FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS SPRAY EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) SEBAGAI REPELLENT TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti

Muhammad Arif Setiawan, Tutik Tutik, Selvi Marcelia, Mastuti Widianingsih

Sari


Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang sangat pendek. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh yang lebih efektif antara metode refluks dan metode sokletasi mengguakan pelarut metanol ekstrak kulit bawang merah terhadap larva Aedes aegypti. Hasil uji efektivitas repelan diperoleh daya proteksi terbesar terdapat pada formulasi III refluks dan formulasi III sokletasi. Berdasarkan dari hasil uji efektivitas repelan pada Formulasi III refluks pada 30 detik setelah penyemprotan spray diperoleh nilai rata-rata daya proteksinya terhadap nyamuk Aedes aegypti sebesar 94,38% dan pada 6 jam terjadi penurunan nilai rata-rata daya proteksinya sebesar 79,39%, dan pada Formulasi III sokletasi pada 30 detik setelah penyemprotan spray diperoleh nilai rata-rata daya proteksinya sebesar 92,49% dan pada 6 jam terjadi penurunan nilai rata-rata daya proteksinya sebesar 76,84%. Nilai rata-rata daya proteksi sediaan spray ekstrak kulit bawang merah terhadap nyamuk Aedes aegypti dikatakan memiliki efektivitas apabila daya proteksinya terhadap gigitan nyamuk 90% hingga jam ke- 6, pada penelitian sebelumnya mengenai spray kulit bawang merah pada konsentrasi 5% diperoleh daya roteksinya sebesar 97,5% pada 30 detik dan per 6 jam diperoleh rata-rata 71,20%, formulasi sediaan srpay ekstak metanol Bawang Merah (Allium cepa L.) memiliki karakteristik organoleptis yang baik dan formulasi sediaan spray ini tidak ada yang efektif untuk dijadikan sebagai repelan nyamuk Aedes aegypti.

Kata Kunci


Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) sediaan spray sebagai repelan nyamuk Aedes aegypti

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Hatta, I ., Tutik & Selvi M (2020). Uji Efektivitas Formulasi Spray Ekstrak Kulit Bawang Merah ( Allium Cepa L.) Sebagai Repelan Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti.

Hisyam, M., Adelia W, A., Afifa R., A., Dewi P, E., Qurrota A, L., Zulfikar F., M., Yustisari, P., Repti F, P., Wivana B, R. V., Aminatul S, S., & Setiawan, C. D. (2020). Pengetahuan Dan Pola Penggunaan Insektisida Antinyamuk Oleh Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Mojo Surabaya. Jurnal Farmasi Komunitas, 6(2), 38.

Raini, M. (2007). Toksilogi Pestisida Dan Penanganan Akibat Keracunan. In Media Litbang Kesehatan (Vol. 17, Issue 3, Pp. 10–18).

Rudiyanto. (2020). Uji Efektivitas Formulasi Losio Ekstrak Kulit Bawang Merah ( Allium Cepa L.) Sebagai Repelan Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti.

Sulaswatty, A., Rusli, M. S., Abimanyu, H., & Tursiloadi, S. (2019). Minyak Serai Wangi: Potensi Besar Yang Perlu Perhatian. In Lipi Press (Vol. 9, Issue 2).

Tapalina, N. (2020). Aktivitas Antioksidan Dan Uji Fitokimia Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium Cepa L.). Skripsi.

Tutik, Marcellia, S., & Septiani, L. (2020). Uji Efektivitas Larvasida Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium Cepa L.) Terhadap Larva Aedes Aegypti. Jurnal Farmasi Malahayati, 3(2), 148–158.




DOI: https://doi.org/10.33024/jfm.v8i2.14483

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##