Pemberdayaan Peran Wanita Menuju Desa Mandiri Bebas Stunting
Sari
ABSTRAK
Bebas stunting adalah salah satu tujuan dari pembangunan nasional berkelanjutan (SDGs). Kerjasama lintas sector yang saling bersinergi melalui kegiatan promotive, preventif dan kuratif adalah upaya untuk mengatasi permasalahan stunting yang masih dijumpai di negeri ini. Mengatasi stunting perlu melibatkan peran serta keluarga. Upaya membangun keluarga sejahtera melalui program-program pemerintah adalah langkah strategis mencegah terjadinya stunting. Keluarga sejahtera bebas dari kemiskinan merupakan bagian dari tujuan membangun desa mandiri. Sesuai amanah undang-undang No.6 tahun 2014 tentang desa, yang telah memberikan arah dan petunjuk dalam membangun dan memberdayakan masyarakat desa menuju mandiri dan sejahtera. Keluarga sejahtera adalah cerminan dari desa yang mandiri dan sejahtera. Kondisi jasmani, rohani dan ekonomi yang sehat dalam keluarga adalah modal menuju keluarga sejahtera. Menurut kriteria Indeks Desa Membangun (IDM) Mojoparon adalah desa dengan kategori berkembang. Sumber daya alam di desa mojoparon sangat mendukung untuk menuju desa yang mandiri, namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki diantaranya adalah masih dijumpai sejumlah balita dengan permasalahan stunting, tidak adanya kelompok sebagai role model dalam transfer of knowledge pada pelayanan social dasar dan pemberdayaan perempuan, perilaku masyarakat membuang sampah pada tempatnya yang masih rendah, pembangunan ekonomi produktif berbasis keluarga masih rendah. Tujuan dari kegiatan ini menambah pengetahuan ibu rumah tangga tentang stunting dan penatalaksanaannya di keluarga, memperkuat peran kelompok masyarakat yang sudah terbentuk melalui upgrade pengetahuan dan keterampilan tentang stunting, memberdayakan peran ibu rumah tangga dalam mensupport fungsi ekonomi keluarga melalui pelatihan-pelatihan ekonomi kreatif. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa mikro teaching pada kelompok ibu-ibu dengan masalah stunting. Pelatihan keterampilan assessment kader kesehatan desa tentang stunting, pelatihan ibu-ibu rumah tangga tentang pengolahan makan sehat dan bergizi bagi balita stunting, serta pelatihan keterampilan tentang peningkatkan ekonomi keluarga. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah sebagian besar peserta (85%) memahami dan mengerti tentang stunting dan penatalaksanaannya di rumah tangga, Sebagian besar peserta (90%) memahami dan mampu tentang assessment balita dengan masalah stunting.
Kata Kunci: Peran Wanita, Bebabas Stunting, Desa Mandiri
ABSTRACT
Stunting free is one of the goals of sustainable national development (SDGs). Cross-sectoral collaboration that synergizes through promotive, preventive, and curative activities is an effort to overcome the stunting problem that is still found in this country. Overcoming stunting needs to involve family participation. Efforts to build prosperous families through government programs are strategic steps to prevent stunting. A successful family free from poverty is part of the goal of creating an independent village. The mandate of Law No. 6 of 2014 concerning villages, which has provided directions and instructions in building and empowering rural communities towards independence and prosperity. A prosperous family is a reflection of an independent and successful village. Healthy physical, spiritual and economic conditions in the family are the capital of a prosperous family. According to the Developing Village Index (IDM) criteria, Mojoparon is a developing village. Natural resources in Mojoparon village are very supportive of an independent village. However, several things need to be improved, including there are still several toddlers with stunting problems, the absence of groups as role models in the transfer of knowledge on basic social services, and women's empowerment, behavior people throwing garbage in its place which is still low, family-based productive economic development is still low. The purpose of this activity is to increase the knowledge of housewives about stunting and its management in the family, to strengthen the role of community groups that have been formed through upgrading knowledge and skills about stunting, to empower the role of housewives in supporting the family's economic function through creative economy training. The method used in this activity is micro-teaching to groups of mothers with stunting problems. Skills training for village health cadres on stunting, training for housewives on processing healthy and nutritious food for stunted toddlers, and skills training on improving the family economy. The results of this activity are that most participants (85%) understand stunting and its management in the household. Most participants (90%) understand and can assess toddlers with stunting problems.
Keywords: The Role Of Women, Stunting Free, Independent Village
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Amanda, Y. Y., Sukamto, S., & Towaf, S. M. (2021). Peran Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) terhadap kehidupan masyarakat (sosial-ekonomi) Desa Mojoparon Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan. Jurnal Integrasi Dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial, 1(3), 285–292. https://doi.org/10.17977/um063v1i3p285-292
Louis, S. L., Mirania, A. N., & Yuniarti, E. (2022). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Anak Balita. Maternal & Neonatal Health Journal, 3(1), 7–11. https://doi.org/10.37010/mnhj.v3i1.498
Ngaisyah, R. D. (2015). Hubungan Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa Kanigoro, Saptosari Gunung Kidul. Jurnal Medika Respati, 10(4), 65–70.
Nirmalasari, N. O. (2020). Stunting Pada Anak : Penyebab dan Faktor Risiko Stunting di Indonesia. Qawwam: Journal For Gender Mainstreming, 14(1), 19–28.
Qomariyah, S. (2019). Pasuruan Industrial Estate Rembang Industri yang Membantu Ekonomi Wilayah Pasuruan dan Sekitarnya. Kompasiana.Com. https://www.kompasiana.com/qomariyah181910501023/5d8184d9097f3656183a5362/pier-pasuruan-industrial-estate-rembang-industri-yang-membantu-ekonomi-wilayah-pasuruan-dan-sekitarnya
Sarman, D. (2020). Epidemiologi Stunting. In Yayasan Penerbit Muhammad Zaini. https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awrxw_53QaJhPmUA3w_LQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzQEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1638052344/RO=10/RU=http%3A%2F%2Feprints.undip.ac.id%2F80670%2F1%2FBuku_EPIDEMIOLOGI_STUNTING_KOMPLIT.pdf/RK=2/RS=BFSY8aq0Lx1bha7MtII8PgwQwYU-
Sujarwadi, M., Toha, M., & Zuhroidah, I. (2022). Peningkatan Imunitas Penderita Diabetes Mellitus pada Masyarakat Kawasan Tambak dalam Masa Pandemi Covid 19 Melalui Variasi Olahan Ikan Bandeng yang Kaya Nutrisi. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (Pkm), 5(6), 1668–1675. https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i6.5351
Sujarwadi, M., Zuhroidah, I., Toha, M., & Huda, N. (2021). Pemberdayaan Guru Pembina PMR dan Santri Melalui Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (Pkm), 4(5), 1237–1242. https://doi.org/10.33024/jkpm.v4i5.4267
Sutio, D. (2017). Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masarakat, Vol. 28 No, 247–256.
Zogara, A. U., & Pantaleon, M. G. (2020). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(02), 85–92. https://doi.org/10.33221/jikm.v9i02.505
DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i10.7778
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.