FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) SEBAGAI ANTIJERAWAT TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes

Tutik Tutik, Niken Feladita, Kadek Evaliana

Sari


Bakteri Propionibacterium acnes merupakan bakteri gram positif berbentuk batang, yang merupakan flora normal kulit, namun pada kondisi tertentu bakteri menimbulkan jerawat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapakah konsentrasi minimum yang paling efektif ekstrak bawang merah sebagai gel antijerawat. Penelitian ini melakukan  ekstraksi kulit bawang merah menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Hasil rendemen dari ekstrak kulit bawang merah diperoleh sebesar 9,8%. Hasil ekstraksi diuji KHM kemudian hasil KHM digunakan untuk membuat formulasi gel. Pengujian daya hambat ekstrak kulit bawang merah dan sediaan gel ekstrak kulit bawang merah dilakukan dengan mengunakkan metode sumuran. Konsentrasi hambat minimum (KHM) yang menunjukkan daya hambat adalah 5% dengan rata-rata zona hambat 5,07mm. Kemudian dibuat sediaan gel dengan basis carbopol dan konsentrasi ekstrak sebesar 5% dan 10%. Formulasi terbaik dari sediaan gel yang dibuat adalah sediaan gel dengan konsentrasi ekstrak sebesar 10%. Konsentrasi ekstrak kulit bawang merah dalam sediaan gel antijerawat yang paling efektif dalam menghambat bakteri Propionibacterium acnes adalah sebesar 10% dengan zona hambat 10,50mm.

 

Kata kunci: Gel, Kulit Bawang Merah, Antibakteri, Propionibacterium acnes


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Achmad, S. A. (1986). Kimia organik bahan alam. Jakarta: Karnunika.

Cowan, M. M. (1999). Plant products as antimicrobial agents. Clinical microbiology reviews, 12(4), 564-582.

Davis, W.W., dan T. R. Stout. 1971. Disc Plate Method of Microbiological Antibiotic Assay. Applied Microbiology. 22: 659 – 665.

Depkes, R. I. (2000). Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat, Jakarta: Departement Kesehatan Republik Indonesia. Edisi IV.

Dima, L. R. (2016). Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Pharmacon, 5(2).

Edwards, D. L., & Johnson, C. E. (1987). Insect-repellent-induced toxic encephalopathy in a child. Clinical pharmacy, 6(6), 496-498.

Elsyana, V., & Tutik, T. (2018). PENAPISAN FITOKIMIA DAN SKRINING TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BANWANG MERAH. Jurnal Farmasi Malahayati, 1(2).

Gunawan, D. H. (2018). Penurunan Senyawa saponin pada gel lidah buaya dengan perebusan dan pengukusan. Teknologi Pangan: Media Informasi Dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian, 9(1), 41-44.

Hafsari, A. R., Cahyanto, T., Sujarwo, T., & Lestari, R. I. (2015). Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun beluntas (pluchea indica (l.) less.) terhadap propionibacterium acnes penyebab jerawat. Jurnal Istek, 9(1).Waritaatmaja, S.M. 1997.Penuntun Ilmu Kosmetik Medic. Jakarta: UI Press

McMurry, J., & Fay, R. C. (2004). Hydrogen, oxygen and water. McMurry Fay Chemistry. KP Hamann,(Ed.). 4th Edn. New Jersey: Pearson Education, 575, 599.

Misna, M., & Diana, K. (2016). Aktivitas antibakteri ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa l.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy)(e-Journal), 2(2), 138-144.

Noor, M. A., & ML, A. (2014). Efektivitas antibakteri ekstrak metanol batang pisang Mauli (Musa acuminata) dan povidone iodine 10% terhadap Streptococcus mutans. Jurnal PDGI, 63(3), 78-83.

Nuralifah., Fery I. A., Ni Nyoman F. A., 2019. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis) Terhadap Bacteri Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes.Jurnal.Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo, Kendari.

Rahayu, S., Kurniasih, N., & Amalia, V. (2015). Ekstraksi dan identifikasi senyawa flavonoid dari limbah kulit bawang merah sebagai antioksidan alami. al-Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan, 2(1), 1-8.

Rodriguez-Tudela, J. L., Barchiesi, F., Bille, J., Chryssanthou, E., Cuenca-Estrella, M., Denning, D., ... & Verweij, P. E. (2003). Method for the determination of minimum inhibitory concentration (MIC) by broth dilution of fermentative yeasts. Clinical Microbiology and Infection, 9(8), i-viii.

Sangi, M. R., Shahmoradi, A., Zolgharnein, J., Azimi, G. H., & Ghorbandoost, M.

(2008). Removal and recovery of heavy metals from aqueous solution using Ulmus carpinifolia and Fraxinus excelsior tree leaves. Journal of hazardous materials, 155(3), 513-522.

Sasanti, T. J., Wibowo, M. S., Fidrianny, I., & Caroline, S. (2012). Formulasi gel ekstrak air teh hijau dan penentuan aktivitas antibakterinya terhadap propionibacterium acnes. Bandung, Indonesia: School of Pharmacy ITB.

Supomo, S., Sapri, S., & Komalasari, N. (2016). Formulasi Gel Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Dengan Basis Carbopol. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 50-60.

Tranggono, R. I., & Latifah, F. (2014). Buku Pegangan Dasar Kosmetologi. Jakarta: CV Sagung Seto.

Wasiaturrahmah, Y., & Jannah, R. (2018). Formulasi dan Uji Sifat Fisik Gel Hand Sanitizer dari Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum). Borneo Journal of Pharmascientech, 2(2).




DOI: https://doi.org/10.33024/jfm.v4i2.5290

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.licenseURL##: https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/