Pengaruh Pemberian Madu terhadap Penurunan Frekuensi Batuk Pada Anak di RSIA Sitti Khadijah Kota Gorontalo
Sari
ABSTRACT
Coughing in children, if it cannot be done above, can cause blockages in the airways and cause more serious problems such as severe tightness to death due to blockages in the airways due to the large amount of sputum production during coughing, so to prevent this, honey can be given to reduce the frequency of coughing. This study aims to analyze the effect of honey administration on reducing cough frequency in children at RSIA Sitti Khadijah, Gorontalo City. This study aims to analyze the effect of honey administration on reducing cough frequency in children at RSIA Sitti Khadijah, Gorontalo City. This study is a quantitative research using a One group pre-test and post-test design design that provides treatment or intervention to the research subject and then the effect of the treatment is measured and analyzed. This sampling uses purposive sampling with a total of 15 samples. The results of the analysis of the average frequency of children's cough before being given honey was 10.33 with a standard deviation of 2.636 and the average frequency of children's cough after being given honey was 5.73 with a standard deviation of 1.223, and a p-value of 0.000 which means that there was an effect of honey administration on the reduction of cough frequency in children at RSIA Sitti Khadijah, Gorontalo City.
Keywords: Children, Cough Frequency, Honey
ABSTRAK
Batuk pada anak apabila tidak dapat diatas dapat mengakibatkan sumbatan pada jalan nafas dan menimbulkan masalah yang lebih berat seperti sesak yang hebat hingga kematian akibat sumbatan pada jalan nafas karena banyaknya produksi sputum saat batuk sehingga untuk mencegah hal tersebut dapat diberikan madu untuk mengurangi frekuensi batuk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian madu terhadap penurunan frekuensi batuk pada anak di RSIA Sitti Khadijah Kota Gorontalo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain One group pre-test and post-test design yang memberikan perlakuan atau intervensi pada subyek penelitian kemudian efek perlakuan tersebut diukur dan dianalisis. Pengambilan sampel ini menggunakan purposive sampling dengan jumlah 15 sampel. Hasil analisis rata-rata frekuensi batuk anak sebelum diberikan madu adalah 10,33 dengan standar deviasi 2,636 dan rata-rata frekuensi batuk anak sesudah diberikan madu adalah 5,73 dengan standar deviasi 1,223, serta p-value 0,000 yang artinya ada pengaruh pemberian madu terhadap penurunan frekuensi batuk pada anak di RSIA Sitti Khadijah Kota Gorontalo.
Kata Kunci: Anak, Frekuensi Batuk, Madu
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Adelia, G., Zul’irfan, Roni, Y., Khusniyati, N., Kharisna, D., & Azhar, B. (2023). Patofisiologi Sistem Pernapasan. PT Pena Persada Kerta Utama.
Agustin, D. A., Nurhaeni, N., & Agustini, N. (2018). Pengaruh Madu terhadap Frekuensi Batuk dan Napas Serta Ronkhi pada Balita Pneumonia. Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI), 2(1), 44.
Alifariki, L. O., Barung, E. N., Haluruk, J. D., Romalina, Dewi, R., Sulistyowati, E. T., & Mutmainah, M. (2023). Farmakologi Sistem Pernapasan. PT Media Pustaka Indo.
Danal, P. H., Damanik, S. M., Simon, M. G., Muaningsih, & Heplita, Y. (2021). Keperawatan Anak. Rizmedia Pustaka Indonesia.
Maharani, S., Rustina, Y., & Waluyanti, F. T. (2020). Faktor Risiko Frekuensi Kunjungan Balita Dengan Kasus Batuk . Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang , 15(2), 119–128.
Meo, S. A., Al-Asiri, S. A., Mahesar, A. L., & Ansari, M. J. (2017). Role of honey in modern medicine. Saudi Journal of Biological Sciences, 24(5), 975–978.
Millati, A. H., & Pohan, V. Y. (2022). Suplementasi madu menurunkan frekuensi batuk pada anak dengan bronkopneumonia. Ners Muda, 3(1), 24–29.
Ningsih, N. F., Mufidah, A., Wilujeng, A. P., Pratiwi, eka A., Sudiarti, P. eka, & Huru, M. M. (2022). Keperawatan Anak. Media Sains Indonesia.
Putri, S. E., & Amalia, D. (2023). Bronkopneumonia. Jurnal Medika Nusantara, 1(3), 134–145. https://doi.org/10.5005/jp/books/11045_43
Rahmi, Y., & Kusuma, T. S. (2020). Ilmu Bahan Makanan. UB Press.
Rokhaidah, Nurhaeni, N., & Agustini, N. (2015). Madu Menurunkan Frekuensi Batuk pada Malam Hari. Jurnal Keperawatan Indonesia, 18(3), 167–170.
Safitri, R. W., & Suryani, R. L. (2022). Batuk Efektif Untuk Mengurangi Sesak Nafas Dan Sekret Pada Anak Dengan Diagnosa Bronkopneumonia. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(4), 5751–5756.
Samuel, A. (2018). Bronkopneumonia On Pediatric Patient. J Agromed Unila, 1(2), 185–189.
Saras, T. (2021). Ragam Manfaat dan Khasiat Madu untuk Kesehatan. Tiramedia.
Sari, M. T., Monalisa, Handayani, G. L., Halimah, Pesak, E., Armina, Ponidjan, T. S., & Nuryanti, E. (2023). Bunga Rampai Keperawatan Anak. PT Media Pustaka Indo.
Sofyanita, E. N., & Iswara, A. (2023). Stimulasi Angiogenesi Pada Penyembuhan Luka Akut Terinfeksi Bakteri dengan Perlakuan Pemberian Madu Pada Mencit BALB/C. Nasya Expanding Management.
Supartini. (2012). Buku Ajar Dasar Keperawatan Anak. EGC.
UNICEF. (2022). Levels and Trends In Child Mortality.
Wahyuni, S., & Pramestiyani, M. (2023). Kegunaan Madu dalam Atasi Anemia Pada Remaja Putri. Rena Cipta Mandiri.
Wijoyo, Y. (2017). Pelayanan Kefarmasian Di Komunitas. Kanisius.
Winarno, F. G. (2019). Madu: Jenis, Mutu, Analisis dan Potensinya. Gramedia Pustaka Utama.
Yuliati, Y. (2017). Uji Efektivitas Larutan Madu Sebagai Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus Aureus dan Pseudomonas Aeruginosase dengan Metode Disk Diffusion. Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 11(1), 7–15.
DOI: https://doi.org/10.33024/mahesa.v4i12.15868
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Publisher: Universitas Malahayati Lampung
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
kostenlose besucherzähler