Kejadian BBLR di Indonesia (Analisis Data SSGI tahun 2022)
Abstract
Angka kematian bayi di Indonesia adalah 22 per 1.000 kelahiran hidup, dan bayi dengan berat badan lahir rendah memiliki risiko kematian dan kesakitan yang lebih tinggi. Selain menyebabkan kematian, berat badan lahir rendah diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya stunting. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan jumlah populasi 334.848 dan jumlah sampel 1.725. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Analisis data menggunakan univariat. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 93,4% berat bayi baru lahir tidak dengan kondisi BBLR, sedangkan 6,6% lainnya terlahir dengan kondisi BBLR. Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan adalah 2,08. Melahirkan selama hidup terendah adalah 1 kali sedangkan terbanyak adalah 9 kali. Rata-rata jumlah kehamilan adalah 2,14 kali. Frekuensi hamil terendah adalah 1 kali sedangkan terbanyak adalah 9 kali. Penelitian ini menyarankan agar tenaga kesehatan meningkatkan upaya promotif dan preventif dengan mengedukasi pasangan usia subur terkait jumlah ideal untuk melahirkan dan jumlah kehamilan yang aman untuk menurunkan risiko melahirkan bayi dengan kondisi BBLR.
Keywords
BBLR, Paritas, Gravida
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.33024/jdk.v14i1.16616
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Jurnal Dunia Kesmas

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Published by:
Faculty of Health Sciences, Malahayati University
Editorial Address:
Jl. Pramuka No. 27 Kemiling Bandar Lampung Cq. Tim Jurnal Dunia Kesmas.
Whatsapp : 0822-8154-6379 (admin)