Hubungan Aktivitas Penyakit SLE (Systemic Lupus Erythematosus) Berdasarkan Skor Mex Sledai Terhadap IMT (Indekd Masa Tubuh) Di Komunitas Odapus Kota Bandar Lampung
Sari
ABSTRACT
SLE (Systemic Lupus Erythematosus) is a chronic inflammatory disease of unknown etiology with various clinical manifestations as well as various clinical courses and prognoses. Approximately 1,250,000 Indonesians are affected by this disease. The clinical manifestations of LES vary depending on the organs involved, which can involve many organs in the human body with a complex and varied clinical course. This study aimed to determine the relationship between SLE (systemic lupus erythematosus) disease activity based on the MEX-SLEDAI score against BMI (Body Mass Index) in the Odapus community, Bandar Lampung City. The design in this study was correlative analytic using a cross-sectional design. The sample in this study was all patients SLE (systemic lupus erythematosus) who are members of the Lampung ODAPUS community in 2020 and 40 people who met the inclusion criteria. Data analysis used Spearman's correlation test. The results showed that of the 40 respondents with the most SLE disease activity value, it was the moderate category with 17 people (42.5%). Meanwhile, for BMI, the most number was in the normal category, namely 23 people (57.5%). There is a relationship between SLE disease activity based on MEX-SLEDAI scoring on BMI in the ODAPUS community in Bandar Lampung city.
Keywords: SLE disease activity, SLEDAI MEX Score, BMI
ABSTRAK
SLE (Systemic Lupus Erythematosus) merupakan penyakit kronik inflamatif yang belum diketahui etiologinya dengan manifestasi klinis yang beragam serta berbagai perjalanan klinis dan prognosisnya. Sekitar 1.250.000 orang Indonesia yang terkena penyakit ini. Manifestasi klinik dari LES beragam tergantung organ yang terlibat, dimana dapat melibatkan banyak organ dalam tubuh manusia dengan perjalanan klinis yang komplek dan bervariasi. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan aktivitas penyakit SLE (systemic lupus erythematosus) berdasarkan skor MEX-SLEDAI skoring terhadap IMT (Indeks Masa Tubuh) di komunitas Odapus Kota Bandar Lampung. Rancangan dalam penelitian ini analitik korelatip menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah selutuh pasien SLE (systemic lupus erythematosus) yang tergabung di komunitas ODAPUS Lampung Tahun 2020 dan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 40 orang. Analisa data menggunakan uji korelasi Spearman’s. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa dari 40 responden dengan nilai aktivitas penyakit SLE yang paling banyak yaitu kategori sedang dengan jumlah 17 orang (42,5%). Sedangkan untuk IMT angka yang paling banyak berada dikategori normal yaitu 23 orang (57,5%). Ada hubungan antara Aktivitas Penyakit SLE Berdasarkan MEX-SLEDAI skoring terhadap IMT di komunitas ODAPUS kota Bandar Lampung.
Kata kunci : Aktivitas penyakit SLE, Skor MEX SLEDAI, IMT
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Aster, A. K (2013). Buku ajar patologi robbins, Edisi 9, Jakarta, Hoii Ping Chee.
Bourges R., H. (2008). Casanueva, E.; Rosado, J.L. Recomendaciones de ingestión de nutrimentos para la población mexicana; Instituto Danone Médica Panamericana: México City, Mexico, 2008; ISBN 978-968-7988-62-7
Cozier, Y. C. et al. (2019). A Prospective Study of Obesity and Rrisk of Systemic Lupus Erythematosus (SLE) Among Black Women, Seminars in Arthritis and Rheumatism, 48(6), pp. 1030–1034. doi: 10.1016/j.semarthrit.2018.10.004.
Darma, N. A. P. et al. (2020). Karakateristik Manifastasi Klinis Pasien Sstemic Lupus Erythematosus di Poliklinik Rematologi RSUP Sangalah Periode Juni – September 2018 Nyoman, 9(1), pp. 29–34. doi: 10.24843.MU.2020.V9.i5.P06.
Harjatomo, P,T, Par'i,M,H, & Wiyono, S. (2017). Penilaian Status Gizi, Jakarta, Kementrian Kesehatan Indonesia.
Ira, P. R. (2020). Diagnosis dan Pengelolaan Lupus Eritematosus Sistemik. Jakarta: Perhimpunan Rematologi Indonesia.
Istiqomah, A., Kurniati, N., Liana, P. Hubungan antara Tingkat Aktivitas Penyakit LES dan Tingkat Depresi pada Penderita Lupus Eritematosus Sistemik di Persatuan Lupus Sumatera Selatan dan Poliklinik Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Majalah Kedokteran Sriwijaya. 50(4): 185-191
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Infodatin Situasi Lupus di Indonesia 2017. jakarta. Available at: http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodatin-Lupus-2017.pdf.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2018 [Indonesia Health Statistic 2018]. Edited by M. K. drg. Rudy Kurniawan et al. jakarta: Kementrian Kesehatan Indonesia. Available at: http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Data-dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia-2018.pdf.
Levenhagen, K. et al. (2019). United Rheumatology, in, pp. 1–13.
Meza-meza, M. R. et al. (2019). Relationship of Excess Weight with Clinical Activity and Dietary Intake Deficiencies in Systemic Lupus Erythematosus Patients, 3, p. 16. doi: https://doi.org/10.3390/nu11112683.
Mustafa. (2018). Ayo Bantu ODAPUS Lampung Dengan Beli Paket Souvenir KOL. Diakses dari Tribun Lampung pada 21 Februari 2020: https://lampung.tribunnews.com/2018/07/24/yuk-bantu-odapus-lampungdengan-beli-paket-suvernir-kol.
Nugraga, A. (2014). Hubungan Indeks Masa Tubuh Dengan Kadar Kolesterol Total Pada Guru Dan Karyawan SMA MUHAMMADIYAH 1 DAN 2 Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Notoatmoj. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta
Perhimpunan Rematologi Indonesia (2019). Diagnosis dan Pengelolaan Lupus Eritematosus Sistemik, Jakarta, Perhimpunan Rematologi Indonesia 2019.
Pradesta, R., Liana, P., & Haryadi, K. (2018). Hubungan Hasil Laboratorium Pasien Lupus Eritematosus Sistemik dengan Skor SLEDAI di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang (vol. 4). Palembag: Biomedical Journal of Indonesia, 112.
Sarwono, S. (2001). Pedoman praktis memantau status gizi orang dewasa untuk mempertahankan berat badan normal berdasarkan indeks masa tubuh. jakarta:Gramedia, 20-30.
Sihaloho, Hendry. (2018). Komunitas ODAPUS Lampung Luncurkan Sekretariat Di Perumahan Natar Ida. Diakses dari DUAJURAICO pada 21 Februari 2020: http://duajurai.co/2018/09/24/komunitas-odapus-lampungluncurkan-sekretariat-di-perumahan-natar-ida/.
Selati, S. et al. (2014). Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi VI, Jakarta, Interna Publishing
Suarjana,I. N. (2015). Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi VI:Lupus Eritematosus Sindrom Antibodi Antifosfolipid. Jakarta: Interna Publishing.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&A. Bandung:Penerbit Alfabeta CV
Ramadhani, A. (2013). Hubungan kontrol tekanan darah dengan indeks massa tubuh pada pasien Hipertensi. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Wistiani, W. (2016). Studi Kasus: Manifestasi Klinis Beberapa Penyakit dengan Konfirmasi Diagnostik Lupus Erimatosus Sistemik (Pengamatan Laporan awakl serial kasus). Sari Pediatri, 13(2), 85-8.
Yanih, I. (2016). Kualitas hidup penderita systemic lupus erythematosus (SLE) berdasarkan LUPUSQO, Jurnal Berkala Epidemiologi, 4(1), pp. 1–12. doi: 10.20473/jbe.v4i1.1-12.
DOI: https://doi.org/10.33024/mahesa.v2i2.3952
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Publisher: Universitas Malahayati Lampung
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
kostenlose besucherzähler