HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PASIEN TENTANG TUBERKULOSIS DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DI POLIKLINIK “DOTS” RSUD dr. SLAMET GARUT

Iwan Shalahuddin, Sandi Irwan Sukmawan

Abstract


ABSTRACT: KNOWLEDGE OF TUBERCULOSIS AND PATIENT COMPLIANCE WITH ANTI-TUBERCULOSIS CHEMOTHERAPY USING THE DIRECTLY OBSERVED TREATMENT, SHORT-COURSE STRATEGY (DOTS) AMONG PATIENTS ATTENDING TUBERCULOSIS CLINICS AT DR. SLAMET HOSPITAL GARUT-WEST JAWA
Background: Estimated in Indonesia in 2013 about 90 million people diagnosed tuberculosis, in West Java in 2015 about 30 thousand patients and in Garut in 2015 about 12 thousand cases of tuberculosis. Knowledge is a very important domain resulting patient medications adherence and recovery Purpose: Knowing that correlation between knowledge of tuberculosis and patient compliance with antituberculosis chemotherapy using the directly observed treatment, short-course strategy (DOTS) among patients attending tuberculosis clinics at DR. Slamet Hospital Garut-West Jawa Methods: The research was conducted in two ways: knowledge variable by questionnaire and for the compliance variable by observation. Type of research used descriptive correlation with sample of 30 patients. Knowledge variables in two groups, that were good knowledge and poor of knowledge, while for compliance variables into two group; patient takes medication regularly or irregularly for 6 months. Test statistic used Chi Square test. Results: The patient knowledge in poor category and noncompliance medications, with p = 0.00 indicates there is a positive correlation between knowledge of tuberculosis and patient compliance with anti-tuberculosis chemotherapy using the directly observed treatment, short-course strategy (DOTS) and when patient has a poor knowledge would be 13.375 times potentially become noncompliance to take medicine. Conclusion: There is a positive correlation between knowledge of tuberculosis and patient compliance with antituberculosis chemotherapy using the directly observed treatment, short-course strategy (DOTS) among patients attending tuberculosis clinics at DR. Slamet Hospital Garut-West Jawa. Suggestions; to be regularly to give health educations to improve the patients knowledge.

 

Latar Belakang: Perkembangan penyakit tuberkulosis didunia diperkirakan pada tahun 2005 yaitu 9 juta pasien tuberkulosis baru, di Indonesia pada tahun 2013 sekitar 90 juta orang didiagnosa tuberkulosis, di Jawa Barat  pada tahun 2015 sekitar 30 ribu  pasien dan di Garut pada tahun 2015 sekitar 12 ribu kasus tuberculosis. Pengetahuan  merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang. Kepatuhan adalah derajat dimana pasien mengikuti anjuran klinis dari dokter yang mengobatinya.  Tujuan: Mengetahui ada hubungan antara pengetahuan pasien tentang tuberkulosis dengan kepatuhan minum obat di Poliklinik DOTS RSU dr Slamet Garut.  Metode: Penelitian dilakukan dengan dua cara yaitu untuk variabel pengetahuan dengan menyebarkan kuesioner dan untuk variabel kepatuhan dengan mengadakan observasi. Jenis penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan sampel 30 pasien. Variabel pengetahuan dikelompokan menjadi dua, yaitu pengetahuan baik dan kurang dikatakan pengetahuan baik apabila nilai total skor persentase kuesioner (P) ≥ 75 % dan kurang bilamana total skor persentase (P) < 75 %, sedangkan untuk variabel kepatuhan dikelompokan juga kedalam dua, yaitu patuh dan tidak patuh, dikatakan patuh bila mana pasien minum obat secara teratur selama 6 bulan dan tidak patuh bilamana pasien tidak teratur minum obat. Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Uji statistiuk yang digunakan yakni uji Chi Square. Hasil: Hasil analisis dari total skor penelitian pengetahuan pasien termasuk kedalam kategori kurang, dan hasil observasi kepatuhan diperoleh hasil sebagian pasien tidak patuh, dengan p = 0,00 < α = 0,05 menunjukan terdapat hubungan positif antara pengetahuan pasien tentang Tuberkulosis dengan Kepatuhan minum obat, dan resiko bila pengetahuan kurang maka akan terjadi 13,375 X pasien menjadi tidak patuh minum obat.  Kesimpulan: Terdapat hubungan positif antara pengetahuan pasien tentang TB dengan kepatuhan minum obat di Poliklinik DOTS RSU dr. Slamet Garut  


Keywords


knowledge, tuberculosis, patient compliance, anti-tuberculosis chemotherapy using the directly observed treatment, short-course strategy (DOTS). Kata Kunci : Pengetahuan, Kepatuhan, Tuberkulosis, Minum Obat

Full Text:

PDF

References


Anggraeni, D. (2014). Hubungan Antara Golongan Darah Dengan Penyakit Tuberculosis (TB) Paru Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Purwokerto. Skripsi. Purwokerto: Universitas Jendral

Soedirman. Dahlan, M. S. (2009). Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika, 34.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2012).Profil Kesehatan Indonesia 2012.

Erawatyningsih, E., & Purwanta, H. S. (2009). Faktorfaktor yang

mempengaruhi ketidakpatuhan berobat pada penderita tuberkulosis paru. Berita Kedokteran Masyarakat, 25(3), 117.

Harefa, Y. (2010). Pola Pencarian Pengobatan Penderita Tb Paru Di Wilayah Puskesmas Botombawo Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias (Doctoral Dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Profil Kesehatan

Indonesia 2012. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Pedoman nasional pengendalian tuberkulosis. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta, Indonesia, ISBN, 978-979.

Lubis, Z. (2016). Faktor resiko kejadian Tuberkulosis Pada Anak Usia 6-59 bulan di UPT Kesehatan Paru Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2016.

Manalu, H. S. P. (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian TB paru dan upaya penanggulangannya. Jurnal Ekologi Kesehatan, 9(4 Des).

Nhavoto, J. A., Grönlund, Å., & Klein, G. O. (2017). Mobile health

treatment support intervention for HIV and tuberculosis in Mozambique: Perspectives of patients and healthcare workers. PloS one, 12(4), e0176051.

Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah. Kencana Prenada

Media Group. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan.

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan.

Pasek, M. S. (2013). Hubungan persepsi dan tingkat pengetahuan penderita TB dengan kepatuhan pengobatan di kecamatan buleleng. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 2(1).

Puspita, E. (2016). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Penderita Hipertensi Dalam Menjalani Pengobatan (Studi Kasus di Puskesmas Gunungpati Kota Semarang) (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).

Sari, I. D., Mubasyiroh, R., & Supardi, S. (2017). Hubungan pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan berobat pada pasien TB paru yang rawat jalan di Jakarta tahun 2014. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 26(4), 243-248.

Sugiyono, P. D. (2013). Metode Penelitian Manajemen.

Bandung: Alfabeta, CV.

Tirtana, B. T., & Musrichan, M. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan pada pasien tuberkulosis paru dengan resistensi obat tuberkulosis di Wilayah Jawa Tengah (Doctoral dissertation, Faculty of Medicine).

Yusuf, A. M. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Prenada Media.




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v12i2.6

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 HOLISTIK JURNAL KESEHATAN

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.