Hubungan Kejadian Demam Berdarah Dengue( DBD) Berdasarkan Faktor Lingkungan Dan Faktor Perilaku Masyarakat

Della Retroningrum* -  Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes TanjungKarang, Indonesia
Linda Barus -  Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes TanjungKarang, Indonesia
Ferizal Masra -  Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes TanjungKarang, Indonesia
Suami Indarti -  Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes TanjungKarang, Indonesia

Background: Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an infectious disease caused by the dengue virus, transmitted through the bite of the Aedes aegypti mosquito.

Purpose: To determine the relationship between environmental factors and community behavioral factors with the incidence of dengue fever in the Gedong Tataan Community Health Center Working Area, Gedong Tataan District, Pesawaran Regency.

Methods: This research is an analytical type with a case control approach, with a sample size of 136 respondents consisting of 68 case respondents and 68 control respondents. The data analysis used was the Chi Square test.

Results: The results of the bivariate analysis revealed that there was a statistically significant relationship between the availability of lids on containers (p-value: 0.000), the frequency of landfill drainage (p-value: 0.000), the number of plants in the home environment (p-value: 0.001), the habit of hanging clothes (p-value: 0.000), the habit of using mosquito repellent (p-value: 0.000), the habit of burying used goods (p-value: 0.041) with the incidence of dengue fever, and there is no statistically significant relationship between the presence of larvae-eating fish. (p-value: 0.174), the habit of napping at 09.00-10.00 and 16.00-17.00 2022 (p-value: 0.301) with the incidence of dengue fever.

Conclusion: With the results above, there is a statistically significant relationship between the availability of lids on containers, the frequency of landfill drainage, the number of plants in the home environment, the habit of hanging clothes, the habit of using mosquito repellent/anti-mosquitoes, the habit of burying used items.

Recommendations: For the Gedong Tataan Community Health Center are to encourage the community through outreach activities to always cover the landfill, drain the landfill at least ≥1 a week, keep larvae-eating fish, look after and care for plants, avoid the habit of hanging clothes in the house, avoid sleeping at midnight. 09.00-10.00 and 16.00-17.00, use mosquito repellent/anti-mosquito and bury used items that can collect rainwater.

 

Keyword : DHF, Environment, Mosquitoes, Behavior

 

ABSTRAK

 

Latar Belakang: Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue, ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan dan faktor perilaku masyarakat dengan kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Gedong Tataan Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran.

Metode: Penelitian ini merupakan jenis analitik dengan pendekatan case control, dengan jumlah sampel 136 responden terdiri dari 68 responden kasus dan 68 responden kontrol. Analisis data yang digunakan adalah uji Chi Square.

Hasil: Hasil analisis bivariat diketahui adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara ketersediaan tutup pada kontainer (p-value : 0,000), frekuensi pengurasan TPA (p-value : 0,000), banyaknya tanaman di lingkungan rumah (p- value : 0,001), kebiasaan menggantung pakaian (p-value : 0,000), kebiasaan menggunakan obat/anti nyamuk (p-value : 0,000), kebiasaan mengubur barang bekas (p-value : 0,041) dengan kejadian DBD, serta tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara keberadaan ikan pemakan jentik (p-value : 0,174), kebiasaan tidur siang pada pukul 09.00-10.00 dan pukul 16.00-17.00 2022 (p-value : 0,301) dengan kejadian DBD.

Kesimpulan: Dengan hasil di atas adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara ketersediaan tutup pada container, frekuensi pengurasan TPA, banyaknya tanaman di lingkungan rumah, kebiasaan menggantung pakaian, kebiasaan menggunakan obat/anti nyamuk, kebiasaan mengubur barang bekas.

Saran: Bagi pihak puskesmas Gedong Tataan untuk dapat menghimbau masyarakat melalui kegiatan penyuluhan untuk selalu memberi tutup pada TPA, melakukan pengurasan TPA minimal ≥1 dalam seminggu, memelihara ikan pemakan jentik, menjaga dan merawat tanaman, menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam rumah, menghindari tidur pada jam 09.00-10.00 dan 16.00-17.00, menggunakan obat/anti nyamuk dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan.

 

Kata Kunci: DBD,Lingkungan, Nyamuk, Perilaku

 

  1. Agoes Dariyo. (2007). Psikologi Perkembangan Bandung : PT. Refika Aditama Aida Abbas, Muh. Syafar, (2010). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kab. Jeneponto. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kab. Jeneponto, Volume 6, Nomor 70.
  2. Anggraeni, P. N, (2014). Hubungan Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue dengan Perilaku 3M Plus di Desa sumbermulyo Kabupaten Bantul. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 1, Nomor 15.
  3. Apriyani. (2021). Kebiasaan Menggantung Pakaian dan Menguras Kontainer sebagai Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Air Putih Samarinda Apriyani. 13(5), 2018–2021.
  4. Aran, L. B., Pitang, Y., & Hermansah, A. (2020). Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian DBD Di Wilayah Kerja Puskesmas Magepanda Kabupaten Sikka. Jamhesic, (Fakultas Kesehatan Universitas Nusa Nipa Maumere), 85–92.
  5. Arda Dinata, S. K., Mara Ipa, S.KM., M. S., Pandji Wibawa Dhewantara, S. S., & Nurul Hidayati Kusumastuti, S. K, (2012). Gambaran Kondisi Lingkungan Fisik, Biologi, Dan Sosial Di Daerah Endemis Dbd Kota Banjar Menurut Strata Endemisitas. Gambaran Kondisi Lingkungan Fisik, Biologi, Dan Sosial Di Daerah Endemis Dbd Kota Banjar Menurut Strata Endemisitas.
  6. Ardianti, W., Lapau, B., & Oktavia Dewi2. (2018). Determinan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya, Volume 9.
  7. Ariani, Putri A. (2016). Demam Berdarah Dengue. Nuha Medika. Yogyakarta.
  8. Arsunan, A. (2013). Epidemiologi demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia.Makassar: Masagena Press.
  9. Ayun, L. L. (2016). Hubungan antara Faktor Lingkungan Fisik dan Perilaku dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang Tahun 2015. Ilmu Kesehatan Masyarakat UNNES, 1(6411411059), 15–20.
  10. Badriah, L. (2019). Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Karakteristik Tempat Perindukan Nyamuk Dengan Keberadaan Jentik Aedes Aegypti Di Desa Sedarat Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo.
  11. Banu, S., Hu, W., Hurst, C., & Tong, S. (2011). Dengue transmission in the Asia‐ Pacific region: impact of climate change and socio‐environmental factors. Tropical Medicine & International Health, 16(5), 598-607.
  12. Budi Utomo. (2018). Hubungan Antara Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Desa Sojomerto Kecamatan Reban Kabupaten Batang. Departemen Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, 6–18.
  13. Depkes RI. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD) oleh Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Jakarta: Ditjen PPMPLP.
  14. Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran. 2020. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran 2020. Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran.
  15. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2019. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Lampung 2019. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Bandar Lampung.
  16. Dinata, A., & Dhewantara, P. W. (2012). Karakteristik lingkungan fisik, biologi, dan sosial di daerah endemis DBD Kota Banjar tahun 2011. Jurnal Ekologi Kesehatan, 11(4), 315-326.
  17. Dompas, B. E., Sumampouw, O. J., & Umboh, J. M. L. (2020). Apakah Faktor Lingkungan Fisik Rumah Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue? Journal of Public Health and Community Medicine, 1(April), 11– 15.
  18. G. Enander, Gagnon RN, Hanumara & dkk, (2007). Besar Sampel dan Teknik Sampling. 97(5), 819–824.
  19. Handayani, S., & dkk. (2015). Analisis Spasial, Hubungan, Temporal Penduduk, Kepadatan Ketinggian, Dan Spatial, Temporal Of, Analysis Between, Relationship Density, Population. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, Volume 8, Nomor 25.
  20. Hidayati Yuli. (2017). Hubungan Antara Tempat Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti Dengan Kasus Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung. 1–83.
  21. Husni, J., Isfanda, I., & Rahmayanti, Y. (2018). Studi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terhadap keberadaan vektor Aedes Aegypti di Gampong Ateuk Pahlawan Kota Banda Aceh. Jurnal Penelitian Kesehatan, 5(1), 26–35.
  22. Ika Amalia Putri. (2015). Hubungan Tempat Perindukan Nyamuk dan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Benda Baru Kota Tangerang Selatan Tahun 2015. (Vol. 3, Issue 1).
  23. Kanigia, T. E., & Cahyono, T. (2017). Faktor-Faktor Yang Berisiko Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas Tahun 2016. Buletin Kesling masyarakat.
  24. Kemenkes RI. (2010). Buletin Jendela Epidemiologi Demam Berdarah Dengue, Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kementerian Kesehatan RI, 2, 1.
  25. Kemenkes RI. (2017). Demam Berdarah Dengue Indonesia. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Demam Berdarah Di Indonesia, 5(7), 9.
  26. Kemenkes RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia 2020. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
  27. Lailatul Badriah. (2019). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Karakteristik Tempat Perindukan Nyamuk Dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Desa Sederajat Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. April, 33–35.
  28. Masturoh, I., & Anggita, N. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan.
  29. Nasifah, S. L., & Sukendra, D. M. (2021). Kondisi Lingkungan Dan Perilaku dengan kejadian DBD di wilayah kerja puskesmas Kedungmundu. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition, 1(1), 62–72.
  30. Nasution Hilya. (2019). Hubungan Faktor Lingkungan Dan Perilaku Masyarakat Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Wilayah Kerja Puskesmas Plus Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2018. 45(45), 95–98.
  31. Notoadmodjo, S. ( 2018). Metode penelitian Kesehatan, Jakarta: PT. Asli Mahasaty.
  32. Purnama, S. G. (2016). Buku Ajar Penyakit Berbasis Lingkungan. Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 112.
  33. Putri, M. D., & Irawati, L. (2016). Artikel Penelitian Hubungan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN ) dengan Keberadaan Jentik Vektor Chikungunya di Kampung Taratak Paneh Kota Padang. 5(3), 495–504.
  34. Rianasari. (2015). Hubungan Faktor Risiko Lingkungan Fisik Dan Perilaku Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Mustikajaya Kota Bekasi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.
  35. Ririn Sumantri, Petrus Hasibuan, Virhan Novianry. 2013. Hubungan PSN dan Kebiasaan Keluarga dengan Kejadian DBD di Kota Pontianak Tahun 2013.
  36. Sandra, T., Sofro, M. A. U., & Hadisaputro, S. (2019). Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Anak Usia 6-12 Tahun. 9(1), 27–34.
  37. Sari, M. (2019). Hubungan Perilaku Dengan Kepadatan Vektor Demam Berdarah
  38. Septian, A., Anwar, M. C., & Marsum, M. (2017). Studi Korelasi Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Banyumas Tahun 2010-2015. Buletin Kesling masyarakat, 36(3), 230–237.
  39. Siswanto, & Usnawati. (2019). Epidemiologi Demam Berdarah Dengue. In Mulawarman University Press.
  40. Soewarno, S. A., & Kusumawati, A. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Gajah Mungkur. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan, 13(2), 24.
  41. Sukowati, S. Masalah Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Pengendaliannya di Indonesia. Buletin Jendela Epidemiologi. 2010. Vol 2: 25-27.
  42. Sunarsih Niken, A. M. (2017). Hubungan Faktor Ekologi dan Sosiodemografi Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Wetan. Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat STIKES Cendikia Utama Kudus, 2(5).
  43. Susmaneli, H. (2010). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian DBD di RSUD Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Kesehatan Komunitas, 1(3), 149–154.
  44. Sumantri, R., Hasibuan, P., & Virhan Novianry3. (2013). Hubungan Pemberantasan Sarang Nyamuk (Psn) Dan Kebiasaan Keluarga Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kota Pontianak Tahun 2013, 1–21.
  45. Suryani, S., & Sari, D. O. (2018). Hubungan Perilaku 3M Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 3(3), 132-136.
  46. Suryanto, H. (2018). Analisis Faktor Perilaku, Penggunaan Kasa, dan House Index dengan Kejadian DBD di Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo. Kesehatan Lingkungan, 10, 36–48.
  47. Taviv, Y., Saikhu, A., & Sitorus, H. (2010). Pemantau Jentik dan Ikan Cupang di Kota Palembang. Bul. Penelit. Kesehatan., 38(4), 198–207.
  48. Vandi P, Nurjazuli, O. S. (2015). Hubungan Faktor Lingkungan Dan Perilaku Keluarga Dalam Pencegahan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kecamatan Tembalang Kota Semarang. 3(July), 1–23.
  49. Wati, W. E. (2009). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian DBD di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan Tahun 2009. Tesis program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadyah, Surakarta, 1–53.
  50. Wati, W. E. (2013). Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan Tahun 2009. Vektora, 3(1 Jun), 22–34.
  51. WHO. 2020. Dengue and Severe Dengue. From World Health Organization : https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue
  52. Zulkarnaini, Siregar YI, Dameria. 2009. Hubungan kondisi sanitasi lingkungan rumah tangga dengan keberadaan jentik vektor Dengue di daerah rawan demam berdarah dengue Kota Dumai tahun 2008. Journal of Environmental Science 2:115–124.

MJ : Midwifery Journal

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.cense.