EVALUASI KEPUASAN PASIEN PENYAKIT KRONIK TERHADAP PELAYANAN RESEP DI APOTEK DAERAH PESISIR SURABAYA
Sari
Apotek ialah tempat untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat. Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya yaitu dari drug oriented menjadi Pharmaceutical Care. Salah satu bentuk pelayanan kefarmasian di apotek ialah pelayanan resep. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kepuasan pasien pasien penyakit kronik terhadap layanan resep di beberapa apotek daerah pesisir timur surabaya berdasarkan lima dimensi mutu pelayanan, yaitu kehandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty) dan keberwujudan (tangibles). Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional menggunakan kuesioner dengan skala likert. Sampel penelitian yakni pasien dengan penyakit kronik yang memenuhi kriteria inklusi. Pasien dengan penyakit kronik dipilih secara non random dengan metode consecutive sampling. Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus - November 2018. Data dari kelima dimensi mutu pelayanan dianalisis dengan metode SERVQUAL. Didapatkan 100 pasien dengan penyakit kronik yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil menunjukkan bahwa nilai rata-rata gap antara harapan dan kinerja ialah -0,41 dengan nilai gap terbesar ditunjukan pada dimensi reliability yaitu -0,49. Pada tingkat kepuasaan secara keseluruhan didapatkan hasil sebesar 89,8%. Kesimpulannya ialah tingkat harapan pasien dengan penyakit kronik lebih tinggi daripada tingkat kinerja layanan resep yang diberikan oleh pihak apotek dengan tingkat kepuasaan pasien terhadap layanan resep yang tergolong baik.
Kata Kunci : Apotek , Mutu Pelayanan, Pasien penyakit kronik, SERVQUAL
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Adelman, A. M., Daly, M. P., & Weiss, B. (2001). Twenty Common problems in geriatrics. New York: McGraw-Hill Education
Arikunto, M. (2001). Manajemen Farmasi. Yogyakarta: UGM Press
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta
Bertawati. (2013). Profil Pelayanan Kefarmasian dan Kepuasan Konsumen Apotik di Kecamatan Adiwerna Kota Tegal, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No. 2.
Harianto, Khasanah, N, dan Supardi, S. (2005). Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Resep Di Apotek Kopkar Rumah Sakit Budhi Asih Jakarta. Majalah Ilmu Kefarmasian.
Kusumawida, A. (2009). Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Askes dan Jamkesmas Terhadap Pelayanan Farmasi di Instalasi Farmasi RSUD
Panembahan Senopati Bantul, Tesis, Program Pascasarjana Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Lameshow, Stanley., 2001. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Gadjah Mada University, Yogyakarta
Lewis, B. R., dan Mitchell, V. W.1990. "Defining and Measuring The Quality of Customer Service," Marketing Intelligence & Planning. Vol. 8.
Parasurman, Zeithaml, & Berry. 1998. SERVQUAL : A Multiple Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Servqual quality. Journal of Retailing
Peraturan Menteri Kesehatan RI. (2016). Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta.
Rantucci, MJ. 2007. Pharmacist Talking with Patients: A Guide to Patient Counseling,Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Umi Athiyah et al (2014). Profil Informasi Obat pada Pelayanan Resep Metformin dan Glibenklamid di Apotek di Wilayah Surabaya. Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 1 No. 1
Yuniarti, S.D. (2008). Analisis Pelaku Pembelian Obat di Apotek dan Aplikasinya Terhadap Bauran Pemasaran Apotek Citra Graha Medika.http//www.elibrary.mb.ipc.ac.id diakses pada tanggal 20 April 2018.
DOI: https://doi.org/10.33024/jfm.v2i2.2092
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
