Hubungan Paritas Dan Status Gizi Ibu Selama Kehamilan Dengan Berat Bayi Lahir Di Klinik Bidan Ratna Sari Dewi Jakarta Selatan

Ringgo Alfarisi, Arti Febriyani Hutasuhut, Bambang Kurniawan, Sailurrahmah Al Haq Taufiq

Sari


ABSTRACT

 

Parity is the classification of women by looking at the number of live or stillborn babies born at more than 20 weeks of gestation. During pregnancy, good nutrition is needed so that BBL (Newborn Babies) can meet their needs. In developing countries, including Indonesia, nutrition is a major public health problem. Nutritional problems are an indirect cause of preventable maternal and child mortality. In Indonesia, the incidence of LBW varies, the infant mortality rate in DKI Jakarta Province according to the 2014 DKI Jakarta Health Service Family Health data is 6.88 per 1,000 live births. Based on data from the 2018 DKI Jakarta Health Sub-Department, it is known that the number of maternal deaths in DKI Jakarta in 2018 was 98 mothers with the number of deaths during the postpartum period, namely 53 mothers with a maternal mortality rate of 53 people per 100,000 births. The purpose of this study was to determine the relationship between parity and nutritional status of pregnant women with birth weight at the Ratna Sari Dewi Midwife Clinic, South Jakarta. This type of research is analytic observation with a cross-sectional method using saturated sampling of as many as 33 samples of pregnant women who meet the inclusion criteria. Data analysis with chi-square test. The results of the chi-square parity test with birth weight obtained a p-value = 0.026 and the nutritional status of the mother with birth weight obtained a p-value = 0.000. The conclusion is that there is a significant relationship between parity with infant weight and maternal nutritional status with birth weight.

 

Keywords: Parity, Nutritional Status, Birth Weight

 

ABSTRAK

 

Paritas adalah klasifikasi perempuan dengan melihat jumlah bayi lahir hidup atau mati yang dilahirkannya pada umur kehamilan lebih dari 20 minggu. Selama kehamilan dibutuhkan gizi yang baik agar BBL (Bayi Baru Lahir) dapat tercukupi kebutuhannya. Di Negara berkembang, termasuk Indonesia, masalah gizi termasuk masalah kesehatan masyarakat yang utama. Masalah gizi merupakan penyebab kematian ibu dan anak secara tidak langsung yang sebenarnya masih dapat dicegah. Di Indonesia insiden BBLR bervariasi, angka kematian bayi di Provinsi DKI Jakarta menurut data Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan DKI Jakarta tahun 2014 sebesar 6,88 per 1.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta Tahun 2018 diketahui jumlah kematian ibu di DKI Jakarta pada tahun 2018 sebesar 98 orang ibu dengan jumlah kematian pada masa nifas yaitu sebesar 53 orang ibu dengan angka kematian ibu sebesar 53 orang per 100.000 kelahiran. Tujuan penelitian untuk dapat mengetahui Hubungan Paritas dan Status Gizi Ibu Selama Kehamilan dengan Berat Bayi Lahir di Klinik Bidan Ratna Sari Dewi Jakarta Selatan. Jenis Penelitian ini adalah observasi analitik dengan metode cross sectional menggunakan sampling jenuh sebanyak 33 sampel ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data dengan uji chi-square. Hasil uji chi-square paritas dengan berat bayi lahir didapatkan nilai p=0.026 dan status gizi ibu dengan berat bayi lahir didapatkan nilai p=0.000. Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara paritas dengan berat bayi dan status gizi ibu dengan berat bayi lahir.

 

Kata Kunci: Paritas, Status Gizi, Berat Bayi Lahir

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Mosby. (2008). Kamus Saku Mosby Kedokteran, Keperawatan, dan Kesehatan Edisi 4. Jakarta: EGC.

Chairunita, H., Dwiriani. M. C. (2006). Model Penduga Berat Bayi Lahir Berdasarkan Pengukuran Lingkar Panggul Ibu Hamil. Jurnal Gizi dan Pangan.

Merzalia, N. (2016). Determinan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Kabupaten Bangka Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010 – 2011. (Skripsi). Universitas Indonesia.

Ricca, Baiq. (2019). Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Aterm Dengan Berat Badan Lahir Bayi. Jurnal Akademika Baiturrahim. Vol.8.

Sugiyanto. (2002). Hubungan Tekanan Darah dan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah. RSU Cibabat Cimahi Propinsi Jawa Barat.

Suryati. (2014). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Tahun 2013. Padang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas 2014; 8(2): 71-74.

Thame M. (2000). Blood Presure Is Releted To Placental Volume and Birth Weight. Journal Hypertension. 662-667.

WHO. (2013). World Health Statistics 2013. Feto Maternal Nutrition and Low Birth Weight. Diakses melalui https://www.who.int/nutrition/topics/feto_maternal/en/. Diunduh 15 November 2020.




DOI: https://doi.org/10.33024/mahesa.v2i2.4521

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Publisher: Universitas Malahayati Lampung


Creative Commons License
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License


kostenlose besucherzähler