PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TANPA RESEP (SYSTEMATIC REVIEW)

Ifa Aris Suminingtyas

Sari


Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotik yang digunakan secara tidak tepat dapat menimbulkan dampak negatif seperti resistensi, menimbulkan efek samping obat bahkan menyebabkan kematian. Penggunaan antibiotik dalam pengobatan sendiri merupakan suatu perilaku kesehatan yang berbahaya bagi masyarakat, namun faktanya banyak masyarakat yang menggunakan antibiotik sebagai obat pilihan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi lebih jauh mengenai faktor-faktor apa saja yang mungkin menjadi determinan perilaku penggunaan antibiotik tanpa resep yang mungkin belum tereksplorasi pada penelitian-penelitian sebelumnya.

Metode yang digunakan dalam tinjauan sistematik ini adalah metode pelaporan naratif. Pencarian artikel diambil dari database online nasional di web https://garuda.kemdikbud.go.id, terhadap penelitian yang dilakukan di Indonesia pada tahun 2020 hingga 2025. Kata kunci yang digunakan dalam penelitian adalah: penggunaan antibiotik, perilaku penggunaan antibiotik dan antibiotik tanpa resep.

Hasil penelitian terhadap artikel yang menyelidiki kata kunci tersebut diperoleh secara keseluruhan 66 artikel dan 16 yang direview berdasarkan kriteria penelitian.

Kesimpulan terhadap review artikel menunjukkan bahwa Pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan antibiotik tanpa resep cukup baik, masyarakat memiliki pengetahuan terhadap penggunaan antibiotik secara benar dan risiko penggunaan antibiotik yang tidak rasional. Masih banyak masyarakat yang menggunakan antibiotik tanpa resep. Pemerintah dan semua pemangku kepentingan perlu lebih meningkatkan efektifitas pengendalian distribusi antibiotik. Perilaku masyarakat dalam penggunaan antibiotik tanpa resep dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu pengetahuan, keyakinan dan pengalaman pasien, kelonggaran hukum dan sanksi, serta kemudahan akses dalam penggunaan antibiotik. Dalam upaya pengendalian penjualan antibiotik tanpa resep, peneliti juga memandang perlu untuk diterapkannya sanksi terhadap tenaga kesehatan yang menjual antibiotik tanpa resep. Perubahan perilaku petugas kesehatan menjadi faktor penting untuk mendukung intervensi yang dapat menutup akses penggunaan antibiotik tanpa resep.


Kata Kunci


antibiotik; tanpa resep; tinjauan sistematik

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ardiyanto Saidin Marsudi, Weny Wiyono, D.M. (2021) ‘Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Penggunaan Antibiotik di Beberapa Apotek di Kota Ternate’, Pharmacy Medical Journal, 4(2), pp. 54–62.

Arizqa F, Wulan A, Ainun M, Y.W. (2021) ‘Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Perilaku Penggunaaan Obat Antibotik Amoksisilin Pada Siswa’, Seminar Nasional Kesehatan, pp. 182–189.

Baroroh, H.N. et al. (2016) ‘Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Melalui Edukasi Tentang Penggunaan Antibiotik Bijak dan Rasional’, ad-Dawaa Jour.Pharm.Sci., 1(1), pp. 8–15.

Diana, S., Syaifiyatul and Uswatun, N. (2021) ‘Hubungan Tingkat Pengetahuan Obat Terhadap Perilaku Swamedikasi Diare Pada Mahasiswa Farmasi dan Non Farmasi Universitas Islam Madura Students At Islamic University of Madura’, Archives Pharmacia, 3(1), pp. 16–25.

Ihsan, S., Kartina and Akib, N.I. (2016) ‘Studi Penggunaan Antibiotik Non Resep Study of Non Prescription Use of Antibiotics’, Media Farmasi, 6(2), pp. 204–211.

Kemenkes and BKPK (2023) ‘Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter’, pp. 1–2.

Notoatmodjo, S. (2012) Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Novita, N. and Franciska, Y. (2011) Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Prasetyawan, F. et al. (2022) ‘Studi Pemakaian Obat Antibiotik Tanpa Resep Di Apotek Gembleb Farma Kabupaten Trenggalek Tahun 2021 Study of Using Antibiotic Medicine Without Prescription on Gembleb Farma Pharmacy in Trenggalek, 2021’, Fendy Prasetyawan, 83(2), pp. 2716–2826.

Septiana, R. and Khusna, K. (2020) ‘Gambaran Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep di Apotek X Kabupaten Sragen’, Jurnal Dunia Farmasi, 5(1), pp. 13–20.

Siswanto (2010) ‘Systematic Review Sebagai Metode Penelitian Untuk Mensintasis Hasil-Hasil Penelitian (Sebuah Pengantar) (Systematic Review as a Research Method to Synthesize Research Results (An Introduction))’, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 13(4), pp. 326–333.

Widayati, A. (2013) ‘Swamedikasi di Kalangan Masyarakat Perkotaan di Kota Yogyakarta Self-Medication among Urban Population in Yogyakarta’, Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 2(4), pp. 145–152.

Wulandari, A. and Rahmawardany, C.Y. (2022) ‘Perilaku Penggunaan Antibiotik di Masyarakat’, Sainstech Farma, 15(1), pp. 9–16.

Yulia, M., Parsono, R. and Armal, K. (2022) ‘Perilaku Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Di Apotek X Di Kota Payakumbuh Sumatera Barat’, Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 4(3), pp. 397–413.

Yunita, S.L., Atmadani, R.N. and Titani, M. (2021) ‘Factors Associated With Knowledge And Practice toward Antibiotics Usage Among Pharmacy Student of Universitas Muhammadiyah Malang’, Pharmaceutical Journal of Indonesia, 63(188), pp. 119–123.

Yuswantina, R.Y. et al. (2019) ‘Hubungan Faktor Usia dan Tingkat Pendidikan Terhadap Pengetahuan Penggunaan Antibiotik di Kelurahan Sidorejo Kidul’, Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product, 2(1), pp. 25–31.




DOI: https://doi.org/10.33024/jfm.v8i2.20764

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##