Efektifitas Batok Kelapa Muda (Cocos Nucifera L ) Sebagai Bahan Bakar Briket Bioarang

Andriana Marwanto, Riang Adeko, Sri Mulyati, Ullya Rahmawati, Wiwit Aditama

Sari


ABSTRACT

 

Waste from young coconut shells from young coconut sellers will usually be thrown away and become waste that disturbs the environment. One of the efforts to process young coconut shells is by making briquettes. briquettes have potential as a substitute for coal, and more environmentally friendly. This study aimed to determine the effect of adhesive type on the quality of young coconut shell briquettes. This research is a laboratory experiment, using a Quasi Experimental Design with Post-test Only Design. The raw materials used in this research are young coconut shells, tapioca flour, sago flour. Coconut shells that have become charcoal powder are mixed with sago and tapioca starch adhesives, with adhesive mass composition of 5%, 10% and 15%. The results showed that the average value of moisture content of young coconut shell briquettes was 3.37% to 4.50%; ash content was 6.40% to 7.82%; bound carbon content was 78.15% to 80.57% and volatile matter content was 12.43% to 15.44%. Young coconut shell briquettes with tapioca and sago starch adhesives produce briquettes that meet the required SNI.

 

Keywords: Young Coconut Shell, Briquettes, Tapioca, Sago

 

 

ABSTRAK

 

Limbah dari batok kelapa muda hasil dari penjual kelapa muda biasanya akan dibuang begitu saja dan menjadi limbah yang mengganggu lingkungan. Upaya untuk melakukan pengolahan batok kelapa muda salah satunya dengan membuat briket. Briket bioarang berpotensi sebagai pengganti batu bara, dan lebih ramah lingkungan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh jenis perekat terhadap kualitas briket batok kelapa muda. Penelitian ini adalah eksperimental laboratoris, dengan menggunakan rancangan Quasi Experimental Design dengan rancangan Post-test Only Design. Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah batok kelapa muda, tepung tapioka, tepung sagu. Batok kelapa yang telah menjadi serbuk arang dicampur dengan perekat tepung sagu dan tapioka, dengan komposisi massa perekat 5 %, 10 % dan 15%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rerata kadar air briket batok kelapa muda 3,37 % hingga 4,50 %; kadar abu nilai rerata 6,40 % hingga 7,82 %; kadar karbon terikat nilai rerata 78,15 % hingga 80,57 % dan kadar zat menguap nilai rerata 12,43 % hingga 15,44 %. Briket batok kelapa muda dengan. perekat tepung tapioka dan sagu menghasilkan briket yang sudah memenuhi SNI yang di persyaratkan.

 

Kata Kunci: Batok Kelapa Muda, Briket, Tapioka, Sagu


Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Anggoro, D. D., Wibawa, M. H. D., & Fathoni, M. Z. (2018). Pembuatan Briket Arang Dari Campuran Tempurung Kelapa Dan Serbuk Gergaji Kayu Sengon. Teknik, 38(2), 76. Https://Doi.Org/10.14710/Teknik.V38i2.13985

Dedy (2021). Pesisir Pantai Panjang Dipenuhi Sampah Batok Kelapa, Pemkot Bakal Siapkan Mesin Penghancur.Https://Rakyatbengkulu.Disway.Id/Read/440021/Pesisir-Pantai-Panjang-Dipenuhi-Sampah-Batok-Kelapa-Pemkot-Bakal-Siapkan-Mesin-Penghancur

Indriansyah, N., Junedi, H., & Indriyani, I. (2024). Pengaruh Konsentrasi Perekat Tapioka Terhadap Karakteristik Briket Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca F) Sebagai Sumber Energi Alternatif (Doctoral Dissertation, Universitas Jambi).

Kapita, H., Idrus, S., & Fanumbi, F. (2021). Pemanfaatan Limbah Biomassa Kelapa Dan Tongkol Jagung Untuk Pembuatan Briket. Jurnal Teknik Silitek–Vol, 1(01), 10.

Kong, S.H., Soh-Kheang Loh , Robert Thomas Bachmann , Jumat Salimon Sahibin Abdul Rahim. (2014) Bio Char From Oil Palm Biomass : A Review Of Its Potential And Challenges ; Renewable And Sustainable Energy Reviews 39 (2014) 729–739

Kurniawan, (2010).Studi Suhu Dan Waktu Yang Optimal Pada Produksi Arang Putih Dari Arang Limbah Cangkang Kelapa Sawit, Prosiding Seminar Nasional Nasional (Isbn -.978-602-95436-3- 6), 2010.

Obeng, G. Y., Amoah, D. Y., Opoku, R., Sekyere, C. K. K., Adjei, E. A., & Mensah, E. (2020). Coconut Wastes As Bioresource For Sustainable Energy: Quantifying Wastes, Calorific Values And Emissions In Ghana. Energies, 13(9). Https://Doi.Org/10.3390/En13092178

Pasaribu, A. S. (2022). Uji Efektivitas Limbah Tempurung Kelapa (Cocos Nucifera.) Sebagai Bahan Pembuatan Briket Menggunakan Perekat Lateks (Doctoral Dissertation, Uin Ar-Raniry).

Purlilaiceu, P., Trisnawati, T., Meliyawati, M., Saraswati, S., Al Gadri, H. H., Maulana, N., ... & Darmana, M. D. (2024). Pembuatan Briket Dari Tempurung Kelapa Sebagai Upaya Dalam Menumbuhkan Ekonomi Kreatif Masyarakat Desa Cigondang Labuan. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 9(4), 1094-1101.

Putra, R. R., & Amalinda, F. (2024). Efektivitas Penambahan Sekam Padi Pada Briket Cangkang Kemiri Sebagai Sumber Energi Alternatif. Jurnal Kolaboratif Sains, 7(1), 66-69.

Ramadhanty, W. (2023). Karakteristik Briket Arang Dari Campuran Serbuk Gergajian Kayu Sengon (Albizia Chinensis) Dan Bambu Talang (Schizostachyum Brachycladum Kurz) (Doctoral Dissertation, Pertanian).

Ristianingsih Y, Ulfa., A, K.S Rahmi Syafitri, (2015). Pengaruh Suhu Dan Konsentrasi Perekat Terhadap Karakteristik Briket Bioarang Berbahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Proses Pirolisis. Jurnal Konversi. Vol 4, No. 2.

Rizaldi, M. S., Budiman, B., & Moonti, S. W. (2019). Efektivitas Briket Daun Ketapang Terminalia Catappa Dan Kulit Kakao Theobroma Cacao L Sebagai Bioarang. Jurnal Kolaboratif Sains, 2(1).

Saeed, A. A. H., Harun, N. Y., Bilad, M. R., Afzal, M. T., Parvez, A. M., Roslan, F. A. S., … Afolabi, H. K. (2021). Moisture Content Impact On Properties Of Briquette Produced From Rice Husk Waste. Sustainability (Switzerland), 13(6). Https://Doi.Org/10.3390/Su13063069

Seo, B., Yuniningsih, S., & Anggraini, S. P. A. (2017). Pengaruh Kadar Amilum Dan Ukuran Partikel Terhadap Kualitas Briket Arang Dari Tempurung Kelapa. Eureka: Jurnal Penelitian Teknik Sipil Dan Teknik Kimia, 1

Sinurat, Erikson. (2011). Studi Pemanfaatan Briket Kulit Jambu Mete Dan Tongkol Jagung Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Tugas Akhir Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Wardani, W. I. (2023). Pengaruh Jumlah Perekat Tepung Tapioka Terhadap Campuran Briket Arang Bambu Dan Arang Tempurung Kelapa. Jurnal Proteksi: Jurnal Lingkungan Berkelanjutan, 3(1), 1-10




DOI: https://doi.org/10.33024/mahesa.v5i6.18338

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Publisher: Universitas Malahayati Lampung


Creative Commons License
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License


kostenlose besucherzähler