POLA KEPEKAAN Escherichia coli PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH TERHADAP ANTIBIOTIK

Debi Arivo, Ai Winarti Dwiningtyas

Sari


Escherichia coli merupakan bakteri flora normal intestinal yang paling sering menyebabkan Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan infeksi nosokomial. Resistensi E. coli terhadap berbagai antibiotik telah banyak ditemukan, sehingga menimbulkan kesulitan dilakukannya terapi pada penderita ISK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas bakteri E. coli penyebab ISK terhadap beberapa antibiotik. Antibiotik yang digunakan adalah ciprofloxacin, gentamicin, ampicillin, dan cefixime. Sampel bakteri E. coli diperoleh dari hasil isolasi terhadap pasien penderita ISK dengan menggunakan media selektif ENDo Agar, E. coli yang tumbuh kemudian dilakukan uji sensitivitas dengan metode disc diffusion pada media Mueller Hinton Agar pada suhu 37 0C selama 24 jam untuk diamati dan diukur zona hambat yang terbentuk. Penelitian ini merupakan deskriptif laboratorik dengan rancangan acak lengkap (RAL), data dianalisis menggunakan uji kruskal-wallis dan dilanjutkan dengan post hoc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian ISK terbanyak pada perempuan yaitu 60%, sedangkan laki-laki sebesar 40%. E. coli yang diujikan diperoleh hasil bahwa antibiotik yang sensitif terhadap E. coli adalah gentamicin sebesar 100%, dan ciprofloxacin sebesar 60%. Sedangkan pada antibiotik ampicillin dan cefixime bersifat resisten. Uji sensitivitas antibiotik membuktikan bahwa uji ini tidak hanya digunakan untuk mengatasi fenomena resistensi bakteri terhadap antibiotik, tetapi juga dapat sebagai tambahan informasi dalam mengevaluasi hasil dari pengobatan.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Clinical and Laboratory Standards Institute [CLSI]. (2017). Performance standards for antimicrobial susceptibility testing. 27th Ed. USA, CLSI.

Dikobe, B.T. et al. (2011). Detection of E. coli in Water from Setuno Dam Mabatho Area- North West Province South Africa Using mdh Specific PCR Analysis. Journal of Human Ecology, 36, pp.2935.

Etebu, E., Arikekpar, I., (2016). Antibiotics: classification and mechanism of action with emphasis on molecular perspective. International Journal of Applied Microbiology and Biotechnology Reseach, 4, pp.90-101.

Febrianto, A.W. et al. (2012). Rasionalitas Penggunaan Antibiotik pada Pasien ISK di Instalasi Rawat Inap RSUD Undata Palu pada Tahun 2012. Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Tadulako Palu.

Firizki. (2013). Pola Bakteri dari Isolat Urin Pasien Infeksi Saluran Kemih di 3 Tempat berbeda di Indonesia. Jurnal Universitas Padjajaran, 1, pp.20-26. Goodman dan Gillman. (2015). Dasar Farmakologi Terapi Edisi 10. Jakarta: Erlangga.

Harvey, R.A. et al. (2007). Lippicot’s Illustrated Reviews: Microbiology 3rd Edition. Philadelphia: WKH. Hendarso, M.R. (2012). Pola kuman dan hasil uji kepekaan terhadap antibiotik dari spesimen urin Penderita Infeksi Saluran Kemih. Jurnal Universitas Gajah Mada, 12, pp.206-209.

Jawetz, Melnick, dan Adelberg. Mikrobiologi Kedokteran Edisi 25. Jakarta: EGC.

Kasmad. (2007). Pengaruh Waktu Terhadap Jumlah Kuman Dalam Air Kemih pada penderita dengan Dauer Kateter di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Universitas Muhammadiyah Solo, 1, pp.1-4.

Mazzariol, A. (2017). Multi-drugresistant gram-negative bacteria causing urinary tract infection. Journal of Chemoteraphy, 29(1), pp.29.

Minardi, D. et al. (2011). Urinary Tract Infection in Women: Etiology and Treatment Options. International Journal Of General Medicine, 4, pp.333-343.

Negara, K.S. (2014). Analisis implementasi kebijakan penggunaan antibiotika rasional untuk mencegah resistensi antibiotika di RSUP Sanglah Denpasar: Studi kasus infeksi methicillin resistant Staphylococcus aureus. Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan, 1(1), pp.42-50.

Prabowo, F.I., dan Habib, I. (2012). Identifikasi Pola Kepekaan dan Jenis Bakteri pada Pasien Infeksi Saluran Kemih di RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Mutiara Medika, 12, pp.93-101.

Purnomo, B. (2011). Dasar-dasar Urologi Edisi II. Malang: Sagung Satyo.

Rachman, N.O. et al. (2016). Uji sensitivitas Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Kemih pada Pasien Diabetes Melitus terhadap Cefriaxon, Levofloxacin, dan Gentamicin. Jurnal Berkala Kedokteran, 12, pp.206-209. Setiabudy, R. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: FKUI; 718-722.

Sudoyo, A. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Jakarta: Interna Publishing.

Sulistyaningrum, R. (2016). Pola resistensi bakteri terhadap antibiotik pada penderita pneumonia di Rumah Sakit X periode Agustus 2013Agustus 2015. Skripsi. Universitas Muhammdiyah Surakarta.

Sumolang, S.A.C. et al. (2012). Pola Bakteri pada Penderita Infeksi Saluran Kemih di BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-Biomedik, 1, pp.597-601.

Tenover, F.C dan Goering, R.V. (2009). Methicillin-resistant Staphylococcus aureus strain USA300: Origin of epidimiology. Journal of Antimicrobial and Chemoteraphy, 64(3), pp. 441-446.

Utami, E.D.R. (2012). Antibiotika, Resistensi, dan Rasionalitas Terapi. Jurnal Universitas Islam Negeri Malang, 3, pp.30-32.

Wijaya, A. et al. (2013). Rasionalitas Penggunaan Antibiotik pada Pasien Infeksi Saluran Kemih di Instalasi Rawat Inap RSUD Undata Tahun 2012. Journal of Natural Science, 3(1), pp.2230




DOI: https://doi.org/10.33024/jfm.v2i1.1540

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##