Perbedaan Efektivitas Progressive Muscle Relaxation, Autogenik, dan Slow Deep Breathing Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Hilda Putriant, Tri Mochartini

Sari


ABSTRACT

 

Meanwhile, non-pharmacological treatments involve the implementation of a healthy lifestyle, such as physical exercise, medical nutrition therapy, and relaxation therapy. Relaxation therapies that can be applied are progressive muscle relaxation, autogenic, and slow deep breathing. The purpose of this study was to determine the difference in the effectiveness of the use of progressive muscle relaxation, autogenic, and slow deep breathing in reducing blood glucose levels in patients with type 2 diabetes mellitus at the Palimanan Health Center, Cirebon Regency in 2024. This research method uses a quantitative analytical type of research, the method used in this study is Quasy Experimental, with a nonequivalent control group pretest-posttest design. This research was conducted in June 2024. The population in this study were all patients with type 2 diabetes mellitus at Palimanan Health Center, Cirebon Regency. Sampling using purposive sampling with a sample of 44 respondents. Data collection using observation sheets and questionnaires. Data analysis was performed with univariate, bivariate, and multivariate analysis. Using paired sample t-test, anova test, and multiple linear regression test. The results showed the average blood glucose levels before given the intervention of progressive muscle relaxation 231.82 mg/dL, after 181.55 mg/dL, the average blood glucose levels before given the intervention of autogenic 264.27 mg/dL, after 196.82 mg/dL, the average blood glucose levels before given the intervention of slow deep breathing 247.18 mg/dL, after 209.00 mg/dL, the average blood glucose levels before given the intervention of a combination of progressive muscle relaxation, autogenic, and slow deep breathing 275.64 mg/dL, after 169.73 mg/dL. Statistical test results after the intervention using anova test showed sig. 0.000 < p value 0.05. The conclusion of this study is that there is a difference in effectiveness between progressive muscle relaxation, autogenic, and slow deep breathing on reducing Blood Glucose Levels in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus at Palimanan Health Center, Cirebon Regency in 2024.

 

Keywords: Type 2 Diabetes Mellitus, Progressive Muscle Relaxation, Autogenic, Slow Deep Breathing

 

 

ABSTRAK

 

Sementara itu, penanganan non-farmakologis melibatkan penerapan pola hidup sehat, seperti melakukan latihan fisik, terapi nutrisi medis, dan terapi relaksasi. Terapi relaksasi yang dapat diterapkan adalah progressive muscle relaxation, autogenik, dan slow deep breathing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas penggunaan progressive muscle relaxation, autogenik, dan slow deep breathing dalam penurunan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon Tahun 2024. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian bersifat analitik kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasy Eksperimental, dengan desain nonequivalent control group pretest–posttest design. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang mengalami diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Palimanan, Kabupaten Cirebon. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan sample 44 responden. Pengambilan data menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Analisa data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Menggunakan uji paired sample t-test, uji anova, dan uji regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar glukosa darah sebelum diberikan intervensi progressive muscle relaxation 231.82 mg/dL, sesudah 181.55 mg/dL, rata-rata kadar glukosa darah sebelum diberikan intervensi autogenik 264.27 mg/dL, sesudah 196.82 mg/dL, rata-rata kadar glukosa darah sebelum diberikan intervensi slow deep breathing 247.18 mg/dL, sesudah 209.00 mg/dL, rata-rata kadar glukosa darah sebelum diberikan intervensi perpaduan antara progressive muscle relaxation, autogenik, dan slow deep breathing 275.64 mg/dL, sesudah 169.73 mg/dL. Hasil uji statistik sesudah intervensi menggunakan uji anova menunjukkan nilai sig. 0,000 < p value 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan efektivitas antara progressive muscle relaxation, autogenik, dan slow deep breathing terhadap penurunan Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon Tahun 2024.

 

Kata Kunci: Diabetes Melitus Tipe 2, Progressive Muscle Relaxation, Autogenik, Slow Deep Breathing


Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Amalia, D., Harapan Daulay, M., Agustine Panjaitan, H. O., Fransiska, F., & Nababan, T. (2024). Tingkat Pemahaman Pasien Tentang Proses Penanganan Penyakit Diabetes Mellitus Di RSU. Royal Prima Medan Tahun 2023. Jurnal Sains Dan Teknologi, 5(3), 912–917. https://doi.org/10.55338/saintek.v5i3.2745

Aria Wahyuni, Imelda Rahmayunia Kartika, A. P. (2018). Relaksasi Autogenik Menurunkan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Real in Nursing Journal (RNJ), 1(3), 114–122.

Denggos, Y. (2023). Penyakit Diabetes Mellitus Umur 40-60 Tahun di Desa Bara Batu Kecamatan Pangkep. Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan, 2(1), 55–61. https://doi.org/10.47709/healthcaring.v2i1.2177

Fadli, F., & Uly, N. (2023). Perilaku Perawatan Diri Dan Diabetes Selfmanagement Education (Dsme) Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. http://repository.umegabuana.ac.id/99/1/PERILAKU PERAWATAN DIRI.pdf

Indarto, I., Widiyanto, A., & Atmojo, J. T. (2023). Efektivitas Metformin dalam Penurunan Kadar Glukosa pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe-2: Meta-Analisis. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 13(2), 621–630. https://doi.org/10.32583/pskm.v13i2.852

Indonesia, D. K. M.-B. (2017). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Diagnosis NANDA-I 2015-2017 Intervensi NIC Hasil NOC.

Juniarti, I., Nurbaiti, M., & Surahmat, R. (2021). STIK Bina Husada, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Jurnal Keperawatan Merdeka (JKM), 1(2), 115–121.

Komariah, K., & Rahayu, S. (2020). Hubungan Usia, Jenis Kelamin Dan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Gula Darah Puasa Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Klinik Pratama Rawat Jalan Proklamasi, Depok, Jawa Barat. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, Dm, 41–50. https://doi.org/10.34035/jk.v11i1.412

Lengga, V. M., Mulyati, T., & Mariam, S. R. (2023). Pengaruh Diabetes Self Management Education (DSME) Terhadap Tingkat Pengetahuan Penyakit Diabetes Melitus Pada Pasien Diabetes Melitus. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 5(1), 103–112.

Novita, T. R., & Efrarianti, Y. (2023). Faktor – faktor yang Berhubungan Diabetes Mellitus pada Pralansia (45-59 Tahun) di Wilayah Kerja Puskesmas Rantau Keloyang. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 9(1), 204. https://doi.org/10.33143/jhtm.v9i1.2802

Nugroho, P. S., & Sari, Y. (2020). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Usia dengan Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Tahun 2019. Jurnal Dunia Kesmas, 8(4), 1–5. https://doi.org/10.33024/jdk.v8i4.2261

Nur, H. A., & Anggraini, S. (2022). Pemberian Progressive Muscle Relaxation terhadap stres dan penurunan gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan, 6(1), 25–34. https://doi.org/10.33655/mak.v6i1.127

Nuraeni, N., & Arjita, I. P. D. (2019). Pengaruh Senam Kaki Diabet Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Type II. Jurnal Kedokteran, 3(2), 618. https://doi.org/10.36679/kedokteran.v3i2.80

Paramita, D. P., & Lestari, A. . W. (2019). Pengaruh Riwayat Keluarga Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Dewasa Muda Keturunan Pertama Dari Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Denpasar Selatan. Jurnal Medika, 8(1), 61–66.

Ratnawati, D., & Hanani, T. A. (2020). Efek Kombinasi Relaksasi Autogenik dan Aromaterapi Lavender Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Pasien DM Tipe 2. Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, 5(2), 67–74. https://doi.org/10.37341/jkkt.v5i2.160

Rif’at, I. D., N, Y. H., & Indriati, G. (2023). Gambaran Komplikasi Diabetes Melitus Pada Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Keperawatan Profesional (JKP), 11(1), 1–18.

Selfia, S. (2024). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Terkait Diabetes Melitus dengan Kadar Glukosa Darah Sewaktu (GDS) Lansia di Wilayah Puskesmas Tanggulangin. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 24(1), 362. https://doi.org/10.33087/jiubj.v24i1.4605

Sibagariang, E. E. (2024). Hubungan Pengetahuan, Aktifitas, Dan Genetik Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Desa Lalang. 23(2), 279–286.

Sukesi, Ismonah, & Arif, S. M. (2017). Pengaruh Latihan Slow Deep Breathing Terhadap Kontrol Kadar Gula Darah Pada Pasien DM Tipe II Di SMC RS Telogorejo. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 7(2), 1–9.

Wulan, S. S., Nur, B. M., & Azzam, R. (2020). Peningkatan Self Care Melalui Metode Edukasi Brainstorming Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9(1), 7–16. https://doi.org/10.52657/jik.v9i1.1009




DOI: https://doi.org/10.33024/mahesa.v4i12.16346

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Publisher: Universitas Malahayati Lampung


Creative Commons License
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License


kostenlose besucherzähler
slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor