Sanitasi Rumah Penderita Tubercullosis Paru

Haris Kadarusman* -  Department of Environmental Health Tanjungkarang Health Polytechnic, Indonesia
Agus Sutopo -  Department of Environmental Health Tanjungkarang Health Polytechnic, Indonesia
Amrul Hasan -  Department of Environmental Health Tanjungkarang Health Polytechnic, Indonesia
DOI : 10.33024/mj.v4i4.18439

Background : Pulmonary Tuberculosis is still become issue problem health in Indonesia and Indonesia is the second country the biggest after India in matter amount pulmonary tuberculosis sufferer  as well as spread in a way wide throughout Indonesia. One of the factors related to close with occurrence and spread Pulmonary TB disease is a Home Sanitation Factor .

Objective : It is known condition sanitation House sufferer Pulmonary Tuberculosis in the work area Health Center Hajimena Year 2024.

Method : Study done with do observation and measurement condition sanitation House sufferer as well as do interview to sufferer Tuberculosis . Types of research descriptive with respondents 16 people with pulmonary tuberculosis in the Health Center area Hajimena . Analysis of the data used is Uni Variat, for variable Lighting, Temperature, Humidity and area room Sleep use Minister of Health Regulation Number 2 of 2024, concerning Regulation Implementation Regulation Government Number 66 of 2014 concerning Environmental Health, whereas For variable ventilation, enclosure and housing room based on literature .

Results : For variable Lighting, Temperature, Bedroom Size  part big Not yet No fulfil Conditions and ventilation, Cage distance, Number of residence room Still Not yet good for humidity room part big Already fulfil terms and conditions big own ceiling .

Conclusion : Sanitation House sufferer Tuberculosis in the Health Center Area Hajime No Good

 

Keywords : Home Sanitation, Tuberculosis, Condition

 

 

  1. Alberta, L. T., & Widyastuti, D. U. (2021). Tugas Kesehatan Keluarga Dalam Pencegahan Penularan Tb Paru. Surabaya: Pusat Pelatihan Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya.
  2. Delyuzir, R. D. (2020). KEPMENKES NO. 829 Tahun 1999 dalam jurnal Analisa Rumah Sederhana Sehat Terhadap Kenyamanan Ruang.
  3. Donsu, D. J., Harmilah, & Adriani, R. B. (2019). Pencegahan Tuberkulosis & Holistic Care. Sleman.
  4. Imaduddin, D., Setiani, O., & Suhatono. (2019). Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Perilaku Dengan Kejadiaan TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Batu 10 Kota Tanjungpinang.
  5. Indriyani, N., Istiqomah, N., & Anwar, C. (2016). Hubungan Kelembaban Rumah Dengan Kejadiaan Tuberkulosis Paru Di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang.
  6. Irmawartini, & Nurhaedah. (2017). Metodologi Penelitian.
  7. Jumriana. (2012). Faktor - faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Accini Sawah Kota Makasar.
  8. Kementerian Kesehatan (2023), Permenkes Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan
  9. Kemenkes,. (2020). Strategi Nasional Penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia 2020-2024.
  10. Kementerian Kesehatan (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. HK.01.07/MENKES/755/2019.
  11. Kementerian Kesehatan (2016). Peratutan Menteri Kesehatan Kesehatan Nomor 67 tentang Penanggulangan Tuberculosis.
  12. Maulinda , W. N., Hernawati, S., & Marchianti, A. C. (2021). Bangunan Fisik Rumah Sebagai Penyebab Kejadian Tuberkulosis Paru.
  13. Mila, S., Simarmata, M. M., Susilawaty, A., Wati, C., Munthe, S. A., Hidayanti, R., . . . Hulu, V. T. (2020). Kesehatan Lingkungan Perumahan. Bukittinggi: Yayasan Kita Menulis.
  14. Muhammad, R. (2017). Mengenal & Penjaga Kesehatan Pernafasan. Romawi Press.
  15. Mundiatun, & Daryanto. (2018). Sanitasi Lingkungan (Pendidikan Lingkungan Hidup). Yogyakarta: GAVA MEDIA.
  16. Muslimah, D. D. (2019). Keadaan Lingkungan Fisik Dan Dampaknya Pada Keberadaan Mycobacterium Tuberculosis: Studi Wilayah Kerja Puskesmas Perak Timur Surabaya. Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR.
  17. Noor, N. N. (2008). Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
  18. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
  19. Novita, E., & Ismah, Z. (2017). Studi Karakteristik Pasien Tuberkulosis Di Puskesmas Seberang Ulu 1 Palembang.
  20. Nurjana, M. A. (2015). Faktor Resiko Terjadinya Tuberkuculosis Paru Uasia Produktif (15 - 49 Tahun) di Indonesia.
  21. Purnama, S. G. (2016). Penyakit Berbasis Lingkungan.
  22. Pangaribuan, L., Kristina, Perwitasari, D., Tejayanti, T., & Lolong, D. B. (2020). faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Tuberkulosis. Dalam K. R. (SPTB).
  23. Pratama, B. Y., Budiarti, L. Y., & Lestari, D. R. (2013). Karakteristik Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian TB Paru.
  24. Ramdan, M., Lukman, M., & Platini, H. (2020). Pengetahuan, Sikap dan Etika Batuk Pada Penderita Tuberkulosis Paru.
  25. Salmah, S. (2018). Penghantar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: CV. Trans Info Media.
  26. Yigibalom, N., Sulistiyani, & Nurjazuli. (2019). Faktor Resiko Kebiasaan Tinggal di Rumah Etnis dan Membuang Dahak Sembarangan pada Kejadiaan TB Paru Di Kabupaten Jayawijaya Papua.
  27. World Health Organization (WHO). 2020. Global TB Report

MJ : Midwifery Journal

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.cense.