PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA DAUN KELOR MUDA DAN DAUN KELOR TUA (Moringaoleifera L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE KJELDAHL

Gusti Ayu Rai Saputri, Tutik Tutik, Ayu Indah Permatasari

Sari


Protein merupakan komponen penting dari makanan manusia yang dibutuhkan untuk penggantian jaringan, pasokan energi, dan makro molekul serba guna disistem kehidupan yang mempunyai fungsi penting dalam semua proses biologi seperti sebagai katalis, transportasi, berbagai molekul lain seperti oksigen, sebagai kekebalan tubuh dan menghantarkan impuls saraf Oleh karena itu, dilakukan penelitian penetapan kadar protein pada daun kelor muda dan daun kelor tua dengan metode kjeldahl. Daun kelor (Moringa oleifera L.) terbukti ampuh mengatasi berbagai penyakit, di antaranya diabetes, hepatitis, jantung, dan kolesterol tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada kandungan protein pada daun kelor (Moringa oleifera L.) dan berapa besar kandungan protein daun kelor tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah daun kelor yang diambil dari salah satu kebun masyarakat di kawasan Jl. Pangeran Antasari, Bandar Lampung. Penetapan kadar protein secara kuantitatif dengan metode Kjeldahl dimana pada penelitian ini dilakukan penentuan kandungan nitrogen yang terdapat didalam bahan, kemudian kadar protein dapat ditentukan dengan cara mengkalikan kadar nitrogen yang diperoleh dengan suatu faktor konversi. Analisa protein dengan metode kjeldahl pada dasarnya dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap destruksi, tahap destilasi dan tahap titrasi. Pengujian kandungan protein menggunakan metode kjeldahl dengan dua kali pengulangan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa daun kelor muda diperoleh rata-rata 1,3092% dan daun kelor tua diperoleh rata-rata 11,3473%, sehingga dapat disimpulkan bahwa daun kelor tua memiliki kadar protein yang tinggi dibandingkan dengan daun kelor muda.
Kata kunci : Protein, Daun Kelor, Kjeldahl

Referensi


Almatsier,A,2001, PrinsipDasarIlmuGizi, PT.GramediaPustakaUtama, Jakarta.

DepartemenKesehatan RI.1995. Farmakope Indonesia, edisi IV. Depkes RI, Jakarta.

Fuglie, Lowell J., ed. 2001. The Miracle Tree: The multiple attributes of moringa. Dakar, Senegal: Church World Service.

Krisnadi, A.D., 2013, Kelor Super Nutrisi, PusatInformasidanPengembanganTa namanKelor Indonesia (LSM- MEPELING), Kunduran, Blora, Jawatengah.

Lakitan, B. 2007. Dasar- DasarFisiologiTumbuhan. CetakanPertama. PT Raja GrafindoPersada, Jakarta.

Lingga, P. 1997.

PetunjukPenggunaanPupuk. CetakanKetigaBelas, PenebarSwadaya, Jakarta.

Mahmood KT, T. Mugal, I. UlHaq. 2011. Moringaoleifera: anatural gift- A review. Journal of Pharmaceutical Sciences and Research 2 (11): 775- 781.

Mas’ud, P. 1993. TelaahKesuburan Tanah. Angkasa, Bandung

Mendieta-Araica al,2013AsupanBahanMakanandanGiz iBagiAtletRenang.JurnalIlmu Keolahragaan.8 (2): 10-122.

Muchtadi, Tien R,. 2010.

IlmuPengetahuanPangan. Bandung: AlfaBeta

Rohman A. 2013.

AnalisaKomponenMakanan,edisi 1.Graha Ilmu. Yogyakarta.

Simbolan, M.J., Sitorus, M., dan Katharina, N.,2008, CegahMalnutrisidenganKelor, PenerbitKansius, Yogyakarta.

Sudarmadji, S.Haryono ,B. Suhardi. 2003. AnalisaBahanMakanandanPertanian Liberty. Yogyakarta.

StandarNasional Indonesia. 2008.

Nomor 05-2323-2008

tentangBijiKakao. Jakarta

Syarief, E. S. 1985.

KesuburandanPemupukan Tanah Pertanian.PustakaBuana. Bandung.

Whiteman, P. C. 1974. The Enviroment and Pasture Growth,” In A Course Manual in Tropical Pasture Science”. A. V. C. Watson Fergusson and co, Ltd. Brisbade.




DOI: https://doi.org/10.33024/jaf.v7i1.2239

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##