Asi Eksklusif sebagai Determinan Stunting pada Balita Usia 13- 24 Bulan di Kelurahan Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Timur Bandar Lampung

Dewi Woro Astuti, Radella Hervidea, Tubagus Erwin

Sari


ABSTRAK

 

Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan, kecerdasan, lebih rentan penyakit, dan di masa depan dapat menurunnya produktifitas. Prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi yakni 27,67%. Studi pendahuluan di Kelurahan Keteguhan tahun 2022 tercatat 28,82% balita stunting. Tujuan penelitian untuk mengetahui determinan factor yang berhubungan dengan kejadian Stunting pada balita usia 13-24 bulan di Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur, Kota Bandar Lampung Tahun 2021. Jenis penelitian observasional  analitik dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh balita usia 13-24 bulan sejumlah 318 dan sampel 195 balita. Analisis yang digunakan menggunakan SPSS versi 16.0 meliputi univariat dengan distribusi frekuensi, bivariat menggunakan uji chi square, dan multivariat dengan regresi logistik ganda.Penelitian dilakukan pada bulan April 2021. Hasil penelitian diketahui distribusi frekuensi stunting sebanyak 29,7%, Ibu hamil KEK 30,8%, BBLR 17,4%, status ASI Eksklusif sebanyak 40%, Pendidikan orang tua tinggi 55,4%, dan pendapatan keluarga tinggi sebanyak 54,9%.  Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan status gizi ibu hamil (OR=4,276), BBLR (OR=3,962), ASI Ekslusif (OR=4,608), dan pendapatan keluarga (OR=3,306) dengan stunting. Namun tidak ada hubungan antara pendidikan orang tua dengan stunting (p value=0,145). Hasil analisis multivariat didapatkan determinan stunting terdiri dari Status Gizi Ibu Hamil, ASI Ekslusif dan Pendapatan keluarga. Adapun faktor yang paling dominan adalah ASI Esklusif (OR=4,192).   Rekomendasi penelitian ini adalah perlu revitalisasi peran petugas kesehatan khususnya  bidan di berbagai tingkatan untuk meningkatkan cakupan ASI Ekslusif dan status gizi (KEK) ibu hamil dalam penurunan prevalensi stunting.

 

Kata Kunci : BBLR, ASI Eksklusif, KEK, Pendidikan, Pendapatan, Stunting

 

 

ABSTRACT

 

The incidence of stunting is a nutritional problem that has an impact on growth and development, intelligence, is more susceptible to disease, and in the future can decrease productivity. The prevalence of stunting in Indonesia is still high, namely 27.67%. A preliminary study in Kelurahan Keteguhanin 2022 recorded that 13.84% of children under five were stunted. The research objective was to determine factors the incidence of stunting in toddlers 13-24 months in Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur, Kota Bandar Lampung in 2021.This type of research is analytic observational with a cross sectional design. The population in this study were all aged 13-24 months, namely 318 and a sample of 195 toddlers. The analysis used using SPSS version 16.0 includes univariate with frequency distribution, bivariate using chi square test, and multivariate with multiple logistic regression. The study was conducted in April 2021. The results of stunting was 29.7%, pregnant women with KEK 30.8%, LBW 17.4%, exclusive breastfeeding status was 40%, high parental education was 55.4%, and high parental income was 54, 9%. The results of the bivariate analysis showed that there was a correlation between the nutritional status of pregnant women (OR = 4.276), LBW (OR = 3,962), exclusive breastfeeding (OR = 4.608), and parental income (OR = 3.306) with stunting. However, there is no correlation between parental education and stunting (p value = 0.145). The results of the multivariate analysis showed the determinants of stunting consisted of the nutritional status of pregnant women, exclusive breastfeeding and parents' income. The most dominant factor is exclusive breastfeeding (OR = 4.192). The recommendation of this study isneed to revitalize the role of health workers, especially midwives at various levels, to increase the coverage of exclusive breastfeeding and nutritional status (KEK) of pregnant women in reducing the prevalence of stunting, besides that there is a need for a greater role in cross-sectoral involvement in preventing the incidence of stunting.

 

Keywords: LBW, Exclusive Breastfeeding, KEK, Education, Income, Stunting


Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Alfarisi, R., Y. Nurmalasari., S. Nabilla. (2019). Status Gizi Ibu Hamil Dapat Menyebabkan Kejadian Stuntingpada Balita.Jurnal Kebidanan.5, (3), 272.

Apriluana, G., S. Fikawati. (2018). Analisis Faktor-Faktor Risiko Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita (0-59 Bulan) Di Negara Berkembang Dan Asia Tenggara.Media Litbangkes.Vol. 28. (4).

Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.(2018). Metodologi Penelitian. Ppsdmk 2017.

Bppk Kemenkes Ri (201)3.Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Litbangkes. Depkes 2013.

Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.(2017). Penilaian Status Gizi.Ppsdmk 2017

Kemenkes Ri. (2019). Laporan Riskesdas 2018. Jakarta: Balitbangkes Kemenkes Ri

Mawadah, S. (2019). Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-36 Bulan. Jurnal Berkala Kesehatan, 5 (2).

Pardiana, E. (2019). Ggf Dan Pemkab Sinergi Tekan Angka Stunting Di Lampungtengah.Https://Mediaindonesia.Com/Read/Detail/247631-Ggf-Dan-Pemkab-Sinergi-Tekan-Angka-Stunting-Di-Lampung-Tengah. 26 Januari 2021 (22:51).

Palino, Il., R. Majid., Ainurafiq. (2016). Determinan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(6)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5291. Jakarta.

Ramayulis, Et. Al. (2018).Stop Stunting Dengan Konseling Gizi. Jakarta: Penebar Plus (Penebar Swadaya Grup).

Rizalina, Ua.,(2018). Hubungan Status Sosial Ekonomi Keluarga Dengan Tinggi Badan Menurut Umur (Tb/U) Anak Baru Sekolah Di Sd Muhammadiyah 3 Surakarta.Skripsi.Progam Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatanuniversitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan/ Tnp2k.(2017). 100 Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting), Volume 2.Sekertariat Wakil Presiden Ri.

United Nations Children’s Fund (2020).Situasi Anak Di Indonesia – Tren, Peluang, Dan Tantangan Dalammemenuhi Hak-Hak Anak. Jakarta: Unicef Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional.8 Juli 2003.Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4301. Jakarta.

Pokok-Pokok Rencana Strategis Kemenkes Ri 2020-2024. (2020). Jakarta: Rapat Kerja Kesehatan Nasional, Februari 2020, Jakarta

Kebijakan Dan Strategi Penanggulangan Stunting Di Indonesia. (2019). Jakarta: Direktur Gizi Masyarakat, Februari 2020, Jakarta.

Kebijakan Dan Strategi Penanggulangan Stunting Di Indonesia. (2019). Jakarta: Direktur Gizi Masyarakat, Februari 2020, Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.33024/mahesa.v3i9.11078

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Publisher: Universitas Malahayati Lampung


Creative Commons License
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License


kostenlose besucherzähler