Analisis Kelengkapan Berkas Rekam Medis oleh Perawat Pelaksana di RSD Idaman Banjarbaru
Sari
ABSTRACT
The completeness of medical record files is a reflection of the quality of hospital services. RSD Idaman data shows that the percentage of incomplete medical record files by nurses is 63.89%. This figure still has not reached the set target of 100%. The completeness of filling out medical record files can be influenced by age, gender, length of service and workload. The research aims to explain the factors related to the completeness of filling in medical record files by nurses in the Inpatient Room at RSD Idaman Banjarbaru. Analytical observational research design with a cross sectional design. The research population was all nurses with a sample of 46 people determined using a simple proportional random sampling technique. The research instrument used was a questionnaire. Data analysis was descriptive and statistical using the chi square test and multiple logistic regression test. The results of the chi square test showed that there was a relationship between gender (p=0.029), length of service (p=0.000) and completeness of filling in the medical record file.
Keywords: medical records; file; completeness.
ABSTRAK
Kelengkapan berkas rekam medis merupakan salah satu cerminan dari pelayanan mutu rumah sakit. Data RSD Idaman menunjukkan bahwa ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis oleh perawat dengan persentase sebesar 63,89%. Angka tersebut masih belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%. Kelengkapan pengisian berkas rekam medis dapat dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, masa kerja dan beban kerja. Penelitian bertujuan menjelaskan faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pengisian berkas rekam medis oleh perawat di Ruang Rawat Inap RSD Idaman Banjarbaru. Rancangan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh perawat dengan sampel sebanyak 46 orang yang ditentukan dengan teknik proporsional simpel random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner. Analisis data secara deksriptif dan statistik dengan menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik berganda. Hasil uji chi square menunjukkan terdapat hubungan antara jenis kelamin (p=0,029), masa kerja (p=0,000) dengan kelengkapan pengisian berkas rekam medis.
Kata kunci: rekam medis, berkas, kelengkapan.
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Adhipurna, N., Ayanti, B. P., & Prihandini, Y. A. (2023). Peran Teknologi Informasi pada Tuberkulosis. Dewa Publishing.
Adhipurna, N., Shidik, G. F., Fanani, A. Z., Muljouo, Supriyanto, C., Soeleman, M. A., & Alzami, F. (2021). Early Determination of Diabetes Mellitus Disease Prediction with Decision Tree Boosting. 2021 International Seminar on Application for Technology of Information and Communication (ISemantic), 228–233. https://doi.org/10.1109/isemantic52711.2021.9573174
Arep, (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas Trisakti. Jakarta.
Arief. (2017). Analisis Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Rawat Inap di RSUD Sabang Tahun 2017. Jurnal Kedokteran Sabang (29) 3 : 245-251.
Beladina, R.M. (2016). Analisis Kelengkapan dan Pendokumentasian Rekam Medis Pasien Ketuban Pecah Dini (KPD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (3) 2: 2337–585.
Budi S.C. (2011). Manajemen Unit Kerja Rekam Medis: Quantum Sinergis Media. Yogyakarta.
Budiarto, E. (2002). Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarkat. Penerbit EGC. Jakarta.
Bustami. (2011). Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan & Akseptabilitasnya. Erlangga. Jakarta.
Cintya, A. (2012). Faktor Peran Perawat Dalam Pengisian Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Harum Sisma Medika Jakarta Timur. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, (3) 1; 2337-585.
Dahlan, S, (2013). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Edisi 6. Salemba Medika. Jakarta.
Departeman Kesehatan RI. (2008). Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Depkes. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. (2008). Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi. Depkes. Jakarta.
Dewi, (2014). Hubungan antara lama kerja, sikap, dan manajement waktu perawat dengan pendokumentasian keperawatan. Jurnal keperawatan Aisyiyah, (2) : 19-27.
Dinnya (2014). Analisis Kepatuhan Pengisian Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit Daerah (RSD) Kalisat Jember Tahun 2017, Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. (3) 2; 72-74.
Eko, B, 2002, Sistem Informasi Geografis Menggunakan Arcview Gis, Andi. Yogyakarta
Farida. (2011). Kepemimpinan Efektif dan Motivasi Kerja dalam Penerapan Komunikasi Terapeutik Perawat. Jurnal Ners 2011, 6(1):31-41.
Fatimah. (2019). Analisis Kelengkapan Rekam Medis Rawat Inap di Puskesmas Temon I Sebagai Penunjang Re-Akreditasi. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal). (3) 1, 89-94.
Gibson, J. L. (2010). Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses, Edisi Ke-5. Erlangga. Jakarta.
Gillies, D. A. (2006). Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem Edisi Kedua. Terjemahan Illiois W. B. Saunders Company.
Green, L. W, Marshall W, Kreuter Sigrid G, Deeds and Kay S, Patridge. (1980). Health Education Planning: A Diagnostic Approach. Mayfield Publishing Company. USA.
Guwandi, J. (2010). Hukum Medik (Medical Law). Balai Penerbit FKUI. Jakarta.
Hammad. (2018). Tingkat Kelelahan Perawat di Ruang ICU. Jurnal Dunia Keperawatan. (6) 1: 27-33.
Hastono, S. (2007). Analisis Data Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat. EGC Universitas Indonesia.
Ilyas, (2012). Kinerja, teori, penilaian dan penelitian. Jakarta: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM Universitas Indonesia.
Karassavidou, E., Glaveli, N., and Papadopoulos, C. T. (2009). Quality In NHS Hospitals: No One Knows Better Than Patients. Measuring Business Excellence, 13(1): 34-46.
Kozier. (2010). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. EGC Edisi 5. Jakarta.
Kurniadi, A. (2013), Manajemen Keperawatan Dan Prospektifnya : Teori, Konsep, Dan Aplikasi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Kurniawati, D. dan Solikhah. (2012). Jurnal Kesehatan Masyarakat Hubungan kelelahan Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Bangsal rawat Inap Rumah Sakit Islam Fatimah Kabupaten Cilacap. Kesmas UAD Yogyakarta. (6) 2: 162-232.
Lemeshow, S. (1997). Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Gadjah Mada University. Yogyakarta.
Lubis. (2008). Pengaruh Karakteristik Individu dan Motivasi Intrinsik terhadap Kinerja Dokter dalam Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit PT Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Tahun 2008. Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM). (14) 2. 34-41.
Mathis, L, Robert & H. Jackson, John. (2011). Human Resource Management edisi 10. Salemba Empat. Jakarta.
Mawarni, D., Wulandari, R.D. (2013). Identifikasi Ketidaklengkapan Rekam Medis Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia. (2) 1, 192-193.
Mc. Govern, Patricia M.., Vesley, D, Koechevar, L, Robyn R.M. Gershin, Frank S. Shame, Anderson, E. (2000). Factors Affecting Universal Precautions Compliance. Journal Of Business and Psychology. 15(1);11-20.
Muhlisin, A. (2008). Aplikasi Model Konseptual Caring dari Jean Watson dalam Asuhan Keperawatan. Jurnal Ilmu Keperawatan. Vol. I. No.3; 189- 197.
Munandar. (2005). Psikologi Industri dan Organisasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Nasution. (2009). Pengaruh Karakteristik Individu dan Psikologis Terhadap Kinerja Perawat dalam Kelengkapan Rekam Medis di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan. Jurnal Keperawatan Indonesia. Vol.7 (1): 56-65.
Nitisemito, A. S. (2014). Manajemen Personalia. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Noorkasiani. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Dokumentasi Keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 18 No.1, Maret 2015, hal 1-8.
Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Nurcahyani, E., Widodo, D., & Rosdiana, Y. (2016). Hubungan tingkat stres kerja dengan kinerja perawat. Jurnal Care, 4(1), 42–50.
Nurhaidah, Harijanto, T., Djauhari, T. (2016). Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 29 (3) : 258-264.
Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. Ed. 4. Salemba Medika. Jakarta.
Nurseto. (2019). Analisa Kuantitatif Terhadap Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap pada Bangsal Anak Rumah Sakit Panti Wilasa Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat , 1 (2), 48-61.
Permenkes RI. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan RI No 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis. Jakarta.
Pieter, H.Z. & Lubis, N.L. (2010). Pengantar Psikologi Dalam Keperawatan. Kencana. Jakarta.
Pitman, S. (2011). Handbook for Clinical Supervisor: Nursing Post Graduate Programme. Dublin : Royal College of Surgeon Ireland.
Prajnasari. (2015). Kelengkapan Rekam Medis Rawat Inap Tahun 2015 dan Faktor-faktor yang Berhubungan di Rumah Sakit Husada Jakarta. Jurnal Media Kesehatan. (1) 2; 66-69.
Pratiwi. (2017). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Rekam Medis Persalinan di RSUD Daya Kota Makassar. Journal Ners And Midwifery Indonesia. (6) 3; 26-28.
Prayitno, R. H. (2010). Rekam medis Elektronik Telaah Manfaat dalam Konteks Pelayanan Kesehatan Dasar. Jurnal Kesehatan Masyarakat. (2) 1, 7-8.
Purwanto. (2003). Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Perawat Dalam Menerapkan Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon. Jurnal e-Biomedik, 3(3), 884-894.
Rahmadani IS SS, Pujihastuti A. (2008). Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap dalam Batas Waktu Pelengkapan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Jurnal Kesehatan. 2008;2(2):82 - 8.
Rahmawati. (2013). Peningkatan perilaku caring melalui kemampuan berpikir kritis perawat. Jurnal Manajemen Keperawatan, I (2), 100-106.
Rano, (2012). Rekam Medis Edisi 2. Penerbit Universitas Terbuka. Jakarta.
Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 1 Nomor 1. Jakarta.
Robbins, S.P. (2006). Perilaku Organisasi: Konsep Kontroversi. Prehalindo. Jakarta.
Rustiyanto E. (2009). Etika Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta.
RSD Idaman Banjarbaru. (2017). Profil RSD Idaman Kota Banjarbaru. Banjarbaru.
RSD Idaman Banjarbaru. (2018). Sub Bagian Kepegawaian RSD Idaman Kota Banjarbaru. Banjarbaru.
RSD Idaman Banjarbaru. (2019). Sub Bagian Kepegawaian RSD Idaman Kota Banjarbaru. Banjarbaru.
RSD Idaman Banjarbaru. (2019). Laporan Tahunan IRNA RSD Idaman Banjarbaru. Banjarbaru.
Sarwono. (2011). Hubungan Lama Kerja Perawat dengan Kepuasan Pasien Pasca Bedah di Ruang Perawatan Bedah RS PKU Muhammadiyah Gombong, Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Vol. 7, No. 2, Juni 2011 : 111.
Setiadi.(2012). Konsep & penulisan dokumentasi asuhan keperawatan. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Siagian, S. P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sianturi, (2014). Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan EGC. Jakarta.
Simamora, R.H. (2012). Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. EGC. Jakarta.
Simamora, H. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN. Yogyakarta.
Sinta, F. (2011). Promosi Kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Soebarto, K.K. (2011). Tinjauan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Rekam Medis di Pendaftaran Rawat Jalan RSUD Datu Sanggul Rantau.Skripsi. Banjarbaru: Stikes Husada Borneo.
Sofiana, Purbadi. (2016). Perencanaan dan Pelaksanaan Dokumentasi Rekam Medis Asuhan Keperawatan Di Ruang Barokah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Vol.7, No. 3.
Subanegara, H. P. (2005). Diamond Head Drill & Kepemimpinan Dalam Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta : Andi Offset.
Sunarso, (2010). Pengaruh Kepemimpinan, Kedisiplinan, Beban Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar. Jurnal Manajemen SD Fakultas Ekonomi Unversitas Slamet Riyadi Surakarta. (4) 1, 20-26.
Tjahjono. (2006). Kompensasi Intensif Sebagai Alat Untuk Memotivasi Anggota Organisasi Dalam Upaya Mencapai Tujuan Organisasi. Journal Kajian Bisnis, No. 7, pp.34-41.
Wicaksana. (2016). Rekam Medis dan Kinerja Rumah Sakit. Jurnal Cermin Dunia Kedokteran, no. 129: hal 49-51.
Widjayanti, TB. (2012). Hubungan AntaraKarakteristik Individu, Psikologis dan Organisasi Dengan perilaku Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Unit Rawat Inap RS. MH. Thamrin purwakarta Tahun 2011. International Journal of Nursing Practice. (16) 2. 112–124.
Widyaningrum, L. (2013). Pengaruh Pre Akreditasi JCI (Joint Commision International) terhadap Kelengkapan Data Rekam Medis Resume Pasien Rawat Inap di RS Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal Infokes. (3) 3; 73-75.
Winarningsih. (2016). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan, Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. (5) 3, 17-18.
Yasir. (2012). Hubungan Supervisi dengan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Labuang Baji Makasar. Jurnal Keperawatan Sulawesi (9) 3; 73-79.
Zulkarnain. (2017). Analisis Pelaksanaan Fungsi Manajemen Pengarahan Kepala Ruangan Dengan Kinerja Perawat Dalam Menerapakan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Bima. Jurnal Ilmu Kesehatan dan Pendidikan . (1) 9; 83-90
DOI: https://doi.org/10.33024/mahesa.v4i5.14436
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Publisher: Universitas Malahayati Lampung
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
kostenlose besucherzähler