Sanitasi Rumah Balita Penderita Pneumonia

Rikza Valensia -  Prodi Sanitasi Politeknik Kesehatan Tanjungkarang, Indonesia
Ferizal Masra* -  , Indonesia
Linda Barus -  Prodi Sanitasi Politeknik Kesehatan Tanjungkarang, Indonesia
Suami Indarwati -  Prodi Sanitasi Politeknik Kesehatan Tanjungkarang, Indonesia
Background: Pneumonia is an acute infection that attacks lung tissue (alveoli) caused by various microorganisms such as viruses, fungi and bacteria. The population susceptible to pneumonia are children aged less than 2 years, elderly aged more than 65 years and people who have health problems (malnutrition, immunological disorders). Risk factors for pneumonia are nutritional status, non-exclusive breastfeeding, vitamin A supplementation, zinc supplementation, low birth weight babies, vaccination, and indoor air pollution, especially cigarette smoke and burnt smoke from the kitchen.Objective: to determine the sanitary conditions of homes for toddlers with pneumonia in the working area of the Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung, such as ventilation, humidity, location of the kitchen, type of fuel used and air pollution in the home.Method: The research design used is descriptive research. The population and sample were 64 homes for toddlers with pneumonia in the working area of Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung. The research was carried out in April 2022Results: The results of the study showed that the houses of toddlers suffering from pneumonia in the working area of the Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung had ventilation that met the requirements of 68.7%, had humidity that met the requirements of 60.9%, the location of the kitchen met the requirements of 45.3%, which used kerosene for cooking is 84.3% and the remainder is still using firewood as much as 15.7%, and indoor air quality that meets the requirements is 84.3%.Conclusion: There are still many toddlers suffering from pneumonia who live in homes where sanitation conditions are still low. And the suggestion is that the Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung must provide education to the community about healthy homes so that the risk of disease arising from unhealthy home sanitation can be reduced. 

Keywords: Pneumonia, Home Sanitation, Toddlers

 

Latar Belakang: pneumonia adalah infeksi akut yang menyerang jaringan paru-paru (alveoli) yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti virus, jamur dan bakteri. Populasi rentan terserang pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun dan orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi). Faktor risiko pneumonia adalah status gizi, ASI non eksklusif, suplementasi vitamin A, suplementasi zinc, bayi berat badan lahir rendah, vaksinasi, dan polusi udara dalam rumah terutama asap rokok dan asap bakaran dari dapur.

Tujuan: Untuk mengetahui kondisi sanitasi rumah balita pneumonia di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung seperti ventilasi, kelembaban, letak dapur, jenis bahan bakar di dapur, dan polusi udara dalam rumah.

Metode: Penelitian menggunakan rancangan deskriptif. Populasi dan sampel adalah 64 rumah balita pneumonia di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2022

Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa rumah balita pneumonia di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung memiliki ventilasi memenuhi syarat sebanyak 68,7%, memiliki kelembapan memenuhi syarat 60,9%, letak dapur yang memenuhi syarat 45,3%, yang menggunakan minyak tanah untuk memasak sebesar 84,3% dan sisanya masih menggunakan kayu baakar sebanyak 15,7%, dan kualitas udara dalam rumah yang memenuhi syarat sebesar 84,3%.

Kesimpulan: masih banyak balita pneumonia menempati rumah yang memiliki kondisi santiasi yang masih rendah. Dan sarannya adalah Puskesmas Rajabasa Indah harus melakukan penyuluhan ke masyarakat tentang rumah sehat agar dapat dikurangi resiko timbulnya penyakit yang disebabkan oleh kondisi sanitasi rumah yang tidak sehat.

 

Kata Kunci: Pneumonia, Sanitasi Rumah, Balita

  1. Depkes, "Perokok Pasif Mempunyai Resiko yang Lebih Besar", (2008), http://www. depkes.go.id. Diakses 2 April 2014
  2. Paramitha, R., Marasuci, T., Studi, P., Masyarakat, K., Kesehatan, F. I., & Surakarta, U. M. (2020). Hubungan antara kondisi fisik rumah dengan kejadian pneumonia pada balita. 01.
  3. Noviyanti, R. D. & D. S. (2010). Hubungan Status Gizi Dengan Status Imunitas Anak Balita Di Rw Vii Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Jurnal Kesehatan, 3(1), 58–65. https://publikasiilmiah. ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/2312/7. RETNO DEWI.pdf?sequence= 1&isAllowe
  4. Kementrian Kesehatan. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. https://doi.org/351.770.212
  5. Bender, H. R. G., Nieger, M., & Niecke, E. (2016). Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang Kabupaten Indramayu. Suhartono, 48b, 1742–1752.
  6. Diniyyah, S. R., & Nindya, T. S. (2017). Asupan Energi, Protein dan Lemak dengan Kejadian Gizi Kurang pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Suci, Gresik. Amerta Nutrition, 1(4), 341. https://doi.org/10.20473/amnt.v1i4.7139
  7. Bender, H. R. G., Nieger, M., & Niecke, E. (2016). Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang Kabupaten Indramayu. Suhartono, 48b, 1742–1752.
  8. Diniyyah, S. R., & Nindya, T. S. (2017). Asupan Energi, Protein dan Lemak dengan Kejadian Gizi Kurang pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Suci, Gresik. Amerta Nutrition, 1(4), 341. https://doi.org/10.20473/amnt.v1i4.7139
  9. Fatmawati, T. Y. (2018). Analisis Karakteristik Ibu, Pengetahuan dan Kebiasaan Merokok dengan Kejadian ISPA pada Balita di Kelurahan Kenali Asam Bawah. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 18(3), 497. https://doi.org/10.33087/jiubj.v18i3.516
  10. Joko, T., Suhartono, S., & Sari, E. (2014). the Association Between Physical Environmental Condition of House With the Pneumonia on Children Under Five Years At Working Area Pati I Public Health Center Subdistrict Pati Regency. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 2(1), 56–61.
  11. Kemenkes RI, 2010. (2010). Profil Kesehatan Indonesia. In Kemenkes RI, 2010.
  12. Kementrian Kesehatan. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. In Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. https://doi.org/351.770.212 Ind P
  13. Linda, L. (2018). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Umur 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji. Husada Mahakam: Jurnal Kesehatan, 4(5), 277. https://doi.org/10.35963/hmjk.v4i5.101
  14. Noviyanti, R. D. & D. S. (2010). Hubungan Status Gizi Dengan Status Imunitas Anak Balita Di Rw Vii Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Jurnal Kesehatan, 3(1), 58–65. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/ xmlui/bitstream/handle/11617/2312/7. RETNO DEWI.pdf?sequence=1&isAllowed=y
  15. Nurjazuli, & Widyaningtyas, R. (2019). Faktor Risiko Dominan Kejadian Pnumonia Pada Balita ( Dominant risk factors on the occurrence of pneumonia on children under five years). Jurnal Respirologi, 1–21. http://jurnalrespirologi.org/jurnal/April09/Artikel NURJAZULI.pdf
  16. Nurnajiah, M., Rusdi, R., & Desmawati, D. (2016). Hubungan Status Gizi dengan Derajat Pneumonia pada Balita di RS. Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(1), 250–255. https://doi.org/10.25077/jka.v5i1.478
  17. Paramitha, R., Marasuci, T., Studi, P., Masyarakat, K., Kesehatan, F. I., & Surakarta, U. M. (2020). Hubungan antara kondisi fisik rumah dengan kejadian pneumonia pada balita. 01.
  18. Permenkes RI 1077/ Menkes/V/. (2011). Peraturan Mentri Kesehatan Indonesia No 1077/Menkes/PER/2011.
  19. Rahmawati, O., & Hanim, D. (2014). Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dengan Kejadian Pneumonia pada Anak Bawah Lima Tahun di Surakarta. Jurnal.Fk.Uns.Ac.Id, 3(1), 42–49. http://jurnal.fk.uns.ac.id/index.php/Nexus-Kedokteran-Komunitas/article/view/452
  20. Ramon, A., & Afriyanto, A. (2017). Karakteristik Penanganan Sampah Rumah Tangga Di Kota Bengkulu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 10(1), 24. https://doi.org/10.24893/jkma.v10i1.159
  21. Septiani, Hanulan, A. B. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif Oleh Ibu Menyusui yang Bekerja Sebagai Tenaga Kesehatan. Hypertension, 59(3), 555–557. https://doi.org/10.1161/ HYPERTENSIONAHA.111.184192
  22. Undang Undang RI No 36 Tahun 2009. (2009). Undang Undang RI No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. AN American Journal of Research Communication, 5(August), 12–42. http://downloads.esri.com/archydro/archydro/Doc/Overview of Arc Hydro terrain preprocessing workflows.pdf%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.jhydrol.2017.11.003%0A http://sites.tufts.edu/gis/files/2013/11/Watershed-and-Drainage-Delineation-by-Pour-Point.pdf%0Awww
  23. Wijaya, I., & Herwanti, B. (2014). Hubungan Kebiasaan Merokok, Imunisasi Dengan Kejadian Penyakit Pnumonia pada Balita di Puskesmas Pabuaran Tumpeng Kota Tanggerang. Forum Ilmiah, 11(3), 375–385.

MJ : Midwifery Journal

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.cense.