PENENTUAN NILAI SPF DARI SEDIAAN KRIM TABIR SURYA EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.)

Deni Gagat Seto, Tutik Tutik, Putri Amalia

Sari


Kulit yang terpapar sinar ultraviolet (UV) dalam waktu cukup lama dapat menimbulkan efek negatif seperti fotokarsinogenesis, upaya yang dapat dilakukan untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV diantaranya adalah tabir surya yang melindungi serta menjaga  kulit agar tetep sehat, salah satu bahan alam yang berpotensi untuk menjadi tabir surya adalah ekstrak kulit bawang merah, indikator yang menjelaskan keefektifan suatu zat yang bersifat UV protector adalah SPF (Sun Protection Factor), semakin tinggi nilai SPF suatu zat aktif maka semakin efektif untuk melindungi kulit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh yang lebih efektif dalam formula krim tabir surya ekstrak etanol 96% kulit bawang merah dengan konsentrasi yang berbeda menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis. Berdasarkan hasil penelitian, krim memenuhi semua persyaratan setelah dilakukan berbagai uji kualitas sediaan dan pengukuran nilai SPF dengan factor koreksi (CF) 7,8 yang didapatkan dari sediaan komersial. Memperlihatkan, krim ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa L.) dengan kode formulasi K(-), FI, FII, dan FIII konsentrasi 0%, 0,02%, 0,08%, dan 0,14%, dihasilkan nilai SPF berturut-turut 0,6; 2,7; 9,8; dan 18,9. Hal ini menunjukkan penambahan ekstrak kulit bawang merah pada FIII sudah termasuk kategori ultra berdasarkan ketentuan FDA yaitu tidak kurang dari >15.

Kata Kunci


Kulit bawang merah (Allium cepa L.), sediaan krim, SPF

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ambiya S, Tutik, Nofita. 2022. Uji Aktifitas Sediaan Salep Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Kelinci (Oryctagalus cuniculus). Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan. 9:137-149.

Diarty, H. I. 2018. Standardisasi dan Formulasi Sediaan Krim Tabir Surya Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea americana) serta Penentuan Nilai SPF Secara In-Vitro. [Skripsi]. Jurusan Farmasi. Universitas Sriwijaya.

Himawan HC, Masaenah E, Putri VCE. 2018. Aktivitas Antioksidan dan SPF Sediaan Krim Tabir Kulit Buah Pisang Ambon (Musa acuminata colla). Jurnal Farmamedika. 3:73–81.

Karina N, Luliana S, & Susanti R. 2015. Penentuan Nilai Sun Protection Factor (SPF) Ekstrak Dan Fraksi Rimpang Lengkuas (Alpinia galanga) Sebagai Tabir Surya Dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis. Naskah Publikasi. Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak. 12.

Kaur CD, Saraf S. 2010. In vitro Sun Protection Factor determination of herbal oils used in cosmetics. Pharmacognosy Research. 2:22–25.

Lailatul B & Dewi AF. 2022. Analisis Ekstraksi Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) Menggunakan Metode Maserasi. Jurnal Saintes. 3:30-37.

Rahmawati R, Muflihunna A, Amalia M. 2018. Analisis Aktivitas Perlindungan Sinar UV Sari Buah Sirsak (Annona muricata L.) Berdasarkan nilai sun Protection Factor (SPF) secara Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Fitofarmaka Indonesia. 5:284–288.

Ramadhani D, Listiyanti K. 2021. Formulasi dan Uji Stabilitas Sediaan Antiseptik Foot Spray Gel Minyak Atsiri Serai Wangi (Cymbopogon nardus L.). Indonesia Natural Research Pharmaceutical Jurnal. 88-101.

Santi S, Ibrahim I, Salasa A, monica, Dewi R. 2020. Potensi Aktivitas Tabir Surya Ekstrak Daun dan Kulit Batang Dengen (Dillenia serrata) secara in vitro. Jurnal Media Farmasi.

SNI. 1998. Kosmetik-Krim Kulit dan Cairan Kulit. Jakarta: Badan standarisasi nasional. 16-4829-1998.

Ulaen S, Banne Y, Suatan R. 2012. Pembuatan Salep Anti Jerawat dari Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Jurnal Ilmiah Farmasi Poltekkes Manado. 3:45–49.

Whenny D, Endarko E, Purnama H, Sugihartini N. 2015. Uji Potensi Bahan Alami Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) Sebagai Tabir Surya Secara in vitro. Prosiding Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Dekan Bidang Ilmu Pertanian, BKS-PTN Wilayah Barat, 1-7.




DOI: https://doi.org/10.33024/jfm.v7i2.11529

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##