PENETAPAN KADAR PROTEIN DALAM TAUCO DENGAN METODE KJELDAHL

Tri Maryani

Sari


Tauco merupakan produk hasil ferrmentasi. Meskipun kandungan protein tauco
cukup tinggi, tetapi tauco tidak dapat digunakan sebagai sumber protein dalam
makanan karena biasanya hanya dimakan dalam jumlah yang kecil. Akan tetapi tauco dapat digunakan sebagai alternatif penambah sumber gizi, terutama gizi protein..
Penetapan kadar protein dalam tauco bertujuan untuk mengetahui apakah kadar
protein yang terdapat pada tauco memenuhi persyaratan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang telah ditetapkan yaitu 6,9 gram/ 100 gram. Uji identifikasi kualitatif yang dilakukan yaitu uji biuret. Hasil dari uji tersebut adalah sampel tauco + NaOH encer + CuSO, encer, larutan berwarna biru violet, kontrol (+) larutan berwarna biru violet, kontrol (-) larutan berwarna biru. Penetapan kadar protein dalam tauco dilakukan dengan menggunakan metode Kjeldahl yang melalui tiga tahap yaitu destruksi, destilasi dan titrasi. Pada analisis tersebut didapat kadar protein sampel A = 11,52% + 0,0608, sampel B = 9,17% + 0,3819, sampel C = 8,96% + 0,2082, sampel D = 7,87% + 0,0387, dan sampel E = 9,68% + 0,0848. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kelima sampel memenuhi persyaratan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang telah ditetapkan yaitu 6,9 gram/100 gram.

Kata kunci : Tauco, Protein, Metode Kjeldahl

Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33024/jaf.v3i4.2819

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##



Diterbitkan Oleh:
Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM)
Program Studi DIII Analis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

JL. Pramuka No 27 Kemiling Bandar Lampung
email :  jurnal.analisfarmasi@gmail.com


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Find our office here: