FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GANGGUAN PREMENSTRUAL SYNDROME PADA MAHASISWI AKPER YARSI SAMARINDA
Abstract
ABSTRACT: FACTORS THAT INFLUENCE OF PREMENSTRUAL SYNDROME AMONG NURSING STUDENT AT SAMARINDA 2017
Background: Based on preliminary survey on the student of nursing academy Yarsi Samarinda obtained that from 10 students, found 7 of them had experienced premenstrual syndrome (PS) and they have a poor knowledge due to factors of premenstrual syndrome (PS) Purpose: Knowing that the factors are affecting premenstrual syndrome in nursing academy students-Yarsi Samarinda Methods: The type of research used descriptive quantitative and cross sectional approached. Population in this study was Student Level 1 nursing academy of Yarsi Samarinda with a sample of 60 respondent. Statistic test used spearman rank (Rho) correlation test. Results: Univariate analysis of 60 respondents, they had experienced premenstrual syndrome of 44 (73.3%) respondents; normal menarche age of 34 (56,7%) respondents; sleep disturbance of 32 (53.3%) respondents; poor quality of sleep of 46 (76.7%) respondents; activities disturbance of 41 (68.3%) respondents; normal nutritional status of 30 (30%) respondents and obesity 30 (30%) respondents. Conclusion: The result of bivariate analysis obtained by statistic analysis by using Spearman Rank (Rho) correlation test; Age Menarche p-value = 0,104; sleep disturbance p- value = 0,39; sleep quality p- value = 0,310; activity p- value = 0,028; nutritional status p-value = 0,125; Based on the results, suggestions that need to increase the knowledge of students about the factors that affect Premenstrual syndrome.
Pendahuluan : Berdasarkan dari survey pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti pada mahasiswi tingkat 1 Akper Yarsi Samarinda didapatkan bahwasanya dari 10 orang mahasiswi dari beberapa 7 diantaranya mengalami gangguan PMS dan dari 10 orang mahasiswi banyak yang belum tahu tentang cara penanganan PMS. Tujuan: Tujuan penelitian ini diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan premenstrual syndrome pada mahasiswi Akper Yarsi Samarinda Metode: Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian adalah bersifat deskriptif kuantitatif yaitu suatau rancangan dimana untuk mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat itu, dengan menggunakan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswi Tingkat 1 Akper Yarsi Samarinda dengansampelsebanyak 60 orang.Ujistastistikmenggunakanujikorelasi sperman rank (Rho). Hasil: Analisis univariat diperoleh sebagian besar menunjukan bahwa dari 60 responden, ada yang mengalami premenstrual syndrome sebanyak 44 orang (73,3%)., sebagaian besar yang mengalami usia menarche normal yaitu sebanyak 34 orang (56,7%), sebagaian besar yang mengalami gangguan tidur, yaitu sebanyak 32 orang (53,3%), sebagaian besar kualitas tidurnya, yaitu sebanyak 46 orang (76,7%), sebagian besar melakukan aktivitas, yaitu sebanyak 41 orang (68,3 %), sebagaian besar status gizi mereka ialah hanya ada 2 kategori yaitu normal dan gemuk, yaitu yang normal sebanyak 30 orang (30 %) dan gemuk 30 orang (30 %). Simpulan: Hasil analisis bivariat diperoleh analisis statistic dengan menggunakan uji Korelasi Spearman Rank (Rho) antara Usia Menarche dengan Premenstrual Syndrome (PMS) didapatkan nilai p value = 0,104 artinya pada α = 5% dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian di tolak atau tidak ada hubungan, analisis gangguan tidur di dapatkan nilai p value = 0,395 artinya pada α = 5% dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian di tolak atau tidak ada hubungan, hasil analisis kualitas tidur di dapatkan nilai p value = 0,310 artinya pada α = 5% dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian di tolak atau tidak ada hubungan yang signifikan antara Kualitas Tidur dengan gangguan PMS, aktivitas hasil analisis uji Korelasi Spearman Rank (Rho) didapatkan nilai p value = 0,028 artinya pada α = 5% dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian di terima atau ada hubungan yang signifikan antara aktivitas dengan gangguan PMS. Hasil analisis didapatkan nilai p value = 0,125 artinya pada α = 5% dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian di tolak atau tidak ada hubungan yang signifikan antara Status Gizi dengan gangguan PMS. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran yaitu perlu lebih ditingkatkannya pengetahuan mahasiswi tentang faktor yang mempengaruhi Premenstrual syndrome
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aceh, B., & Damayanti, S. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Premenstrual Syndrom Pada Mahasiswa D-Iv Kebidanan Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’budiyah.
Browne, T. K. (2015). Is Premenstrual Dysphoric Disorder Really A Disorder?. Journal Of Bioethical Inquiry, 12(2), 313-330.
Devi, M. (2012). Hubungan Kebiasaan Makan Dengan Kejadian Sindrom Pramenstruasi Pada Remaja Putri. Teknologi dan Kejuruan, 32(2).
Faiqah, S., & Sopiatun, R. (2018). Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Pre Menstrual Syndrome Pada Mahasiswa Tk Ii Semester Iii Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram. Jurnal Kesehatan Prima, 9(2), 14861494
Habib, H. R. (2015). Hubungan Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh dan Premenstural Syndrome pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Unisba Tahun Ajaran 2014/2015 (Doctoral dissertation, Fakultas Kedokteran (UNISBA)).
Hantsoo, L., & Epperson, C. N. (2015). Premenstrual dysphoric disorder: epidemiology and treatment. Current psychiatry reports, 17(11), 87.
Hapsari, N. D. (2010). Hubungan Sindroma Pramenstruasi dan Insomnia pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Sebelas Maret).
Kemenkes, R. (2012). Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Direktorat Jendral Bina Gizi Kesehatan Ibu Dan Anak
McEwen, B. S., & Gianaros, P. J. (2010). Central role of the brain in stress and adaptation: links to socioeconomic status, health, and disease. Annals of the New York Academy of Sciences, 1186(1), 190-222.
Nelson, C. L. (2017). The relationship between sleep and sedentary time, and the impact of varying sleep patterns(Doctoral dissertation, Iowa State University).
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan.
Pertiwi, C. (2016). Hubungan Aktivitas Olahraga Terhadap Kejadian Sindrom Pramenstruasi Pada Remaja Di SMAN 4 Jakarta.
Rahman, S. A. (2015). Hubungan Indeks Massa Tubuh Diatas Normal Terhadap Premenstrual Syndrome Pada Wanita Usia Reproduktif Di Kelurahan Loa Ipuh Kabupaten Kutai Kartanegara (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Ramadani, M. (2012). Premenstrual syndrome (PMS). Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 7(1), 21-25.
Ratikasari, I. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Sindrom Pramenstruasi (PMS) pada Siswi SMA 112 Jakarta Tahun 2015.
Saryono, W. S. (2010). Sindrom Premenstruasi. Cetakan Pertama. Nuha Medika: Yogyakarta.
Sugiarto, K. G. (2015). Hubungan Sindroma Premenstruasi dengan Tingkat Depresi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tambing, Y., & Hakimi, H. M. (2012). Aktivitas Fisik dan Sindrom Premenstruasi pada Remaja (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Wijayanti, Y. T. (2016). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Premenstrual Syndroma Pada Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 8(2), 1-7.
DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v12i2.154
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 HOLISTIK JURNAL KESEHATAN
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.