Pemanfaatan Arang Kayu Kopi Sebagai Penurun Kadar Bau Pada IPAL
ABSTRAK
Latar Belakang: Limbah cair rumah sakit mengandung senyawa organik yang apabila terurai menghasilkan bau tidak sedap, salah satunya disebabkan oleh amonia (NH₃). Salah satu metode pengolahan bau limbah adalah dengan menggunakan arang aktif sebagai media adsorpsi. Penelitian ini mengevaluasi efektivitas arang aktif berbahan kayu kopi sebagai media filtrasi untuk menurunkan kadar bau (amonia) pada IPAL RSUD Alimuddin Umar.
Tujuan: Mengetahui efektivitas penggunaan arang kayu kopi terhadap penurunan kadar amonia pada limbah cair rumah sakit.
Metode: Penelitian eksperimen dengan perlakuan media arang aktif kayu kopi setebal 70 cm, 100 cm, dan 120 cm dengan variasi waktu kontak 5, 15, dan 20 menit. Parameter yang diukur meliputi kadar NH₃, pH, dan suhu sebelum dan sesudah proses filtrasi.
Hasil: Penurunan kadar NH₃ tertinggi terjadi pada media setebal 120 cm dengan waktu kontak 20 menit (dari 10,45 mg/L menjadi 2,94 mg/L). pH berkisar antara 7,4–7,7 dan suhu antara 25–30 °C, keduanya masih dalam rentang standar.
Kesimpulan: Arang aktif dari kayu kopi efektif digunakan untuk menurunkan bau limbah cair rumah sakit, khususnya kandungan amonia.
Kata kunci: Arang Aktif, Amonia, Filtrasi, Limbah Cair, Kayu Kopi
- Akbar Fauzi. (2020). Penurunan kadar amonia menggunakan arang aktif ampas kopi. Jurnal Pengolahan Limbah, 6(2), 123–130.
- Ekawati, D. (2023). Arang aktif dan manfaatnya dalam pengolahan limbah. Jurnal Lingkungan Sehat, 7(1), 45–52.
- Fikri, A., & Kartika, L. (2019). Limbah rumah sakit dan pengelolaannya. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(3), 210–217.
- Mariyana, R., dkk. (2015). Efektivitas arang aktif dalam penyerapan polutan. Jurnal Teknologi Lingkungan, 4(1), 15–22.