Faktor Psikososial Pada Industri Kontruksi: SebuahTinjauan Pustaka
Sari
ABSTRACT
The construction industry has shown phenomenal growth globally in the last few decades, but it is also an industry that is classified as high risk and very prone to accidents. One of the things that influences it is the psychosocial factor. This research aims to review the characteristics of psychosocial and safety factors that influence the construction industry. This study is a literature review on quantitative studies. We used the NCBI-PubMed and Science Direct databases. The criteria consisted of peer-reviewed selection, published in English between 2014 and September 2024, fully accessible (full text). Articles that only displayed abstracts and were not fully accessible were excluded from the review. Many factors explain the relationship between psychosocial factors in construction industry workers. Several factors such as stress, mental disorders, inflexible working hours, workplace violence and the lack of psychosocial risk prevention management are the ones that cause the high number of psychosocial disorders that occur in the construction industry environment. The work environment needs to provide psychosocial support such as well-being programs and stress management training to improve performance and reduce the negative impact of psychosocial factors on workers.
Keywords: Psychosocial Factors, Construction Industry, Stress Management
ABSTRAK
Industri konstruksi telah menunjukkan pertumbuhan fenomenal secara global dalam beberapa dekade terakhir, namun juga merupakan industri yang diklasifikasikan sebagai resiko tinggi dan sangat rentan akan terjadinya kecelakaan. Salah satu hal yang berpengaruh adalah faktor psikososial. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau karakteristik faktor psikososial dan keselamatan yang berpengaruh di industri kontruksi. Penelitian ini merupakan literature review pada studi kuantitatif. Kami menggunakan database NCBI-PubMed dan Science Direct. Kriteria terdiri dari peer-reviewed selection, dipublikasikan dalam bahasa inggris antara tahun 2014 hingga September 2024, dapat diakses secara penuh (full text). Artikel yang hanya menampilkan abstrak saja dan tidak dapat diakses secara penuh dieksklusi dari review. Banyak faktor yang menjelaskan hubungan faktor psikososial pada pekerja industry konstruksi. Beberapa faktor seperti stress, gangguan mental, jam kerja yang tidak fleksibel, kekerasan tempat kerja dan masih kurangnya manajemen pencegahan risiko psikososial merupakan yang yang menyebabkan masih tingginya angka gangguan psikososial yang terjadi pada lingkungan industry konstruksi. Lingkungan kerja perlu menyediakan dukungan psikososial seperti program kesejahteraan dan pelatihan manajemen stress untuk meningkatkan kinerja serta mengurangi dampak negatif dari faktor psikososial pada pekerja.
Kata Kunci: Faktor Psikososial, Industri Kontruksi, Manajemen Stres
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Azwar, S. (2016). Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya, Edisi Ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Depkes R. I. (2016). Profil Kesehatan Indonesia. Diakses Dari Http://Www. Depkes. Go.Id/Resources/.../Profil-Kesehatan.../Profil-Kesehatan-Indonesia-2016.Pdf.
Depkes, R. I. (2014). Profil Kesehatan Indonesia 2012. Tersedia: Http://Www. Depkes. Go. Id/Resources/D Ownload /Pusdatin /Profil-Kesehatanindonesia /Profil- Kesehatanindonesia-2014. Pdf (Diakses: Tanggal 20 Maret 2016).
Fahriyah, L., Husaini, H., & Fadillah, N. A. (2017). Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Perawat Dalam Pemilahan Dan Pewadahan Limbah Medis Padat. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, 3(3).
Haeranti, M., & Dasong, Z. (2018). Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar. Journal Of Islamic Nursing, 1(2), 41-50.
Harahap, O., & Zebua, S. R. (2024). Perkembangan Emosi Terhadap Perkembangan Peserta Didik. Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (Jpma), 6(3).
Harahap, S. P. D. (2018). Gambaran Perilaku Perawat Dalam Membuang Limbah Medis Dan Non Medis Di Rumah Sakit Bhayangkara Tk Ii Medan Tahun 2017.
Indonesia, P. R. (2015). Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 2015 Tentang Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan. Jakarta, Indonesia.
Indonesia, R. (2008). Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Jakarta.
Kemenkes, R. I. (2004). Kepmenkes Ri No. 1204/Menkes. Sk/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
Kemenkes, R. I. (2016). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Khodijah, N. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Lombogia, A., Rottie, J., Dan Karundeng, M. (2016). Hubungan Perilaku Dengan Kemampuan Perawat Dalam Melaksanakan Keselamatan Pasien (Patient Safety) Di Ruang Akut Instalasi Gawat Darurat Rsup Prof. Dr. Rd Kandou Manado. Jurnal Keperawatan, 4(2).
Mangkunegara, A. A. P. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Remaja Rosdakarya.
Mayasari, P. (2016). Pengetahuan Dan Keterampilan Perawat Dalam Membuang Limbah Di Rsud Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan, 1(1).
Notoatmodjo, S. (2012). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurharyanti, L., Ns, E. T. N., Susilaningsih, E. Z., Dan Kp, S. (2016). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Perawat Dengan Perilaku Perawat Dalam Pengelolaan Sampah Medis Di Ruang Rawat Inap Rsud Sukoharjo (Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Nursalam. (2016). Manajemen Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Ramadhan, A. A., Rahmadi, A. R., Dan Djuhaeni, H. (2015). Ability And Willingness To Pay Premium In The Framework Of National Health Insurance System. Althea Medical Journal, 2(4), 502-505.
Ridwan, L. F. (2013). Pengaruh Motivasi Intrinsik Dan Motivasi Ekstrinsik Terhadap Kinerja Perawat Suatu Kajian Literatur. Bandung: Universitas Padjajaran.
Sari, M. T. (2009). Hubungan Budaya Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Raden Mattaher Jambi (Doctoral Dissertation, Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan).
Simarmata, H. L. T. (2011). Analisis Pengelolaan Limbah Padat Dan Cair Di Rsud Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2011.
Sunny, M. P. (2018). Pentingnya Penerapan Etika Kepemimpinan Hindu Di Bali Berlandaskan Asta Brata Dengan Berbasis Tri Hita Karana. Vidya Wertta: Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia, 1(2), 84-93.
Talango, S. R. (2020). Konsep Perkembangan Anak Usia Dini. Early Childhood Islamic Education Journal, 1(01), 93-107.
Who. (2016). Health-Care Waste. Https://Www.Who.Int/News-Room/Fact-Sheets/Detail/Health-Care-Waste
Who. (2017). Who Global Infection Prevention And Control Network Meeting. Https://Www.Who.Int/Infection-Prevention/About/Gipcn-Meeting-Feb2017.Pdf?Ua=1
Wibowo. (2014). Manajemen Kinerja. Jakarta: Pt. Rajagrafindo Persada.
Zainaro, M. A., Isnainy, U. C. A. S., Furqoni, P. D., Dan Wati, K. (2017). Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Alimuddin Umar Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017. Holistik Jurnal Kesehatan, 11(4), 209-215.
DOI: https://doi.org/10.33024/mahesa.v5i3.18563
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Publisher: Universitas Malahayati Lampung
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
kostenlose besucherzähler