SEGITIGA OBAT DALAM MENGATASI STATUS GIZI KURANG PADA BALITA DI POSYANDU DESA JAYAMUKTI

Devi Angeliana Kusumaningtiar, Harna Harna

Sari


ABSTRAK

Masalah gizi kurang (underweight) di Asia Tenggara pada tahun 2005-2016 yaitu sebesar 35,7% yang merupakan urutan pertama permasalahan gizi kurang di dunia. Di Indonesia, masalah gizi kurang tidak ada perubahan angka prevalensi selama tahun 2016- 2017 yaitu sebesar 17,8%.1 Berdasarkan Riskesdas Tahun 2013, di Jawa Barat Prevalensi gizi kurang pada balita (BB/U<-2SD) secara nasional adalah 19,6%, sedangkan di Jawa Barat lebih baik yaitu 15,7%.2 Faktor gizi sangat berpengaruh pada tumbuh kembang terutama pada masa anak-anak dimana tingkat kecerdasan dan pertumbuhan sedang berkembang. Salah satu alternatif dalam penurunan staus gizi kurang ini yaitu dengan segitiga obat yang memiliki 3 tools berorientasi pada pemenuhan status gizi, perilaku kesehatan dan edukasi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah menurunkan masalah status gizi kurang pada anak dan meningkatkan pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang dan dapat mempraktekan perilaku kesehhatan (mencuci tangan pakai sabun) serta dapat menjalin kerjasama antara sektor formal dan informal sangat membantu terwujudnya segitiga obat sehingga cakupan segitiga obat dapat luas dan memberikan peluang besar terhadap penyelesaian masalah anak. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan yaitu terdiri dari empat tahapan, tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan, tahapan monitoring dan evaluasi dan tahapan pelaporan dengan intervensi PTM (Pendamping Tambahan Makanan), penyuluhan gizi seimbang dan PHBS dan pemantauan perilaku kesehatan. Hasil pengabdian masyarakat adalah masyarakat terutama ibu yang memiliki anak memiliki pengetahuan mengenai gizi seimbang dan PHBS meningkat sebelum dan sesudah adanya penyuluhan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat mempraktikan langsung perilaku kesehatan (cuci tangan pakai sabun) dan PTM. Target dari pengabdian ini adalah menurunkan angka status gizi kurang di Desa Jayamukti dengan pelatihan cara pemberian makanan tambahan dan juga meningkatakan perilaku kesehatan dengan praktik secara langsung mengenai cuci tangan pakai sabun serta meningkatkan pengetahuan ibu akan status gizi.

 

Kata kunci : Status gizi, anak, segitiga obat, kesehatan, PTM

 

 

 

 

ABSTRACT

Underweight problems in Southeast Asia in 2005-2016 were 35.7% which constituted the first order of malnutrition problems in the world. In Indonesia, there is no change in malnutrition in the prevalence rate during 2016-2017, which is 17.8% .1 Based on Riskesdas in 2013, in West Java the prevalence of malnutrition in infants (BB / U <-2SD) nationally is 19, 6%, while in West Java it is better at 15.7%. 2 Nutritional factors are very influential in growth and development, especially in childhood where intelligence and growth are developing. One alternative in reducing this malnutrition status is the triangular drug which has 3 tools oriented towards fulfilling nutritional status, health behavior and education. The purpose of this community service is to reduce the problem of malnutrition in children and increase maternal knowledge about balanced nutrition and can practice health behaviors (hand washing with soap) and can establish cooperation between the formal and informal sectors to help realize the drug triangle so that the drug triangle can be broad and provide a great opportunity for solving child problems. The community service method used is consisting of four stages, preparation stages, implementation stages, monitoring and evaluation stages and reporting stages with PTM intervention (Supplementary Food Supplement), balanced nutrition counseling and PHBS and health behavior monitoring. The result of community service is that the community, especially mothers who have children, have knowledge about balanced nutrition and PHBS increases before and after counseling that can be applied in daily life and can directly practice health behaviors (washing hands with soap) and PTM. The target of this service is to reduce the number of malnutrition status in Jayamukti Village by training how to provide supplementary food and also improve health behavior by practicing directly about washing hands with soap and increasing mother's knowledge of nutritional status.

 

Keywords: Nutritional Status, Children, Triangle Of Medicine, Health, Provision Of Additional Food


Kata Kunci


Status gizi, anak, segitiga obat, kesehatan, PTM

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Adriani, M & Wirjatmadi, B. (2014). Gizi dan Kesehatan (1st ed.). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Almatsier, S. (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Barat, D. K. P. J. (2016). Profil Kesehatan. Jawa Barat.

Cooke, J. R., Vandenplas, Y. & Wahn, U. (2007). Nestlé Nutrition Workshop Series Pediatric Program. Nutrition Support for Infants and Children at Risk, 59, 253.

Indonesia, K. K. R. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2269/MENKES/PER/XI/2011. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kesehatan, K. (2010). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak Nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010.

Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Tropy, J.M., Lynm, C., & Glass, R. M. (2004). Malnutrition in Children. Jama Patient Page, 5. https://doi.org/10.1001/jana.292.5.648.

UNICEF. (2016). Nutrition’s Lifelong Impact. Retrieved April 25, 2018. Retrieved from https://www.unicef.org/nutrition/index_lifelong-impact.html.

Wiryo, H. (2002). Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Bumil dan Menyusui dengan Bahan Makanan Lokal.

Tropy, J.M., Lynm, C., & Glass, R. M. (2004). Malnutrition in Children. Jama Patient Page, 5. Doi:10.1001/jana.292.5.648




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v2i2.2081

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.