UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN BELUNTAS (Pluchea indica Less.) DENGAN METODE DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYLHYDRAZYL)
Sari
Beluntas (Pluchea Indica Less.) secara tradisional digunakan untuk menghilangkan bau badan, penurun demam, dan obat diare oleh masyarakat Sulawesi Utara. Tanaman ini memuliki potensi antioksidan yang telah diuji dari eksrak etanol dan fraksinasinya dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi dan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Hasil uji antioksidan ekstrak kental etanol daun beluntas dan fraksi-fraksinya menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan tertinggi (IC50 = 2,89 ppm), kemudian etanol (IC50 = 3,63 ppm), butanol (IC50 = 7,68 ppm) dan n-Heksan (IC50 = 88,24 ppm) sebagai pembanding dalampenelitian ini vitamin C (IC50 = 17,66 ppm) dan vitamin E (IC50 = 37,54 ppm). Berdasarkan nilai AAI (Antioxidant Activity Index) dari hasil pengujian menunjukan ekstrak etanol, etil asetat, butanol dan vitamin C termasuk dalam kategori antioksidan sangat kuat, sedangkan esktrak n-Heksan termasuk dalam kategori antioksidan sedang dan vitamin E termasuk dalam kategori antioksidan kuat
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.33024/jfm.v8i2.20143
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
