Analisis faktor yang berhubungan dengan kemampuan pasien diabetes mellitus dalam melakukan deteksi episode hipoglikemia

Eka Yudha Chrisanto, Sapti Ayubbana, Yola Anjani

Abstract


Detection of hypoglycemia by adult with diabetes mellitus.


Background : The increasing prevalence of people with diabetes mellitus occurs every year along with the increasing prosperity of a country, especially in developing countries because the wrong lifestyle changes can cause obesity which is one of the risk factors for diabetes.

Purpose: Know factors that are related to Detection of hypoglycemia by adult with diabetes mellitus.
Method: This is a descriptive correlational study, a cross sectional research design. The population in this study was the number of patients with diabetes mellitus of 40 respondents. The sample technique used was accidental sampling, research instruments using a questionnaire, with data analysis namely the chi square test.
Results: Finding that there was no relationship of age (p-value 0.071) and availability of glucometer with (p-value 0.052), there was a relationship with education (p-value 0.026), duration of suffering of DM (p-value 0.016 ), there is a relationship of gender with (p-value 0.010), there is a relationship of knowledge (p-value 0.008). In detecting episodes of hypoglycemia (p-value 0.052).
Conclusion: Several factors in detecting episodes of hypoglycemia in the context of nursing care are closely related such as; education, duration of diabetes, gender, and knowledge.


Keywords: Detection; Hypoglycemia; Adult; Diabetes mellitus.


Pendahuluan: Hipoglikemia terjadi karena peningkatan insulin dalam darah dan penurunan kadar glukosa. Terapi insulin yang tidak adekuat disebabkan oleh ketidaksempurnaan terapi insulin saat ini, dimana pemberian insulin masih belum sepenuhnya dapat menirukan (mimicking) pola sekresi insulin yang fisiologis. Hipoglikemia diabetik lebih sering terjadi pada pasien diabetes tipe 1, namun dapat juga terjadi pada pasien diabetes tipe 2 yang mendapatkan terapi insulin, dan merupakan faktor penghambat utama dalam penanganan diabetes mellitus.
Tujuan: Mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan kemampuan pasien diabetes mellitus dalam melakukan deteksi episode hipoglikemia dalam konteks asuhan keperawatan .
Metode: Penelitian dilakukan pada Juli 2019 dengan menggunakan metode Cross Sectional. Melibatkan 40 responden di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung menggunakan kuisioner pengetahuan tentang Hipoglikemia untuk menilai tingkat pengetahuan dan kuisioner kemampuan deteksi hipoglikemia untuk menilai kemampuan melakukakn deteksi episode hipoglikemia pada responden.
Hasil: Tidak terdapat hubungan usia (p-value 0.071) dan ketersediaan alat glukometer dengan (p-value 0.052), terdapat hubungan pendidikan dengan (p-value 0,026), lama menderita DM dengan (p-value 0,016), jenis kelamin dengan (p-value 0,010), dan pengetahuan (p-value 0,008) dalam melakukan deteksi episode hipoglikemia dalam konteks asuhan keperawatan (p-value 0,052).
Simpulan: Beberapa faktor dalam melakukan deteksi episode hipoglikemia dalam konteks asuhan keperawatan sangat erat berhubungan seperti; pendidikan, lama menderita DM, jenis kelamin, dan pengetahuan


Keywords


Diabetes mellitus; Deteksi; Hipoglikemia; Asuhan Keperawatann

Full Text:

PDF

References


Akhsyari, F. Z., & Faizah B, R. (2017). Karakteristik Pasien Diabetes Mellitus Di Rsud dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Tahun 2015 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Anggraeni, I., & Alfarisi, R. (2018). Hubungan aktifitas fisik dengan kadar gula darah puasa pada penderita diabetes melitus tipe ii di rumah sakit umum daerah DR. H. Abdul Moeloek. Jurnal Dunia Kesmas, 7(3).

Betteng, R. (2014). Analisis faktor resiko penyebab terjadinya Diabetes Melitus tipe 2 pada wanita usia produktif Dipuskesmas Wawonasa. eBiomedik, 2(2).

Bloom, B. S. (1979). Taxonomy of Education Objectives the Classification Domain.

Brunner, L. S., Smeltzer, S. C. O., & Suddarth, D. S. (2010). Brunner & Suddarth's textbook of medical-surgical nursing; Vol. 1. Language, 27, 1114-2240p.

Budiman, A., Khambri, D., & Bachtiar, H. (2013). Faktor yang mempengaruhi kepatuhan berobat pasien yang diterapi dengan tamoxifen setelah operasi kanker payudara. Jurnal kesehatan andalas, 2(1), 20-24.

Fatehi-Hassanabad, Z., Chan, C. B., & Furman, B. L. (2010). Reactive oxygen species and endothelial function in diabetes. European journal of pharmacology, 636(1-3), 8-17.

Gaol, N. T. L. (2016). Teori stres: stimulus, respons, dan transaksional. Buletin psikologi, 24(1), 1-11.

International Diabetes Federation. (2017). IDF Diabetes Atlas Eight Edition: Road map for better diabetes care . International Diabetes Federation. Diakses dari: https://www.idf.org/our-network/regions-members/middle-east-and-north-africa/middle-east-and-north-africa-news/98:road-map-for-better-diabetes-care.html

Irawan, D. (2010). Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Daerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007) (Doctoral dissertation, Thesis Universitas Indonesia)

Nita, Y., Yuda, A., & Nugraheni, G. (2012). Pengetahuan Pasien Tentang Diabetes dan Obat Antidiabetes Oral. Jurnal Farmasi Indonesia, 6(1).

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Prince, SA (2005). Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit.

Pribadi, T., Trismiyana, E., & Maria, N. (2017). Pengetahuan masyarakat dengan stigmatisasi terhadap penderita tb paru di wilayah kerja puskesmas Karang Anyar Kabupaten Lampung Selatan 2017. Holistik Jurnal Kesehatan, 11(4), 265-270.

Safitri, A., Kadrianti, E., & Ismail, I. (2014). Karakteristik Penderita Diabetes Melitus Yang Dirawat Di Ruang Baji Dakka Rsud Labuang Baji Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 4(6), 731-737.

Shufyani, F., Wahyuni, F. S., & Armal, K. (2017). Evaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipoglikemia pada pasien diabetes mellitus tipe 2 yang menggunakan insulin. SCIENTIA: Jurnal Farmasi dan Kesehatan, 7(1), 12-19.

Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., & Setiati, S. (2015). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi Ke-4. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta, 1218-20.

Supadi, S. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kemampuan pasien diabetes mellitus dalam mendeteksi episode hipoglikemi di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto. Kesmas Indonesia: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 4(2), 119-136.

Sutawardana, J. H., & Waluyo, A. (2016). Studi fenomenologi pengalaman penyandang diabetes melitus yang pernah mengalami episode hipoglikemia.

Tombokan, V. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan berobat pasien diabetes melitus pada praktek dokter keluarga di Kota Tomohon. JIKMU, 5(3).

Trisnawati, S. K., & Setyorogo, S. (2013). Faktor risiko Kejadian diabetes melitus tipe II di puskesmas kecamatan cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1), 6-11.




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v14i1.1614

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 HOLISTIK JURNAL KESEHATAN

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.