Kombinasi Akupuntur dan Moxibustion dalam Menurunkan Skala Nyeri Haid Primer pada Mahasiswi Keperawatan

Ida Ayu Suptika Strisanti, Ida Ayu Anom Rastiti, Kadek Buja Harditya, Ni Wayan Kesari Dharmapatni

Sari


ABSTRACT

 

Menstrual pain is a condition that characterized by presence of pain in the uterus or lower abdomen during menstruation. About 10% women who suffered from menstrual pain are still in the teenage age and they could not do their daily activity effectively as well as learning process. Furthermore, this condition shows that menstrual pain could not be underestimated because it can affect daily activities. Acupuncture and moxibustion as one of the complementary and alternative medicine is exist to used as a therapy for genyecological problem including menstrual pain. Based on the explanation before, this study was conducted to determine the efectivity of acupuncture combine with moxibustion (moxa) to reduced menstrual pain. Quasi Experimental Study One Group Pre test-Post test  was used as a design in this study. There were 25 nursing students that used as respondence in this study. Observation sheet with Comperative Pain Scale with pain scale 0 to 10 was used as a instrument to collected the data. The data was collected in two times in pre and post intervention. The intervention (acupuncture and moxa therapy) was given once time about one week before the menstruation time. The therapist who did the intervention was a legal and registred as an acupuncturist. The data that collected from this study was analyzed by SPSS 20. The Wilcoxon Signed Rank Test was used as to analyse the significant pain scale reduce before and after intervention.  After intervention there was a significant reducing in pain scale among respondence.  There were 8 (32%) state they did not felt pain anymore, 12 (48%) state their pain was reduce to scale 1, 3 (12.0%) respondence state the pain was decrease to scale 2 dan 2 (8%) state felt pain in scale 3.   The significancy of pain reducing in this study was proved by Wilcoxon test that showed there is a decrease from Md=3.00 pre intervention to Md=1.00 post intervention with p value 0.010, r= 0.60 dan Z= 4.348. Based on the explanation and the result from this study showed that acupuncture combine with moxa leaves is effective to reduce menstrual pain.

 

Keywords: Menstrual Pain, Dysmenorrhea, Teenagers, Acupuncture, Moxa

 

 

ABSTRAK

 

Nyeri haid atau dysmenorrhea merupakan kondisi ditandai dengan munculnya rasa nyeri pada uterus atau perut bagian bawah saat menstruasi. Data profil kesehatan Indonesia tahun 2016 menunjukan 64.25% wanita mengalami nyeri haid dan 10% diantaranya masih tergolong remaja yang mengakibatkan terhambatnya aktivitas sehari-hari termasuk proses pembelajaran. Studi epidemiologi menyatakan bahwa rentangan usia remaja yang dilaporkan mengalami nyeri haid berkisar antara usia 16-24 tahun. Pada kasus nyeri haid yang berat, seorang perempuan harus kehilangan 3 hari perbulan untuk beristirahat dengan tidak mengikuti proses pembelajaran ataupun harus meninggalakan tempat kerjanya saat menstruasi. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian dengan memberikan intervensi berupa terapi akupuntur yang dikombinasikan dengan moxa kepada mahasiswi program studi ilmu keperawatan untuk mengatasi nyeri haid yang mereka alami. Sebanyak 25 orang mahasiswi bersedia menjadi responden penelitian. Intervensi diberikan saat 1 minggu atau maksimal 2 hari sebelum menstruasi. Lembar observasi dipergunakan dalam penelitian ini sebagai instrument untuk pengumpulan data serta pengkajian skala nyeri yang menggunakan Comperative Pain Scale yang terdiri dari 0-10 skala nyeri sebagai acuan untuk menentukan nyeri yang dirasakan oleh responden. Pengkajian skala nyeri akan diberikan sebelum diberikan intervensi (pre test) dan sesudah intervensi (post test). Data demography responden diolah menggunakan descriptive analysis sedangkan untuk membandingkan skala nyeri pre test dan post test  diolah menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Terjadi penurunan yang signifikan pada skala nyeri dan katagori nyeri haid responden setelah pemberian intervensi. Setelah intervensi terjadi penurunan yang siginifikan pada skala nyeri pada responden dimana terdapat 8 (32.0%) responden tidak merasakan nyeri atau nyeri haidnya hilang, 12 (48.0%) menyatakan nyeri haid turun menjadi skala 1, 3 orang (12.0%) menyatakan skala nyeri 2 dan 2 (8.0%) menyatakan skala nyeri 3. Siginfikasi penurunan skala nyeri ini dibuktikan uji Wilcoxon yang menunjukan terjadinya penurunan dari Md=3.00 pre akupuntur kemudian menurun secara signifikan menjadi Md=1.00 post akupuntur dengan p value 0.010 dengan r= 0.6 dan Z= 4.348. Hal ini menunjukan bahwa akupuntur efektif untuk menurunkan skala nyeri pada mahasiswi yang mengalami nyeri haid.

 

Kata Kunci: Nyeri Haid, Akupuntur, Moxibustion, Moxa


Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Agustina, R., Soemardji, A.A., (2016). Efektivitas Akupunktur “Gi” Terhadap Pengobatan Stres Pada Pasien Di Klinik Akupunktur Sukamenak Dan Upt Layanan Kesehatan Bumi Medika Ganesa ITB.Jurnal Sains dan Kesehatan. 1 (5), e-ISSN: 2407-6082.

Ariyanti, K.S., Sariyani, M.D., Pemayun, C.I.M. (2020). Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pengobatan Komplementer Akupuntur Di Praktik Perawat Mandiri Latu Usadha Abiansemal Badung. Jurnal ilmu Kesehatan MAKIA, 10 (2) P-ISSN: 2407-6309.

French, L. (2005). Dysmenorrhea. American Family Physician. 17 (2).

Heni Setyowati, E. R., & Kp, S. (2018). Akupresur untuk kesehatan wanita berbasis hasil penelitian. Unimma press.

Islamy, A., Farida. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siklus Mentsruasi Pada Remaja Putri Tingkat III. Jurnal Keperawatan Jiwa. 7 (1), 13-18.

Karim, H. (2020). Penyebab, Gejala dan Penanganan Dysmenorrhea pada Menarche. Diperoleh tanggal 17 mei 2020 dari http://googlescholar.com.

Krisna, P.P.E., Yanti, N.L.P., Suardana, I.W. (2016). Pengaruh Terapi Akupubnktur Terhadap Intensitas Nyeri Pada Klien Nyeri Kepala Primer. Jurnal Keperawatan. ISSN:2303-1298.

Kulkarni, A., Deb, S. (2019). Dysmenorrhoea. Obstetrics, Gynaecology and Reproductive Medicine Elsevier, 29:10

Larasati, T., Alatas, F. (2016). Dismenore Primer dan Faktor Resiko Dismenore Primer pada Remaja. J.Mayor. 5 (3).

Latifah, U., Prastiwi, R.S., Andari, I.D. (2020) Reducing Dysmenorrhea using Acupressure on Teenage Girl at Pratama Clinic of Harapan Bersama Tegal. Jurnal Kebidanan, 10 (1), 43-47.

Manurung, S., & Irawaty, D. (2021). Bebas Mual Muntah Akibat Kemoterapi dengan Terapi Komplementer pada Pasien Kanker Payudara. Journal of Telenursing (JOTING), 3(2), 621-628.

Novitasari, E., Soemanto, R.B., Prasetya, H. (2020). Effect of Acupuncture Therapy on Pain Reduction in Dysmenorrhea Patients: A Meta-Analysis. Journal Maternal and Child Health, 05 (06), 705-714.

Oktobriariani, R.R.,Ratnasari, R. (2016). Pengaruh Akupuntur Terhadap Penurunan Nyeri Haid (Dismenore) Pada Mahasiswi D Iii Kebidanan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Ridwan, M., Herlina. (2015). Metode Akupresur Untuk Meredakan Nyeri Haid. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 7 (1), 51-56.

Sanches, A.A., Fernandez, M.L.P., Zafra, M.D.O., Pichardo, J.D.R., Martines, E.F. (2020). Type of Dysmenorrhea, Mentsrual Characteristics and Symptoms in Nursing Studen in Siuthern Spain. Healthcare MDPI Journal. 8, 302:DOI:10.3390/healtcare803302.

Santika, I.G.P.N.A. (2015). Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dan Umur Terhadap Daya Tahan Umum (Kardiovaskuler) Mahasiswa Putra Semester II Kelas A Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Tahun 2014. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi. Vol.1, 42-47.

Shetty, G.B., Shetty, B. Mooventhan, A. (2018). Efficacy of Acupuncture in the Management of Primary Dysmenorrhea: A Randomized Controlled Trial. Journal of Acupuncture and Meridian Studies, 11 (4), 153-158.

Strisanti, I. A. S., Rastiti, I. A. A., & Dharmapatni, N. W. K. (2022). Efektivitas Pemberian Terapi Akupuntur dalam Mengatasi Nyeri Haid Primer pada Mahasiswi Keperawatan. JKP (Jurnal Kesehatan Primer), 7(2), 80-90.

Sukini, T., Lestari, T.W., Mundarti. (2011). Akupresure dan Pengurangan Nyeri Haid (Dismenore Primer). Diperoleh tanggal 14 Mei 2022 dari http://www.googlescholar.com.

Susanti, R.D., Utami, N.W., Lasri. (2018). Hubungan Nyeri Haid (Dysmenorrhea) Dengan Aktivitas Belajar Pada Remaja Putri MTs Muhammadiah 2 Malang. Nursing News, 3(1), 144-152.Woo, H.L., Ji,H.R.,Pak, Y.K.,Lee, H., Heo, S.J., Lee, J.M., Park, K.S. (2018). The Efficacy and Safety of Acupuncture in Women With Primary Dysmenorrhea. Journal of Medicine, 97-23.




DOI: https://doi.org/10.33024/mahesa.v4i1.13071

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Publisher: Universitas Malahayati Lampung


Creative Commons License
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License


kostenlose besucherzähler