, meningkatkan fungsi kardiopulmonal dan meningkatkan suplai darah ke daerah ulkus.Dengan sirkulasi darah yang adekuat menyebabkan difusi oksigen dan nutrisi ke area ulkus adekuat sehingga mempengaruhi peroses perbaikan ulkus kaki diabetik dan mencegah komplikasi lebih lanjut.Strategi baru perlu dikembangkan untuk pengelolaan pasien dengan ulkus kaki diabetik, sehingga kualitas hidup pasien dapat ditingkatkan.


Keywords


Diabetes mellitus tipe 2, latihan ektremitas bawah, ulkus kaki diabetik

Full Text:

PDF

References


American Diabetes Association. (2015). Standards of medical care in diabetes—2015 abridged for primary care providers. Clinical diabetes: a publication of the American Diabetes Association, 33(2), 97.

Cahyono, T. D., & Purwanti, O. S. (2016). Hubungan Antara Lama Menderita Diabetes Melitus Dengan Nilai Ankle Brachial Index Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Chang, C. F., Chang, C. C., & Chen, M. Y. (2015). Effect of Buerger’s Exercises on Improving Peripheral Circulation: A Systematic Review. Open Journal of Nursing, 5(02), 120.

Clayton, W., & Elasy, T. A. (2009). A review of the pathophysiology, classification, and treatment of foot ulcers in diabetic patients. Clinical diabetes, 27(2), 52-58

Decroli, E., Karimi, J., Manaf, A., & Syahbuddin, S. (2008). Profil ulkus diabetik pada penderita rawat inap di bagian penyakit dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. Maj Kedokt Indon, 58(1), 3-7.

Hidayah, A. (2012). Tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus tentang risiko terjadinya ulkus kaki diabetes di Poli klinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik medan. Tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus tentang risiko terjadinya ulkus kaki diabetes di Poli klinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik medan.

Kawasaki, T., Uemura, T., Matsuo, K., Masumoto, K., Harada, Y., Chuman, T., & Murata, T. (2013). The effect of different positions on lower limbs skin perfusion pressure. Indian journal of plastic surgery: official publication of the Association of Plastic Surgeons of India, 46(3), 508.

Maryunani, A. (2013). Perawatan Luka Modern (Modern Woundcare) Terkini dan Terlengkap sebagai Bentuk Tindakan Keperawatan Mandiri.

Ningsih, D. M. (2015). Pemberian Elevasi Ekstremitas Bawah Terhadap Proses Penyembuhan Ulkus Diabetik Pada Asuhan Keperawatan Tn. S Dengan Diabetes Mellitus Di Bangsal Melati 1 Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta.

Rahmaningsih, B. Y., Nur Hidayat, S. P., & Iin Novita, N. M. (2016). Hubungan antara Nilai Ankle Brachial Index dengan Kejadian Diabetic Foot Ulcer pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta (Doctoral)

Rao, S., Saltzman, C., & Yack, H. J. (2006). Ankle ROM and stiffness measured at rest and during gait in individuals with and without diabetic sensory neuropathy. Gait & posture, 24(3), 295-301

Surianti, S., Majid, A., & Puspitha, A. (2017). The effect of active range of motion exercise on sensory neuropathy in diabetes mellitus patients. Indonesian contemporary nursing journal (icon journal), 1(2), 101-109.

Wahyuni, A. (2016). Senam Kaki Diabetik Efektif Meningkatkan Ankle Brachial Index Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Ipteks Terapan, 9(2), 19-27




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v12i1.147

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 HOLISTIK JURNAL KESEHATAN

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.