HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS DI KLINIK MARDI WALUYO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Resti Arania, Tusy Triwahyuni, Toni Prasetya, Sekar Dwi Cahyani

Abstract


Diabetes mellitus merupakan penyakit kronik yang dapat terjadi disaat tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup yaitu hormon tubuh yang dapat mengatur gula dalam darah yang disebabkan karena adanya gangguan pada pankreas, atau kondisi dimana tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi oleh tubuh. Diabetes mellitus adalah salah satu dari 4 penyakit tidak menular yang perlu ditindak lanjuti. Faktor resiko penyakit tidak menular khususnya diabetes ini seringkali  berkaitan dengan gaya hidup, angka kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular seperti  diabetes mellitus ini lebih sering terjadi di negara yang berkembang dibanding negara yang maju. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui adanya hubungan antara pekerjaan dan aktivitas fisik dengan kejadian diabetes  mellitus di Klinik Mardi Waluyo Lampung Tengah tahun 2020. Metode Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross  sectional, data yang diperoleh berupa data sekunder yang diperoleh dari rekam medis pasien  diabetes mellitus dan data primer berupa kuesioner Aktivitas Fisik. Penelitian dilakukan dari bulan Oktober 2020 hingga Februari 2021. Pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Lemeshow dengan populasi tidak diketahui sehingga mendapatkan 126 sampel.Analisis  yang akan digunakan adalah analisis bivariat dengan uji Korelasi Spearman.  Hasil yang didapat Dari 126 responden suspect diabetes mellitus, sebanyak 93 orang responden mengalami diabetes mellitus (73,8%). Dari 93 orang responden yang mengalami diabetes mellitus, sebanyak 47 orang responden beraktivitas fisik rendah (94,0%) dengan nilai (p=0000) dan sebanyak 42 orang responden (89,4%) tidak memiliki pekerjaan dengan nilai (p=0.002). Kesimpulan pada penelitian ini adalah Terdapat hubungan antara pekerjaan dan aktivitas fisik dengan kejadian diabetes mellitus di Klinik Mardi Waluyo Lampung Tengah tahun 2020.

Keywords


Diabetes Mellitus, Pekerjaan, Aktivitas Fisik

References


American Diabetes Association (ADA). (2012). Standards Of Medical care In Diabetes Care. Diabetes Care Journal 35(1): 116-121.

Astuti, D. (2016). Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Kadar Gula Darah Puasa Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Pada Kelompok Prolanis UPT Puskesmas Wonogiri. [Skripsi]. Jakarta: Stikes Kusuma Husada Jakarta.

Barnes, D. E. (2011).Program Olahraga Diabetes. Yogyakarta: Citra Aji Parama.

Endriani A. (2012). Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dan Faktor Yang Tidak Dan Bisa Dimodifikasi Terhadap Diabetes Melitus Pada Lansia Dan Pralansia Di Kelurahan Depok Jaya, Depok Jawa Barat Pada Tahun 2012. [Skripsi]. Jakarta: Universitas Indonesia.

Fharitz, R. M. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Penyakit Diabetes Mellitus Di Ruang Poli Interna Rsud Mokopido Kabupaten Tolitoli. [Skripsi]. Palu: Universitas Muhammadiyah Palu.

Gabby, M. (2017). Hubungan antara Status Sosio-Ekonomi dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Poliklinik Interna Blu RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. [Skripsi]. Manado: Universitas Sam Ratulangi.

Irwan, D. (2010). Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Daerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007). Jakarta: Universitas Indonesia.

Kementerian Kesehatan. (2015). Penyakit, Pengendalian; Lingkungan, Penyehatan. Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes Melitus. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Nonita, S. (2019). Aktivitas Fisik Dan Hubungannya Dengan Kejadian Diabetes Melitus. Window Of Health: Jurnal Kesehatan 2(4): 368-381.

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. (2015). Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes MelitusMellitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB PERKENI.

Remais JV, Guang Z. Guangwei L. (2012). Convergence of Non Communicable and Infectious Diseases in Low and Middle Income Countries. International Journal of Epidemiology 42(1): 221.

Risma, D. (2019). Gambaran Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Yang Berobat Jalan Ke Poli Interna Rsup H. Adam Malik Medan Tahun 2019. [Skripsi] Medan: Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan.

Riset Kesehatan Dasar. (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan

Sitomorang, S. (2009). Diabetes Melitus Klasifikasi, Diagnosis, Dan Terapi. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Skyler. J. S., Bakris, G.L., Bonifacio.E, Darsow.T, Eckel. R.H, Groop.L., Groop.P.H.,dkk. (2017). Differentiation of diabetes by pathophysiology, natural history, and prognosis.NCBI Journal 66(2): 241–255.

Suiraoka, I. P. (2012). Penyakit Degeneratif. Mengenal, Mencegah Dan Mengurangi Faktor Risiko 9 Penyakit Degeneratif. Yogyakarta: Nuha Medika.

Tjokroprawiro, A. (2012). Garis Besar Pola Makan Dan Pola Hidup Sebagai Pendukung Terapi Diabetes Melitus. Plenary Lecture Journal, 11-13.

World Health Organization. (2010). Global Status Report On Noncommunicable Diseases 2010. Italy :World Health Organization. Available at : https://www.who.int/nmh/publications/ncd_report2010/en/.

World Health Organization. (2016). Fact Sheet of Diabetes. Europe : World Health Organization. Available at: www.euro.who.int/__data/assets/pdf_file/0010/305389/Diabetes-Fact-Sheet-en.pdf.

World Health Organization. (2016).Global Report On Diabetes. Swiss: World Health Organization. Available at : www.who.int/publications/i/item/9789241565257.

Zahtamal, C. F., Suyanto, R. T., & Restuastuti, T. (2007). Faktor-Faktor Risiko Pasien Diabetes Melitus. Berita kedokteran masyarakat 23(3): 142-147.




DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v5i3.4110

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Medika Malahayati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

PRODI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI