Efektivitas Perawatan Induk Kanguru dengan Stabilkan Suhu dan Pertambahan Berat Badan pada Bayi Prematur di Rumah Sakit Swasta
Sari
ABSTRACT
The problem of low birth weight, especially in premature birth and LBW, needs to be handled properly and immediately. However, this process tends to be costly and high-maintenance, and the limited number of incubators can be an obstacle. KMC is one method to replace incubators effectively and efficiently. The aim of the study is to determine the effectiveness of KMC on temperature and weight stability for premature babies at X Bekasi Hospital. This research method is a retrospective design with a control group pretest posttest design, which was conducted in August 2023–February 2024. We used total sampling, with a total sample of 72 respondents: 55 premature and LBW babies who were given KMC and 17 who were not given KMC. The results of the study obtained the average value of gestational age in the intervention vs. control group (32.84 vs. 34.33 weeks) and birth weight (1920.49 vs. 2270.47 grams). Weight gain in the intervention group during 2 weeks is 2039.69 grams, 2061.44 grams, 2083.80 grams, and 2105.95 grams. Temperature stability for 2 weeks is 36.40°C, 35.60°C, 36.90°C, and 37.30°C. The results show the mean gain weight in the control group is decreasing. KMC is effective for gestation age (p value 0.045) and weight (p value 0.003). KMC is effective for temperature (p value 0.000) and weight (p value 0.023) pre- and post-iintervention. will provide complementary therapies that are appropriate, effective, safe, and affordable for patients to support weight gain and temperature stability in premature infants. KMC results in better weight gain, decreases the risk of hypothermia, and stabilizes temperatures, so the treatment of the KMC method can be a substitute for the incubator in overcoming hypothermia and weight gain in premature infants.
Keywords: Kangaroo Mother Care, Stabilizes Temperature, Birth Weight, And Premature
ABSTRAK
Permasalahan berat badan lahir rendah khususnya pada kelahiran prematur dan BBLR perlu ditangani dengan baik dan segera. Namun, proses ini cenderung mahal dan memerlukan banyak pemeliharaan, serta terbatasnya jumlah inkubator dapat menjadi kendala. KMC merupakan salah satu metode pengganti inkubator secara efektif dan efisien. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas KMC terhadap stabilitas suhu dan berat badan bayi prematur di RS X Bekasi. Metode penelitian ini adalah desain retrospektif dengan desain control group pretest posttest yang dilakukan pada bulan Agustus 2023–Februari 2024. Teknik yang digunakan adalah total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 72 responden yaitu 55 bayi prematur dan BBLR yang diberikan KMC dan 17 bayi tidak diberikan KMC. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata usia kehamilan pada kelompok intervensi vs kontrol (32,84 vs 34,33 minggu) dan berat badan lahir (1920,49 vs 2270,47 gram). Pertambahan berat badan pada kelompok intervensi selama 2 minggu adalah 2039,69 gram, 2061,44 gram, 2083,80 gram, dan 2105,95 gram. Kestabilan suhu selama 2 minggu yaitu 36,40°C, 35,60°C, 36,90°C, dan 37,30°C. Hasil penelitian menunjukkan rerata pertambahan berat badan pada kelompok kontrol mengalami penurunan. KMC efektif untuk usia kehamilan (p value 0,045) dan berat badan (p value 0,003). KMC efektif untuk suhu (p value 0,000) dan berat (p value 0,023) sebelum dan sesudah intervensi. akan memberikan terapi komplementer yang tepat, efektif, aman, dan terjangkau bagi pasien untuk mendukung penambahan berat badan dan stabilitas suhu pada bayi prematur. KMC memberikan hasil pertambahan berat badan yang lebih baik, menurunkan risiko hipotermia, dan menstabilkan suhu, sehingga pengobatan metode KMC dapat menjadi pengganti inkubator dalam mengatasi hipotermia dan penambahan berat badan pada bayi prematur.
Kata Kunci: Kangaroo Mother Care, Menstabilkan Suhu, Berat Badan Lahir, dan Prematur
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Chamberlain, J., McCarty, S., Sorce, J., Leesman, B., Schmidt, S., Meyrick, E., Parlier, S., Kennedy, L., Crowley, D., & Coultas, L. (2019). Impact on delayed newborn bathing on exclusive breastfeeding rates, glucose and temperature stability, and weight loss. Journal of Neonatal Nursing, 25(2), 74–77. https://doi.org/10.1016/j.jnn.2018.11.001
Khozaimah, P. I. (2024). Penerapan Terapi Metode Kangaroo Mother Care ( KMC ) pada Bayi V dengan Kasus BBLR pada Diagnosa Hipotermia di Ruang Peristi Bayi RSUD Sidoarjo. 5(1), 56–65. https://doi.org/10.33650/trilogi.v5i1.7636
Mardini, J., Rahme, C., Matar, O., Khalil, S. A., Hallit, S., & Khalife, M. C. F. (2020). Newborn’s first bath: any preferred timing? A pilot study from Lebanon. BMC Research Notes, 13(1), 1–6. https://doi.org/10.1186/s13104-020-05282-0
Modjo, D., Rokani, M., & Polontalo, S. (2024). Pengaruh Perawatan Metode Kanguru terhadap Peningkatan Suhu Tubuh pada Bayi BBLR di Ruang Nicu RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. MAHESA : Malahayati Health Student Journal, 4(4), 1238–1246. https://doi.org/10.33024/mahesa.v4i4.13958
Novita, R. V. T., Utami, T. A., Marni, N. W., & Yusandra, E. (2021). The Effectiveness of Duration Skin to Skin Contact and Telelactation in Exclusive Breastfeeding for Postpartum Mothers in Tangerang. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 6(4), 739–746. https://doi.org/10.30604/jika.v6i4.733
Uwaezuoke, S. (2017). Kangaroo mother care in resource-limited settings: implementation, health benefits, and cost-effectiveness. Research and Reports in Neonatology, Volume 7(July), 11–18. https://doi.org/10.2147/rrn.s138773
Dinkes, K. bekasi. (2020). Profil Kesehatan Kota Bekasi Tahun 2020. Dinas Kesehatan Kota Bekasi , 5 (3), 248–253. unduh pada tanggal 02 Januari 2024 https://dinkes.bekasikota.go.id/public/unduh/bankdata/Profil_Kesehatan_Kota_Bekasi_2020.pdf
Elizabeth, Kumbhojkar, S., Mokase, Y., & Sarawade, S. (2013). Kangaroo Mother Care (KMC): Alternatif Perawatan Konvensional pada Bayi Berat Lahir Rendah. Jurnal Internasional Ilmu dan Penelitian Kesehatan, ISSN: 2249-9571.
Fitri (2020). Pengaruh Perawatan Metode Kanguru terhadap Perubahan Berat Badan Bayi Lahir Rendah. Jurnal Ipteks Terapan, 9(1). https://doi.org/10.22216/jit.2015.v9i1.24
Merenstein dan Gardner,M. Samara,, N., Taweel, AE, & Cadwell, K. (2016). Pengaruh Induk Kanguru yang Intermiten. Jurnal Pendidikan Perinatal, 22(4), 194–200.
Resiyanthi, NK, Sulasih, NK, & Yundari, AI (2021). Pengaruh Metode Perawatan Kanguru terhadap Suhu Tubuh pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah. Jurnal Riset Kesehatan Global Indonesia , 3 (2), 167–174. https://doi.org/10.37287/ijghr.v3i2.418
Siagian, Y., Pujiati, W., & Sinaga, MI (2021). Pengaruh Metode Kanguru terhadap Peningkatan Berat Badan Pada Bayi BBLR. Jurnal SMART Kebidanan , 8 (2), 136. https://doi.org/10.34310/sjkb.v8i2.500
Soetjiningsih, (2011). Kangaroo Mother Care Pada Bayi Berat Lahir Rendah : Review Sistematik. PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 83. https://doi.org/10.31934/promotif.v8i1.234
Thidarat, Mishra, P., Rai, N., & Misra, NR (2020). Pengaruh Kangaroo Mother Care pada pemberian ASI, morbiditas, dan mortalitas neonatus dengan berat badan lahir sangat rendah: Sebuah studi observasional prospektif. DOI: 10.32677/IJCH
DOI: https://doi.org/10.33024/mahesa.v4i11.15233
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Publisher: Universitas Malahayati Lampung
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
kostenlose besucherzähler