PENGARUH EKSTRAK DAUN KELOR TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA TEJAKULA

Iwan Saka Nugraha, Ni Wayan Rika Kumara Dewi, Putu Ayu Ratna Darmayanti

Sari


Latar Belakang: Stunting (tinggi/panjang berdasarkan usia dengan z-score kurang dari -2 SD) dan defisiensi mikronutrien adalah dua contoh masalah gizi. Hal tersebut menjadikan status gizi balita sebagai indikator kesehatan yang penting karena balita merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah gizi. Daun kelor mengandung arginin dan histidin, yang sangat penting bagi anak-anak yang tidak dapat menghasilkan cukup protein untuk pertumbuhan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kelor terhadap peningkatan status gizi balita. Metode: Jenis desain penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, analitis dengan desain kuasi-eksperimental. Desain yang digunakan adalah desain one-group pre-test dan post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia 1 sampai 5 tahun yang mengalami kekurangan gizi berjumlah sepuluh anak dengan total sampling. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa semua balita mengalami peningkatan berat dan tinggi badan setelah diberi 10 gram ekstrak daun kelor selama 14 hari. Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test, diperoleh nilai sig. = 0,002, yang berarti lebih kecil dari α 0,005, yang berarti pemberian ekstrak daun kelor berpengaruh signifikan terhadap status gizi balita.


Kata Kunci


Status gizi balita;ekstrak daun kelor;Kekurangan gizi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abidin, U. W., & Liliandriani, A. (2021). Moringa Oleiferasebagai Makanan Pendamping Asi Pada Balita Stunting. J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1), 40-51.

Armayanti, L. Y., & Darmayanti, P. A. R. (2022). Perbedaan Tumbuh Kembang pada Balita Usia 2-5 Tahun dengan Stunting dan Non-Stunting. Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, 12(1), 13-20.

Darmayanti, P. A. R., & Armayanti, L. Y. (2020). The Differences Between Gross Motor, Fine Motor and Language Development on Toddler Based on the Age of Breast Milk Weaning. International Journal of Health and Medical Sciences, 3(1), 123-129.

Darmayanti, P. A. R., & Armayanti, L. Y. (2021). Perbedaan Status Gizi Balita Berdasarkan Usia Penyapihan ASI Di TPA Wilayah Denpasar Selatan. Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, 11(1), 41-49.

Dhilon, D. A., & Harahap, D. A. (2022). Gambaran Pola Asuh Pemberian Makan Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Laboy Jaya. Jurnal Ners, 6(1), 124-126.

Hardani, M., & Zuraida, R. (2019). Penatalaksanaan gizi buruk dan stunting pada balita usia 14 bulan dengan pendekatan kedokteran keluarga. Medula, 9(3), 565-575.

Irwan, Z., Salim, A., & Adam, A. (2020). Pemberian cookies tepung daun dan biji kelor terhadap berat badan dan status gizi anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tampa Padang. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 5(1), 45-54.

Letiora, J. A., Sineke, J., & Purba, R. B. (2020). Tingkat kesukaan bubuk daun kelor untuk formula makanan balita stunting. Jurnal Gizido, 12(2), 105-112.

Lilis, Y. (2021). Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Status Gizi Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota. Ners Jurnal, 6, 23-30.

Maesarah, M., Adam, D., Hatta, H., Djafar, L., & Ka’aba, I. (2021). Hubungan Pola Makan dan Riwayat ASI Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Kabupaten Gorontalo.

Muliawati, D., Sulistyawati, N., & Utami, F. S. (2019). Manfaat ekstrak Moringa oleifera terhadap peningkatan tinggi badan balita. Paper presented at the Prosiding Seminar Nasional: Pertemuan Ilmiah Tahunan Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta.

Nugraha, I. S., Gayatri, N. P. A. D., & Ugrasena, P. Y. (2023). Edukasi Penggunaan Suplemen dalam Upaya Pencegahan Covid-19 di SMK Bintang Persada Denpasar. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 6(1), 228-237.

Rahayu, T. B., & Nurindahsari, Y. A. W. (2018). Peningkatan status gizi balita melalui pemberian daun kelor (Moringa oleifera). Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM), 9(2), 87-91.

Rahmadyanti, R., & Nurhayati, E. (2023). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Sukajadi Kecamatan Panggarangan Lebak-Banten. Jurnal Ners, 7(1), 74-79.

Rizkia, F., Rusdi, P. H. N., & Adri, R. F. (2022). Hubungan Pemberian Asi Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Nagari Tanjuang Bungo. Jurnal Ners, 6(1), 105-109.

Santi, M. D. S., Yasa, G. T., & Nugraha, I. S. (2022). Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam) sebagai Bahan Obat Tradisional. Genitri Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan, 1(2), 161-164.

Santi, M. W., Triwidiarto, C., Syahniar, T. M., Firgiyanto, R., & Andriani, M. (2020). Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu dalam Pembuatan PMT Berbahan Dasar Kelor sebagai Upaya Percepatan Pencegahan Stunting. Dharma Raflesia: Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 18(2), 77-89.

Simbolon, N. (2020). Pengaruh Pemberian Cookies dengan Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Kenaikan BB Balita Di Desa Kubah Sentang.

Tandirau, B. S., Sagita, S., & Rante, S. D. T. (2020). Pengaruh Pemberian Serbuk Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Peningkatan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Naibonat Kabupaten Kupang. Cendana Medical Journal, 8(2), 156-163.

Zakaria, S. (2021). Moringa oleifera sebagai makanan pendamping ASI. Jurnal Kesehatan Masyarakat (J-KESMAS), 27(1), 131-139.




DOI: https://doi.org/10.33024/jfm.v7i2.15735

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##