FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

Yanti Rukmana Sari* -  DIV Kebidanan Universitas Malahayati, Indonesia
Ike Ate Yuviska -  Dosen DIII Kebidanan Universitas Malahayati, Indonesia
Sunarsih Sunarsih -  Dosen DIII Kebidanan Universitas Malahayati, Indonesia

ABSTRAK

 

Latar belakang : ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. Berdasarkan persentase bayi yang mendapat ASI ekslusif di Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2016 sebesar 74,9% (6.494 bayi) mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 93,8% (19.722 bayi). Hal ini berarti capaian ASI eksklusif sudah melampaui target sebesar 70%. Sedangkan pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 59,7% berarti apaian ASI eksklusif belum melampaui target sebesar 100%. Berdasarkan presurvey peneliti bulan Mei 2019 di PMB Chatarina Erna. P, Amd.Keb bahwa dari 54 orang ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dianjurkan oleh pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga, maupun negara

Tujuan penelitian adalah diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian asi eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di PMB Chatarina Erna. P, Amd.Keb Katibung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019.

Metode Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Seluruh ibu yang memiiliki bayi usia 0-6 bulan di PMB Chatarina Erna. P, Amd.Keb Katibung Kabupaten Lampung Selatan bulan Maret – Mei Tahun 2019 sebanyak 54 orang. teknik sampling yang digunakan total sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi dan analisa data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square.

Hasil penelitian diketahui pemberian pemberian ASI Eksklusif sebanyak 20 orang (37,0%), Motivasi yang mendukung sebanyak 39 orang (72,2%), Pengetahuan kurang baik sebanyak 33 orang (61,1%). Tidak ada hubungan antara teknik menyusui dengan pemberian asi eksklusif dengan nilai p-value = 0, 364. Tidak ada hubungan antara motivasi dengan pemberian asi eksklusif dengan nilai p-value = 0, 507.

Kesimpulan Ada hubungan antara pengetahuan dengan pemberian asi eksklusif dengan nilai p-value = 0, 000.

Saran Bagi ibu diharapkan para ibu menyusui menambah pengetahuan, wawasan dan mencari informasi yang sebanyakbanyaknya tentang cara menyusui yang benar serta meningkatkan hubungan antar individu yang nantinya bisa berbagai informasi, pengalaman serta saling mendukung dalam memberikan ASI kepada anaknya.

 

Kata Kunci             : faktor-faktor pemberian ASI eksklusif 0-6 bulan

 

  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. Artanty Wenny, 2011. Panduan pintar ibu menyusui. Yogyakarta; ANDI
  3. Astrid, 2017. Faktor Yang Mempengengaruhi Rencana Pemberian Asi Eksklusif Pada Remaja Putri Di Wilayah Kerja Puskesmas Pegandan Kota Semarang. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
  4. Amir, A., Nursalim, N., & Widyansyah, A. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Asi Pada Bayi Neonatal Di Rsia Pertiwi Makassar. Media Gizi Pangan, 25(1), 47-54.Dinas Kesehatan.Kota Bandar Lampung, 2014. Pencapaian Asi Ekslusif Di Kota Bandar Lampung. Lampung
  5. Dinas Kesehatan.Kabupaten Lampung Selatan, 2018. persentase bayi yang mendapat ASI ekslusif. Lampung Selatan; Lampung
  6. Hanulan. 2017. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif Oleh Ibu Menyusui yang Bekerja Sebagai Tenaga Kesehatan. Jurnal Universitas Mitra Lampung, Indonesia
  7. Lina, 2014. Hubungan Pengetahuan Dan Teknik Menyusui Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Pengasih Ii Kabupaten Kulonprogo. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
  8. Ratih, 2014. Hubungan Antara Motivasi Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Jurnal STIKes Muhammadiyah Lamongan
  9. Roesli, 2012. Panduan Inisiasi Menyusui Dini Plus Asi Eksklusif. Jakarta. Pustaka Bunda
  10. Vita Andina, 2018. Asuhan kebidanan nifas dan menyusui teori dalam praktik kebidanan profesional. Yogyakarta; Pustaka Baru Press
  11. Sukarni S, 2014. Patologi kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus resiko tinggi. Yogyakarta; Nuha Medika
  12. Sulistyowati, W. (2011). Teknik Menyusui yang Benar pada Ibu Primipara di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto. Jurnal Kesehatan Hospital Majapahit, 3(2).
  13. Notoatmodjo, S., Anwar, H., Ella, N. H., & Tri, K. (2012). Promosi kesehatan di sekolah. Jakarta: rineka cipta, 21-23.
  14. Hariandja, M. T. E. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource Management). Jakarta: PT Grasindo.
  15. Anjarwati, W. (2010). Tulang dan tubuh Kita. Yogyakarta: Getar Hati.
  16. Tristanti, I., & Khoirunnisa, F. N. (2018). KINERJA KADER KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN POSYANDU DI KABUPATEN KUDUS. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 9(2), 192-199.
  17. Sulastri, S. (2011). Studi Deskriptif tentang Motivasi Orangtua dalam menggunakan Pijat Bayi untuk Tumbuh Kembang Anak (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).
  18. Riyanto, A. (2013). Kapita selekta kuesioner pengetahuan dan sikap dalam penelitian kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
  19. Setijaningsih, T., & Matiningsih, W. (2014). Pengaruh Program Parenting terhadap Pengetahuan dan Sikap Orang Tua dalam Pemenuhan Kebutuhan dasar Anak Usia Dini. Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 1(2), 129-134.

Open Access Copyright (c) 2020 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)