PERBANDINGAN KADAR FLAVONOID EKSTRAK DAUN KELENGKENG (Dimocarpus longan Lour) BERDASARKAN PERBEDAAN METODE PENGERINGAN

Meliska Lintang Ardiany, Muhammad Sa'ad

Sari


Salah satu parameter yang mempengaruhi kestabilan senyawa kimia dalam simplisia adalah pemilihan metode pengeringan. Penelitian ini bertujuan untuk meganalisis hubungan antara kadar flavonoid terhadap pengaruh cara pengeringan simplisia daun kelengkeng (Dimocarpus longan Lour). Pengujian dalam penelitian ini digunakan metode pengeringan sinar matahari, oven dan kering angin. Penentuan kadar flavonoid dianalisis dengan reagen AlCl3 dan pembanding kuersetin secara spektofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menujukkan bahwa kadar flavonoid pengeringan sinar matahari sebesar 6,234±0,1283 mgQE/gram, pengeringan oven sebesar 13,47±0,2520 mgQE/gram dan pengeringan kering angin sebesar 16,43±0,2303 mgQE/gram (p<0,05). Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat perbedaan kadar flavonoid ekstrak etanol daun kelengkeng berdasarkan metode pengeringan yang berbeda, dan metode pengeringan kering angin yang memberikan hasil kadar flavonoid tertinggi.


Kata Kunci


Ekstrak etanol daun kelengkeng, flavonoid, metode pengeringan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Azizah,D.N.,Kumolowati, E., & Faramayuda, F. 2014. Penetapan kadar flavonoid metode AlCl3 pada ekstrak metanol kulit buah kakao (Theobroma cacao L.). Kartika:Jurnal Ilmiah Farmasi, 2(2), 33-37.

Chang, C. C., Yang, M. H., Wen, H. M., & Chern, J. C. 2002. Estimation of total flavonoid content in propolis by two complementary colometric methods. Journal of food and drug analysis, 10(3), 3.

DepkesRI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, cetakan Pertama Dikjen POM. jakarta: Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan.

Desandi, A. Y. 2014. Ekstraksi dan Uji Fitokimia Sonneratia alba. Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Universitas Padjadjaran, 5.

Devi, E. T. 2017. Isolasi dan identifikasi senyawa flavanoid pada ekstrak daun seledri (Apium graveolens L.) dengan metode refluks. PSEJ (Pancasakti Science Education Journal), 2(1), 56-67.

Ergina, E., Nuryanti, S., & Pursitasari, I. D. 2014. Uji kualitatif senyawa metabolit sekunder pada daun palado (Agave angustifolia) yang diekstraksi dengan pelarut air dan etanol. Jurnal Akademika Kimia, 3(3), 165-172.

Lindawati, N. Y., & Ma'ruf, S. H. 2020. Penetapan kadar total flavonoid ekstrak etanol kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) secara spektrofotometri visibel. Jurnal Ilmiah Manuntung, 6(1), 83-91.

Nugroho, A. 2017. Buku Ajar Teknologi Bahan Alam. Banjarmasin: Lambung Mangkurat University Press.

Rahayu, S., Kurniasih, N., & Amalia, V. 2015. Ekstraksi dan identifikasi senyawa flavonoid dari limbah kulit bawang merah sebagai antioksidan alami. al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan, 2(1), 1-8.

Rangkadilok, N., Tongchusak, S., Boonhok, R., Chaiyaroj, S. C., Junyaprasert, V. B., Buajeeb, W.,& Satayavivad, J. (2012). In vitro antifungal activities of longan (Dimocarpus longan Lour.) seed extract. Fitoterapia, 83(3), 545-553.

Wiraguna,I.G.N.P.,Wartini,N.M.,&Yoga,I.W.G.S.2010. Pengaruh metode dan lama curing terhadap karakteristik daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.). Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, 3(2), 109-119.




DOI: https://doi.org/10.33024/jfm.v7i2.14601

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##



slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor