?-MANGOSTIN PADA KULIT KAYU GARUNGGANG Cratoxylum arborecens (Vahl) BLUME SEBAGAI TERAPI ULKUS PEPTIKUM

sindi yulia mustika

Sari


Ulus peptikum adalah penyakit saluran pencernaan yang paling umum terjadi ketika faktor defensif tidak mampu mengatasi faktor ofensif. Faktor ofensif yang menyerang lambung menyebabkan ulserasi mukosa seperti infeksi Helicobacter pylori, konsumsi berlebihan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), atau alkohol serta stres psikologis dan merokok. Kulit kayu Gerunggang Cratoxylon arborescens memiliki senyawa Senyawa xanton yang telah teridentifikasi dikenal dengan α-mangostin. Efek farmakologi α-mangostin berupa antimikroorganisme, antioksidan, antikanker dan antibakterisida. α-mangostin kandungan utama dari kulit garunggung Cratoxylon arborescens dapat menghambat terjadinya ulserasi sebesar 66% dan 74,39% (10mg dan 30mg), peningkatan pH pada isi lambung dan menurunkan kadar enzim hati dengan rata-rata penurunan kadar enzim 64±1.5 dan 59±6.2 pada dosis 10 dan 30mg/kgbb/hari. Ekstrak kulit kayu gerunggang menunjukkan aktivitas sangat poten dalam menghambat proliferasi sel kanker payudara. α–Mangostin dan ᵝ-mangostin memiliki efek sitotoksisitas pada sel line kanker payudara secara in vitro


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33024/jfm.v2i2.2282

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##