Penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Pada Kader Posyandu Dan Masyarakat

T. Iskandar Iskandar Faisal* -  Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh (Poltekkes Aceh), Indonesia
Nuswatul Khaira -  Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh (Poltekkes Aceh), Indonesia
Niswah Niswah -  Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh (Poltekkes Aceh), Indonesia
Alchalidi Alchalidi -  Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh (Poltekkes Aceh), Indonesia
Dewita Dewita -  Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh (Poltekkes Aceh), Indonesia
Nora Veri -  Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh (Poltekkes Aceh, Indonesia

ABSTRAK

 

Salah  satu  langkah  dalam  pencapaian  target  Millenium  Development Goals/MDG’s (goal ke-4) adalah menurunkan kematian anak menjadi 2/3 bagian dari tahun 1990 sampai pada 2020. Dalam mencapai target tersebut, pemerintah salah satunya menerapkan Majemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yaitu merupakan pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan. Saat ini banyak tenaga kesehatan, kader dan masyarakat yang tidak mengetahui secara menyeluruh tentang penerapan MTBS. Tujuan kegiatan pengabdian dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kader dalam menerapkan MTBS. Metode pelaksanaan adalah dengan pemberdayaan kader dalam penerapan MTBS sehingga dapar dilakukan upara preventif dan kuratif pada balita sakit. Hasil kegiatan menunjukkan kegiatan diikuti oleh 100% sasaran kegiatan dan peserta mampu mengikuti kegiatan sampai akhir.

 

Kata Kunci : Manajemen Terpadu Balita Sakit, Diare, Oralit, Kader Posyandu

 

                   

ABSTRACT

 

One of the steps in achieving the Millennium Development Goals / MDG's target (goal 4) is to reduce child mortality to 2/3 parts from 1990 to 2020. In achieving this target, the government is one of them implementing the Integrated Management of Sick Toddlers (MTBS), which is an integrated approach in management. sick toddlers who come for treatment at outpatient facilities. Currently, many village health workers and the community do not know thoroughly about the implementation of MTBS. The purpose of this service activity is to increase the knowledge of village health workers in implementing MTBS. The method of implementation is by empowering village health workers in the implementation of MTBS so that preventive and curative measures can be carried out for sick toddlers. The results of the activity showed that the activity was followed by 100% of the target of the activity and the participants were able to follow the activity until the end.

 

Keywords: Integrated Management of Sick Toddlers, Diarrhea, ORS, village health worker

Kata Kunci : Manajemen Terpadu Balita Sakit, Diare, Oralit, Kader Posyandu

  1. BPS. (2018). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017 (Issue November).
  2. Chalid, M. T. (2016). Upaya Menurunkan Angka Kematian Ibu: Peran Petugas Kesehatan. PT.Gakken Health Education Indonesia.
  3. Kementerian Kesehatan RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018. In Kementerian Kesehatan RI (Vol. 1, Issue 1). https://doi.org/10.1136/jcp.40.5.591-b
  4. Moelyo, A. G., Widardo, & Herlambang, G. (2013). Modul Field Lab Edisi Revisi II : Keterampilan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). In Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
  5. Nurlaela, Darwis, & Dewi, I. (2020). Hubungan Penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 2-60 Bulan di Puskesmas Paccerakkang Kota Makassar. Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 15(3), 233.
  6. Nurmawati, I., & Erawantini, F. (2019). Kebutuhan Perancangan Sistem Screening Balita Sakit Berdasarkan Klasifikasi dan Penatalasanaan MTBS. Jurnal Kesehatan, 6(3), 83–87. https://doi.org/10.25047/j-kes.v6i3.18
  7. Rohayati, Sulastri, & Purwati. (2015). Analisis Faktor Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di puskesmas. Jurnal Keperawatan, 11(1), 112–117.
  8. Sari, Y. R. (2017). Tantangan Implementasi MTBS Di Puskesmas : Literature. Prosiding SNaPP2017 Kesehatan, 1, 172–178.
  9. Tisnawati, & Ilda, Z. A. (2021). Pengaruh Modul Modifikasi MTBS-M Dalam Deteksi Dini Pnemonia Pada Balita. Menara Ilmu, XV(01), 98–103.
  10. WHO. (2014). Distance Learning Courses : Integrated Management Of Childhood Ilness. In World Health Organization. https://doi.org/10.4018/978-1-61520-853-1.ch021
  11. WHO. (2015). Health in 2015: from MDGs, Millennium Development Goals to SDGs, Sustainable Development Goals. In World Health Organization (Vol. 1, Issue 1). https://doi.org/10.1017/S1744552306002023