Pengaruh Puasa 12 Jam Terhadap Kadar Asam Urat pada Mencit (Mus Musculus) Hiperurisemia

Muthiah Raghdah Fakhirah, Armanto Makmun, Iin Widya Ningsih, Irna Diyana Kartika K, Zulfitriani Murfat

Sari


ABSTRACT

 

Gout is one condition that is categorized as a metabolic disease and is rather common in both developed and developing nations. Uric acid can accumulate in tissues and blood due to gout, a common inflammatory disease. The term hyperuricemia refers to the state in which an individual has an excess of uric acid in their blood, surpassing the upper limit of normal, which is 6.8 mg/dl. If the uric acid level in a man is more than 7 mg/dl, and more than 6 mg/dl in a woman, it is considered hyperuricemia. One of the religious practices that Muslims follow at Allah SWT's command is fasting. Blood levels of uric acid, cholesterol, and glucose can all be lowered by fasting. According to the research's results the patient had a uric acid level of 7.7 mg/dl prior to fasting, whereas men's normal uric acid levels are less than 7 mg/dl. It turned out that the same person's uric acid dropped to 6.6 mg/dl in the first ten days. The 21st day saw another drop in his uric acid level to 6.2 mg/dl. It was not specified, though, what kind of fasting was done based on this research. Thus, more thorough research is required to determine the best kind of fasting to lower blood levels of uric acid. Mice (Mus musculus) are mammals and are polyestrus animals, which means that over a period of one year there is a repeated reproductive cycle. Mice (Mus musculus) from their external shape are more practical and efficient for research in the laboratory. Analyze and determine the effect of 12 hours of fasting for 14 days on uric acid levels in hyperuricemic mice (Mus musculus). This type of research is true experimental research with a Pre-Test and Post-Test Control Group Design research design. Measurement of uric acid levels in mice (Mus musculus) was carried out before and after treatment. The population in this study were mice (Mus musculus) aged 6 - 8 weeks with a body weight of 20 - 40 grams. All mice were given food and drink twice a day with the same food and drink for 1 week. Then the mice were induced with potassium oxonate at a dose of 300 mg/kgBW or 6 mg/20gBW in the intravenous area. Mice were divided into 3 groups. Group 1 (Control), namely mice that did not fast 12 hours for 14 days. The second group, namely mice, fasted 12 hours during the day for 14 days. The third group, namely mice, fasted 12 hours at night for 14 days. This treatment was carried out for 14 days by providing the same type of food and drink. Mice uric acid levels were measured after being induced by potassium oxonate and on the last day of fasting. Mice blood was collected from the tail vein using a blood lancet. From the research results, it was found that there were insignificant changes in the control group of mice and significant changes in the group of mice with nighttime fasting intervention. The results of the study also showed a significant relationship in the three groups of mice after treatment. Then the group of mice that fasted at night was the group of mice that experienced the most significant changes in uric acid levels. From this research, the results showed that there were significant changes in the uric acid levels of mice before and after fasting for 12 hours at night for 14 days.

 

Keywords: Fasting, Gout, Mice, Research

 

 

ABSTRAK

 

Salah satu penyakit yang memiliki prevalensi cukup tinggi di Negara berkembang bahkan di Negara maju yang tergolong kedalam penyakit metabolik adalah penyakit gout. Gout merupakan penyakit inflamasi yang umum terjadi dan memungkinkan terjadinya penumpukan asam urat dalam darah dan jaringan. Kondisi ini disebut dengan hiperurisemia yaitu kondisi seseorang yang mengalami kelebihan asam urat di dalam darah, yang mana asam uratnya melampaui batas atas normal yaitu 6,8 mg/dl. Pada laki-laki dikatakan hiperurisemia apabila kadar asam uratnya > 7 mg/dl dan pada perempuan apabila kadarnya > 6 mg/dl. Puasa adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh orang islam atas perintah Allah SWT. Puasa dapat menurunkan kadar glukosa, kolesterol, dan asam urat dalam darah. Berdasarkan hasil penelitian, sebelum puasa kadar asam urat pada pasien sebesar 7,7 mg/dl dimana nilai normal dari kadar asam urat untuk laki-laki yaitu dibawah 7 mg/dl. Ternyata dalam 10 hari pertama pada orang yang sama, asam uratnya mengalami penurunan menjadi 6,6 mg/dl. Pada hari ke-21, asam uratnya turun lagi menjadi 6,2 mg/dl. Namun, berdasarkan penelitian tersebut tidak disebutkan jenis puasa yang dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang lebih mendalam terkait jenis puasa yang tepat untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah. Mencit (Mus musculus) merupakan hewan mamalia dan termasuk hewan poliestrus yang artinya dalam periode satu tahun terjadi siklus reproduksi yang berulang-ulang. Mencit (Mus musculus) dari bentuk luarnya lebih praktis dan efisien untuk penelitian di laboratorium. Menganalisis dan mengetahui pengaruh puasa 12 jam selama 14 hari terhadap kadar asam urat pada mencit (Mus musculus) hiperurisemia. Jenis penelitian ini adalah penelitian true experimental dengan desain penelitian Pre-Test and Post-Test Control Group Design. Pengukuran kadar asam urat pada mencit (Mus musculus) dilakukan sebelum dan setelah diberikan perlakuan. Populasi pada penelitian ini adalah mencit (Mus musculus) yang berusia 6 - 8 minggu dengan berat badan 20 – 40 gram. Semua mencit diberikan makan dan minum dua kali sehari dengan makanan dan minuman yang sama selama 1 pekan. Kemudian mencit diinduksikan dengan kalium oksonat dosis 300 mg/kgBB atau 6 mg/20gBB di daerah intravena. Mencit dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok 1 (Kontrol), yakni mencit yang tidak berpuasa 12 jam selama 14 hari. Kelompok kedua, yakni mencit yang berpuasa 12 jam siang hari selama 14 hari. Kelompok ketiga, yakni mencit yang berpuasa 12 jam malam hari selama 14 hari. Perlakuan ini dilakukan selama 14 hari dengan memberikan jenis makanan dan minuman yang sama. Pengukuran kadar asam urat mencit dilakukan setelah diinduksi kalium oksonat dan hari terakhir dipuasakan. Pengambilan darah mencit dilakukan pada pembuluh darah bagian ekornya dengan menggunakan blood lancet. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat perubahan yang tidak signifikan pada kelompok mencit kontrol dan perubahan signifikan pada kelompok mencit dengan intervensi puasa malam hari. Hasil penelitian juga menunjukkan hubungan yang signifikan pada ketiga kelompok mencit setelah perlakuan. Kemudian kelompok mencit pada puasa malam hari merupakan kelompok mencit yang mengalami perubahan kadar asam urat paling signifikan. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa terdapat perubahan signifikan pada kadar asam urat dari mencit sebelum dan sesudah berbuasa 12 jam di malam hari selama 14 hari.

 

Kata Kunci: Puasa, Asam Urat, Mencit, Penelitian


Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Astri Yolanda,N.P. (2019). Hubungan Antara Asupan Purin, Aktivitas Fisik Dan Kadar Asam Urat Pada Lansia Di Desa Beraban, Kediri,Tabanan (DoctoralDissertation,PoliteknikKesehatanDenpasar).

Chairul, M. (2022). Studi Kasus Asuhan Keperawatan Pada Klien Yang Mengalami Gout Di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Baru Samarinda.

Dalimartha, S. (2008). Resep Tumbuhan Obat Untuk Asam Urat. Niaga Swadaya.

Darmawan, P. S., Kaligis, S. H., & Assa,Y.A.(2016).GambaranKadarAsamUratDarahPadaPekerjaKantor. Ebiomedik, 4(2).

Dwi Fanny S, R. E. G. I. N. A. (2020). Karakteristik Penderita Gout Arthritis Di Beberapa Lokasi Di Wilayah Indonesia Periode Tahun 2009 Sampai Dengan Tahun 2019 (Doctoral Dissertation, Universitas Bosowa).

Fauziah, I. (2019). Hubungan Antara Kadar Asam Urat Serum Dengan Kadar Glukosa Serum Pada Pasien Dm Tipe 2 Di Laboratorium Kliniik Gatot Subroto Pusat Medan (Doctoral Dissertation, Universitas Medan Area).

Hastuti, V. N., Murbawani, E. A., & Wijayanti, H. S. (2018). Hubungan Asupan Protein Total Dan Protein Kedelai Terhadap Kadar Asam Urat Dalam Darah Wanita Menopause (DoctoralDissertation, Diponegoro University).

Hinonaung, J. S. H., & Tinungki, Y. L. (2023). Monograf Asam Urat Di Perbatasan Kepulauan Indonesia-Filipina. Pt. Sonpedia Publishing Indonesia.

Joewono Soeroso, S. P. K., Algristian, H., & Ked, S. (2014). Asam Urat. Penebar Plus+.

Kuryanto, M. S., Hashemi, R. M., & Kironoratri, L. (2023). The Impact Of Traditional Toys On The Character Value Of Creation Of Karsa Children, Karanganyar Village, Jepara. Journal On Education, 5(4), 14307-14313.

Manampiring, A. E. (2011). Hiperurisemia Dan Respons Imun. Jurnal Biomedik: Jbm, 3(2).

Pakpahan, T. L. (2015). Manfaat Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe) Terhadap Kadar Asam Urat. Jurnal Agromedicine, 2(4), 530-535.

Siregar, F. N. (2019). Gambaran Kadar Asam Urat Pada Pasien Penyakit Gagal Ginjal Kronik Yang Rawat Jalan Di Rsup H. Adam Malik Medan Tahun 2018.

Suiraoka, I. P. (2012). Penyakit Degeneratif. Yogyakarta: Nuha Medika, 45(51).

Suparti, S. (2017). 99++ Solusi Medis Herbal Dan Holistik Atasi Berbagai Penyakit. Penebar Plus+.

Ulfah, Z. (2016). Manfaat Puasa Dalam Perspektif Sunnah Dan Kesehatan (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).

Widiyono, W., Aryani, A., & Herawati, V. D. (2020). Buku Kesehatan Air Rebusan Daun Salam Untuk Menurunkan Kolesterol.

Yulianingsih, S., Wahyani, A. D., & Rahmawati, Y. D. (2022). Hubungan Antara Pengetahuan Gizi, Asupan Purin, Dan Status Gizi Terhadap Kejadian Gout Arthritis. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 14662-14668.

Zamaa, M. S., & Hatta, M. (2023). Hubungan Pengetahuan Dan Pola Makan Dengan Kadar Asam Urat Pada Penderita Gout Artritis Di Desa Massungke Kecamatan Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar. Jurnal Mitrasehat, 13(2), 439-449.

Zuriati, Z., & Suriya, M. (2020). Efektivitas Pemberian Jus Nenas Dalam Menurunkan Kadar Asam Urat. Journal Ilmu Kesehatan. Universitas Binawan Jakarta Timur.




DOI: https://doi.org/10.33024/mahesa.v4i7.14700

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Publisher: Universitas Malahayati Lampung


Creative Commons License
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License


kostenlose besucherzähler