Efektivitas Ekstrak Etil Asetat Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) Sebagai Larvasida Nyamuk Aedes aegypti

Diah Evita, Nofita Nofita, Ade Maria Ulfa

Sari


Daun kemangi memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, saponin, tanin dan alkaloid yang berpotensi sebagai larvasida alami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa konsentrasi ekstrak etil asetat daun kemangi (Ocimum sanctum L.) yang efektif sebagai larvasida nyamuk Aedes aegypti dan bagaimana efektivitasnya. Penelitian ini menggunakan 7 kelompok perlakuan dengan konsentrasi ekstrak etil asetat daun kemangi 1%; 2,5%; 5%; 7,5%; 10%; 1% abate sebagai kontrol positif, dan akuades sebagai kontrol negatif yang tiap kelompok berisi 25 larva Aedes aegypti instar III dan IV dengan 4 kali pengulangan. Data yang didapatkan lalu diuji menggunakan uji One Way ANOVA dan uji Post Hoc LSD (Least Significance Different) untuk mengetahui adanya perbedaan pada tiap konsentrasi. Didapatkan pada uji Post Hoc LSD efektivitas ekstrak daun kemangi 7,5% dan 10% dengan abate 1% tidak memiliki perbedaan yang signifikan (p>0,05). Hasil analisis probit didapat nilai LC50 sebesar 0,370% sehingga dapat dikatakan bahwa ekstrak etil asetat daun kemangi (Ocimum sanctum L.) mempunyai efektifitas sebagai larvasida dan memiliki sifat sangat beracun dalam membunuh larva Aedes aegypti.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Agoes, G. 2007. Teknologi Bahan Alam. ITB: Press Bandung.

Ahmad, A.R., Sakina, Juwita, Ratulangi, S.A.D., malik, A. 2014. Penetapan Kadar Fenolik dan Flavonoid Total Ekstrak Metanol Buah dan Daun Patikala (Etlingera elatior (Jack) R.M.SM). Pharm Sci Res ISSN 2407-2354 2(1):1-10.

Caroline Damanik. 2019. Kasus DBD di Indonesia meninggal Dunia. https://regional.kompas.com/read/2019/01/31/14365721/13683-kasus-dbd-di-indonesia-dalam-sebulan-133-orang-meninggal-dunia. [25 November 2020].

Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Cetakan Pertama. Dikjen POM, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional. 3-11, 17-19.

Ismatullah, A., Kurniawan, B., Wintoko, R., Setianingrum E. 2018. Test of The Efficacy of Larvasida Binahong Leaf Extract (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) for The Larvae Aedes Aegypti Instar III. Journal Farmacia, 7 (7): 1-9.

Kardinan, A. 2002. Pestisida Nabati, Ramuan, dan Aplikasinya. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Kumalasari, M.L.F., Andiarna, F. 2020. Uji fitokimia ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L). Indonesian Journal for Health Sciences 4(1):39-44.

Novitasari, N., Jubaidah, S. 2018. Perbandingan Metode Ekstraksi Terhadap Rendemen Ekstrak Daun Rambai Laut (Sonneratia caseolaris L. Engl). Jurnal Ilmiah Manuntung, 4 (1):79-83.

Oktasari, A., Boewono, D.T., Hestiningsih, R. 2011. status resistensi vektor demam berdarah dengue (Aedes aegypti) di Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga terhadap temephos (organofosfat). Jurnal Vektora 4(1):9-21.

Suharmiati, Handayani, L. 2007. Tanaman Obat & Ramuan Tradisional untuk Mengatasi Demam Berdarah Dengue. Jakarta Selatan: PT. Agro Media Pustaka.

Winahyu, D.A., Nofita, Dina, R. 2018. Perbandingan kadar flavonoid pada ekstrak etanol dan ekstrak etil asetat daun kersen (Muntingia calabura L) dengan metode spektrofotometri UV-VIS. Jurnal Analisis Farmasi 3(4):293-294.

World Health Organization, 2005. Guidelines for laboratory and field testing of mosquito larvicides (No. WHO/CDS/WHOPES/GCDPP/2005.13). World Health Organization.




DOI: https://doi.org/10.33024/jfm.v5i1.5469

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.licenseURL##: https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/