Perbedaan Efektivitas Masase Kutaneus Dan Aroma Terapi Lavender Terhadap Dismenorea

Dini Anggraeni* -  DIV Universitas Malahayati, Indonesia
Neneng Siti Lathifah -  DIV Kebidanan Universitas Malahayati, Indonesia
Achmad Farich -  Univeritas Malahayati, Indonesia
Vida Wira Utami -  DIII Kebidanan Malahayati, Indonesia
DOI : 10.33024/mj.v2i3.8415
Background: Dysmenorrhea is a pain during period, the prevalence of women who get dysmenorrhea in Indonesia about 55%. The prevalence of dysmenorrhea reaches 59.7%. Of those who complain the pain, 12% severe, 37% medium, and 49% mild. Pain reduction therapy could be done by Cutaneous Massage and Lavender Aromatherapy. Pourpuse: To know the differences of cutaneous massage and lavender aromatherapy on dysmenorrhea in Diniyyah Putri Islamic Senior High School Lampung year of 2020. Methods: Quantitative research type with Quasy Experiment research design. The population was 168 with 30 people as purposive sampling technique. Divided into two groups, consist of 15 respondents of cutaneous massage and 15 respondents of lavender aromatherapy. Collecting data used observation sheet. Univariate and bivariate (t-test) data analysis. Result: The research result was known that the average of dysmenorrhea before given cutaneous massage was 5.5, after given cutaneous massage was 2.93, after given lavender aromatherapy in Diniyyah Putri Islamic Senior High School Lampung year of 2020 was 5.53 after given lavender aromatherapy was 3.47. Conclusion: There were differences of cutaneous massage and lavender aromatherapy on dysmenorrhea in Diniyyah Putri Islamic Senior High School Lampung year of 2020, p-value 0.038 with the difference as much as 0.533. Suggestion: The suggestion is to be able to give special attention for the students who are on period, such as reminding them to do pain reduction therapy. Keywords : Cutaneous Massage,Dysmenorrhea Pain, Lavender Aromatherapy, ABSTRAK Latar Belakang: Dismenorea adalah nyeri sewaktu haid, Prevalensi wanita yang mengalami dismenorea di Indonesia diperkirakan 55%. Prevalensi dismenorea mencapai 59,7%. Dari mereka yang mengeluh nyeri, 12% berat, 37% sedang, dan 49% ringan. Terapi pengurangan rasa nyeri dapat dilakukan dengan masase kutaneus dan aroma terapi lavender. Tujuan: Mengetahui perbedaan efektivitas masase kutaneus dan aroma terapi lavender terhadap dismenorea pada Siswi Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Diniyyah Putri Lampung Tahun 2020. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian Quasi Eksperimen. Populasi sebanyak 168 dengan sampel sebanyak 30 orang teknik sampling purposive sampling yang dibagi menjadi dua kelompok, terdiri dari 15 responden kelompok masase kutaneus dan 15 orang kelompok aroma terapi lavender. Pengumpulan data dengan lembar observasi. Analisa data univariat dan bivariat uji t (t-test). Hasil: Hasil penelitian diketahui rata-rata nyeri dismenorea sebelum diberikan masase kutaneus adalah 5,5, setelah diberikan masase kutaneus adalah 2,93, sebelum diberikan aroma terapi lavender Pada Siswi Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Diniyyah Putri Lampung Tahun 2020 adalah 5,53 sesudah diberikan aroma terapi lavender adalah 3,47. Terdapat perbedaan Efektivitas Masase kutaneus dan Aroma Terapi Lavender Terhadap Dismenorea Pada Siswi Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Diniyyah Putri Lampung Tahun 2020, p-value 0,038 dengan perbedaan sebesar 0,533. Kesimpulan: Terdapat perbedaan Efektivitas Masase kutaneus dan Aroma Terapi Lavender Terhadap Dismenorea Pada Siswi Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Diniyyah Putri Lampung Tahun 2020, p-value 0,038, dimana masase kutaneus lebih efektiv dari aromaterapi lavender terhadap dismenorea. Saran: Diharapkan dapat perhatian khusus bagi siswi yang sedang haid, seperti mengingatkan untuk melakukan terapi pengurangan nyeri. Kata Kunci : Aroma Terapi Lavender, ,Nyeri Dismenorea, Masase Kutaneus
  1. Almatsier, (2005). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta:
  2. Pt. Gramedia Pustaka Utama
  3. Anurogo, (2011). Cara Mengatasi Nyeri Haid.
  4. Yogyakarta: Andi
  5. Arikunto, S. (2013). Manajemen Penelitian. Jakarta:
  6. Rineka Cipta
  7. Aryani, Rili (2012). Kesehatan Remaja Problem Dan
  8. Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.
  9. Craig Hospital. (2013). Aromatherapy. Diakses dari
  10. https://craighospital.org/resources/aromather
  11. apy diakses oleh dini pada tanggal 05
  12. Januari 2010.
  13. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2017). Profil
  14. Kesehatan Lampung 2015. Lampung
  15. Gray H, 2008. Gray's anatomy: the anatomical basis
  16. of clinical practice. 40th ed, Elsevier
  17. Churchill Livingstone, pp 347; 58.
  18. Hafid, M. F. Pengaruh Aromaterapi Lavender
  19. Terhadap Hasil Tes Potensi Akademik Siswa
  20. Kelas Xii SMA Negeri 21 Makassar Tahun
  21. Pelajaran 2017/2018.
  22. Haid, P. I. N. Pemanfaatan Stimulasi Kutaneus
  23. (Slow Stroke Back Massage) Terhadap.
  24. Hastono. 2016. Analisa Data Pada Bidang
  25. Kesehatan. Jakarta: Pt Raja Grafindo
  26. Persada
  27. Kementrian Kesehatan RI (2016). Profil Kesehatan
  28. Indonesia 2015. Jakarta.
  29. Kusmiran. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja
  30. Dan Wanita. Bandung: Salemba Medika
  31. Laksmi, Purwita W, Mansjoer A, Alwi I, Setiati S, Et
  32. Al. Penyakit-Penyakit Pada Kehamilan:
  33. Peran Seorang Internis. Jakarta: Interna
  34. Publishing
  35. Lee, M. S., Choi, J., Posadzki, P., & Ernst, E.
  36. (2012). Aromatherapy for health care: an
  37. overview of systematic reviews. Maturitas,
  38. (3), 257-260.
  39. Lestari, A. P., & Anjarwati, A. (2015). Pengaruh
  40. Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke Back
  41. Massage) terhadap Intensitas Nyeri Haid
  42. pada Siswi Kelas XI SMA Muhammadiyah 7
  43. Yogyakarta (Doctoral dissertation,
  44. STIKES'Aisyiyah Yogyakarta).
  45. Maharani, Y. V., Fatmawati, E., & Widyaningrum, R.
  46. (2016). PENGARUH Aromaterapi Bunga
  47. Lavender (Lavandula Angustifolia) Terhadap
  48. Intensitas Nyeri Haid (Dismenore) Pada
  49. Mahasiswi Stikes Madani Yogyakarta. Jurnal
  50. Kesehatan Madani Medika, 7(1).
  51. Mahvash N, Eidy A, Mehdi K, Zahra MT, Mani M,
  52. Shahla H (2012). The effect of physical
  53. activity on primary dysmenorrhea of female
  54. university students. World Applied Sciences
  55. Jornal.
  56. Manuaba, I. B. G. (2010). Memahami Kesehatan
  57. Reproduksi Wanita (2 Ed.). Jakarta: Egc
  58. Mardhiyah, U., Rosidi, A., Purwanti, I.A. 2015. Pola
  59. Dysmenorrhea Primer Pada Remaja Di Man
  60. Semarang.
  61. Mukhoirotin, M., & Zuliani, Z. (2010). Pemanfaatan
  62. Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke Back
  63. Massage) terhadap Penurunan Intensitas
  64. Nyeri Haid (Dismenorea). In Seminar
  65. Nasional Competitive Advantage 2012.
  66. Universitas Pesantren Tinggi Darul'Ulum.
  67. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian
  68. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
  69. Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Ilmu Kesehatan
  70. Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
  71. Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metode Penelitian
  72. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
  73. Nurwana, N., Sabilu, Y., & Fachlevy, A. F. (2017).
  74. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan
  75. Kejadian Disminorea pada Remaja Putri di
  76. SMA Negeri 8 Kendari Tahun 2016. (Jurnal
  77. Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat),
  78. (6).
  79. Ogan, M. (2005). A Pilot Study Evaluating
  80. Mindfulness Based Stress Reduction And
  81. Massage For The Management Of Chronic
  82. Pain. USA.
  83. Oktarina, N. D., Suwanti, S., & Rosyidi, M. I. (2018).
  84. Stimulasi Kutaneus Lebih Efektif
  85. Menurunkan Nyeri Dismenore Pada Remaja
  86. Dibandingkan Dengan Kunyit Asam. Jurnal
  87. Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
  88. Cendekia Utama, 7(2), 143-153.
  89. Potter & Perry. (2014). Buku Ajar Fundamental
  90. Keperawatan: Konsep, Proses, Dan Praktik.
  91. (Penerjemah: Devi Yulianti). Jakarta: Egc.
  92. Prawirohardjo, Sarwono. (2016). Ilmu Kebidanan
  93. Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: Pt. Bina
  94. Pustaka Sarwono Prawirohardjo
  95. Prayogis. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi
  96. kejadian dismenore diakses dari
  97. https://iqvita.wordpress.com/2010/05/08/fakt
  98. or-faktor-yang-mempengaruhi-kejadiandismenore/. Oleh Dini pada tanggal 05
  99. Januari 2020.
  100. Priscilla, V., & Afriyanti, E. (2017). Pengaruh
  101. Stimulus Kutaneus Slow-Stroke Back
  102. Massage Terhadap Skala Nyeri Dismenore
  103. Primer Pada Mahasiswi Stikes Amanah di
  104. Padang. NERS Jurnal Keperawatan, 13(2),
  105. -104.
  106. Proverawati, A Dan Misaroh, S. 2009. Menarche
  107. Menstruasi Pertama Penuh
  108. Makna.Yogyakarta: Nuha Medika
  109. Pustikawaty, R. (2016). Pengaruh Aromaterapi
  110. Lavender Terhadap Skala Nyeri Haid Siswi
  111. Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1
  112. Sungai Ambawang Kabupaten Kubu
  113. Raya. Jurnal ProNers, 3(1).
  114. Reeder dkk, 2013. Keperawatan Maternitas
  115. Kesehatan Wanita, Bayi, dan Keluarga. Edisi
  116. Jakarta: EGC
  117. Riyanto, (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian
  118. Kesehatan. Jakarta: Nuha Medika.
  119. Sarwono.W. (2012). Psikologi remaja edisi revisi.
  120. PT. Raja Grafindo Persada
  121. Sibagairang, Ellya. (2016). Kesehatan Reproduksi
  122. Wanita Edisi Revisi. Jakarta: CV. Trans Info
  123. Medika
  124. Smeltzer & Bare. (2010). Buku Ajar Keperawatan
  125. Medikal Bedah Brunner & Suddarth Vol. 1.
  126. Jakarta: Egc.
  127. Soepardi, Sudibyo 2013. Metodologi Riset
  128. Keperawatan. Jakarta: Tim
  129. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif,
  130. Kualitatif Dan R&D. Bandung: Pt Alfabet.
  131. Tiara. (2018). Pengaruh Pemberian Aromaterapi
  132. Lavender Terhadap Intensitas Dismenorea
  133. Pada Mahasiswi D Iii Kebidanan Semester Ii
  134. Di Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
  135. Varney, Helen. (2009). Buku Ajar Asuhan
  136. Kebidanan Edisi 4. Jakarta: EGC
  137. Wicaksono, (2013) . Dismenore: Tinjauan
  138. Terapi pada Dismenore Primer. Majalah
  139. Kedokteran Damianus
  140. Widyastuti, Y. (2011). Kesehatan Reproduksi.
  141. Yogyakarta: Fitramaya
  142. Wilkinson SM, Love, S. B., Westcombe, A. M.,
  143. Gambles, M. A., Burgess CC, Cargill A,
  144. Young T, Maher EJ, Ramirez AJ, 2007.
  145. Effectiveness of aromatherapy massage in
  146. the management of anxiety and depression
  147. in patients with cancer: a multicenter
  148. randomized controlled trial. America: Journal
  149. of clinical oncology: official journal of the
  150. American cociety of clinical oncology, pp
  152. Yunita R, 2010. Hubungan anatara karateristik
  153. responden, kebiasaanakan dan minum serta
  154. pemakaian NSAID dengan terjadinya
  155. gastritis.
  156. Zuliani, Z. Pengaruh Stimulasi Kutaneus (Slow
  157. Stroke Back Massage) terhadap Penurunan
  158. Nyeri Haid (Dismenorea). Jurnal
  159. EduHealth, 3(2)

MJ : Midwifery Journal

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.cense.