PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA TEPUNG UMBI PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) DENGAN METODE KJELDAHL

Diah Astika Winahyu, Anis Almaidah

Sari


Kekurangan protein dapat menyebabkan penyakit kuashiorkor, penyakit ini menimbulkan gejala yang sangat ekstrim yang diderita oleh bayi dan anak-anak kecil. Kandungan protein merupakan senyawa yang banyak terkandung dalam beberapa jenis umbi, diantaranya pada umbi suweg, umbi kimpul, umbi shente, umbi talas, dan umbi porang, tujuan mengetahui kadar protein yang terdapat pada tepung umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kjedahl merupakan penetapan kadar protein total dengan menghitung unsur nitrogen (N%) dalam sampel. Metode kjeldahl yang melalui tiga tahap yaitu proses destruksi, destilasi dan titrasi. Metode kjeldahl merupakan metode yang cukup akurat dan cukup spesifik untuk menentukan jumlah protein dengan menentukan kandungan nitrogen yang ada dalam tepung umbi porang tersebut. Tepung umbi porang porang dapat diolah dengan mudah untuk dijadikan sebagai olahan makanan seperti mie, sukiyaki, roti, jelly atau gelatin nabati. Dari hasil pengujian, dapat ditarik kesimpulan yaitu kadar protein total yang didapatkan pada tepung umbi porang 3,73% lebih kecil dari 10,33%.


Kata Kunci


Protein, Umbi Porang, Metode Kjeldahl

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Agustin, R., Estiasih, T., Wardani,

A.K.2017. Penurunan Oksalat pada

Proses Perendaman Umbi Kimpul

(Xanthosoma sagittifolium) di

Berbagai Konsentrasi Asam Asetat.

Jurnal Teknologi Pertanian.

(3):191-200.

Almatseir, S. 2013. Prinsip Dasar

Ilmu Gizi. Jakarta; PT Gramedia

Pustaka Utama.

Amalia, R. dan Yuliana, R. 2013.

Studi Pengaruh Proses Perendaman

danPerebusan terhadap Kandungan

Kalsium Oksalat pada Umbi Senthe

(Alocasia macrorrhiza (L) Schott).

Jurnal Teknologi Kimia dan Industri.

(3):17-23.

Candra, A., 2011. Efek Oksalat Bagi

Kesehatan. Kecamatan Ngrayun.

Depkes RI. 1995. Farmakope

Indonesia, Edisi IV, Departemen

Kesehatan Republik Indonesia,

Jakarta.

Dewanto, J. dan B. H. Purnomo.

Pembuatan Konyaku Dari

Umbi Iles-iles (Amorphophallus

onchophyllus).[Tugas Akhir].

Universitas Sebelas Maret.

Surakarta.

Ekowati, G., Yanuwiadi, B., &

Azrianingsih, R. (2015). Sumber

Glukomanan Dari Edible Araceae Di

Jawa Timur. J-PAL, 6(1), 32–41.

Endriyeni, E. dan N. Harijati. 2010.

Beberapa Varian Porang

(Amorphophallus muelleri Blume) di

Klangon, KPH Saradan, Kabupaten

Madiun, Jawa Timur Basic Science

Seminar VII, FMIPA UB, 2010-28

http://biologi.ub.ac.id /penelitianpengabdianmasyarakat/publicationpublikasi/pub

likasi-nasional-2010/ download 0401

Fauziyah, E., Diniyati, D., & Mulyati,

E. (2013). Strategi pengembangan

iles-iles(Amorphophallus spp.)

sebagai hasil hutan bukan kayu

(HHBK) di kabupaten kuningan jawa

barat. Jurnal Penelitian Agroforestry,

(1), 55–70.

Hartoyo. (2012). Budidaya dan

Pemasaran Porang di Desa Klangon.

Prosiding Inovasi Pengelolaan Hutan

Lestari Berbasis Hasil Hutan Non

Kayu Pemberdayaan Masyarakat,

Fakultas Kehutanan UGM

Yogyakarta.

Khoiroh, Y. Nunung , H., & Mastuti ,

R. (2014). Pertumbuhan Serta

Hubungan Kerapatan Stomata dan

Berat Umbi pada Amorphophallus

muelleri Blume dan Amorphpphallus

variabilis Blume. Jurnal

Biotropika,2(5):1-5.

Koswara, S. 2013. Modul: Teknologi

Pengolahan Umbi-umbian Bagian2:

Pengolahan Umbi Porang. Bogor:

Southest Asian Food and Agricultural

Science and Technology (SEAFAST)

Center. Bogor Agricultural

University.

Lukitaningsih, E. 2012. Kajian

Glisemik Indeks Dan Makronutrien

Dari Umbi-umbian Dalam Upaya

Pencarian Sumber Pangan.

Pharmacon: Jurnal Farmasi

Indonesia, 13 (1), 18-23.

Nurenik, 2016. Perubahan Sifat Fisik

Dan Penurunan Kadar Kalsium

Oksalat Pada Tepung Porang

(Amorphophallus Oncophyllus)

Dengan Variasi Penyosohan Dan

Penghembusan Udara Serta

Perendaman Etanol.Jurnal Teknik

pertanian, (1), (Online),

(http://etd.repository.ugm.ac.id/pen

elitian/detail/101992), diakses 10

Januari 2020.

Sudarmadji, S., Haryono, B. dan

Suhardi. 2010. Analisa Bahan

Makanan dan Pertanian.

Yogyakarta; Liberty.

Supriati, Y. (2016). Keanekaragaman

Iles-Iles (Amorphophallus Spp) Dan

Potensinya Untuk Industri Pangan

Fungsional, Kosmetik, Dan

Bioetanol. Jurnal Penelitian Dan10

Pengembangan Pertanian, 35(2):

-80.

Susilawati dan Lestari. 2015. Uji

organoleptik mi basah berbahan

dasar tepung talas beneng

(Xantoshoma undipes) untuk

meningkatkan nilai tambah bahan

pangan lokal Banten. Jurnal Teknik

Kimia, 1 (942), (Online),

(http://www.smujo.id), diakses

pada 11 Januari 2020.

Winarno, F.G. 2008. Kimia Pangan

dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.




DOI: https://doi.org/10.33024/jaf.v7i2.8177

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##