UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KULIT PISANG CAVENDISH (Musa acuminata L.) TERHADAP Propionibacterium acnes

Ranti Mailinda Sari, Vida Elsyana, Ade Maria Ulfa

Sari


Abstrak: Acne vulgaris (AV) atau bisa disebut sebagai jerawat merupakan gangguan inflamasi kronis dari unit pilosebasea yang mempengaruhi setidaknya 85% remaja dan dewasa. Acne vulgaris (AV) dapat disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes. Kulit pisang cavendish (Musa acuminata L.) dapat digunakan sebagai antibakteri. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode perkolasi dengan pelarut Etanol 96%. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan media Nutrient agar (NA) dengan menggunakan metode difusi cakram dengan masing-masing konsentrasi 1%, 3%, 5%. 7%, dan 9%, disc antibiotik klindamisin 10 mcg atau setara dengan 1% klindamisin sebagai kontrol positif, dan akuades sebagai kontrol negatif. Hasil uji fitokimia menunjukan bahwa ekstrak etanol 96% kulit pisang cavendish positif mengandung, flavonoid, tanin, saponin, terpenoid dan steroid. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes untuk konsentrasi 1%, 3%, 5%. 7%, dan 9% berturut-turut adalah 10,3 mm, 16,6 mm, 17,6 mm, 18,7 mm, dan 27,7 mm. Konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak etanol 96% kulit pisang cavendish diperoleh pada konsentrasi 1% yaitu 10,3 mm. Hasil analisis statistik menunjukan adanya perbedaan zona hambat yang signifikan yaitu nilai (P<0,05) antara seluruh kosentrasi. Hal ini menunjukkan ekstrak etanol 96% kulit pisang cavendish dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Hasil uji antibakteri di analisis menggunakan ANOVA.

 


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aina, O. A. (2019). Phytochemical screening of some selected banana peels of musa acuminata specie. international journal of agriculture, environment and bioresearch Vol. 4 no 06, 68-78.

Ayu putri ningsih, N. d. (2013). Uji aktivitas antibakteri ekstrak kental tanaman pisang kepok kuning (musa paradisiaca Linn.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal biologi universitas andalas , 207-213.

bernadatte, i. (2018). Patogenesis acne vulgaris. Dalam F. Dr. Sjarif Wasiatmadja SpKK(K), ACNE (hal. 1-6). Jakarta: Badan penerbit FK UI.

Bruggemann, H. (2010). Skin: Acne and Propionibacterium acnes genomes.

Desy Muliana Wenas, H. W. (2020). Uji antibakteri ekstrak bonngol dari beberapa varietas pisang terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas auruginosa. Saintech Farma, jurnal ilmu kesehatan vol 13 no 2, 66-72.

Endarini, L. H. (2016). Farmakognosi dan Fitokima . Jakarta: Pusdik SDM kesehatan.

Fajrina, R. f. (2015). Aktivitas antibakteri ekstrak kulit pisang ambon (musa acuminata colla) terhadap staphylococcus aureus secara invitro. jurnal riset kesehatan poltekkes depkes bandung vol 11 no.1, 230-235.

Fernanda, T. p. (2019). Aplikasi Pemanfaatan daun pepaya (carica papaya) sebagai biolarvasida terhadap larva aedes aegypti. Gresik: Penerbit Graniti.

Fri Rahmawati, I. S. (2018). Analisis fitokimia dan uji antibakteri ekstrak bonggol pisang kepok (Musa acuminata x balbisiana). Majalah Kedokteran UKI VOL. XXXIV No.4, 177-182.

Ida Ayu astiti asih, W. S. (2018). Aktivitas antibakteri ekstrak kulit pisang (Musa sp) terhadap e.coli dan s.aureus serta identifikasi golongan senyawa aktifnta. cakra kimia (indonesian e-journa of applied chemistry) Vol 8 No.1, 56-61.

Ilyas, A. (2013). Kimia Organik Bahan Alam. Makasar: Alaudin University press.

Julianto, T. S. (2019). Fitokimia: Tujuan Metabolit Sekunder dan Srining Fitokimia. yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Kokila, R. G. (2015). Biosynthesis of silver nanoparticles from cavendish banana peel extract and its antibacterial and free radical scaveging assay: a novel biological approach. Appl Nanosci 5, 911-920.

Mustapa, M. A. (2014). Tumbuhan Senyawa Penghambat Bakteri. gorontalo: Ideas Publishing.

Prida Ayudianti, D. M. (2014). Studi Retrospektif: Faktor Pencetus Akne Vulgaris. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin Vol 26 No.1, 41.

Qurrohmah, V. S. (2020). Penghambat Pertumbuhan klebsiela pneumoniae dengan ekstrak etanol dari limbah kulit pisang kepok (musa paradisiaca L.). jurnal kesehatan kesuma husada, 176-182.

Sarvana Kumari, R. V. (2020). Revitalizing property of banana peel extracts by antioxidant activity and antibacterial activity against acne causing staphylococcus epidermis. Annals of Phytomedicine: an international journal, 215-222.

Tahir, C. M. (2015). Pathogenesis of acne vulgaris: simplifed. Journal of pakistan association of dermatologis, 93-97.

Wasitatmadja, I. b. (2016). Acne Vulgaris. Dalam S. L. al, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi ketujug (hal. 287-292). jakarta: Badan Penerbit FK UI.

Yuli Tri Mulyani, A. R. (2021). Fraksi etanol ekstrak kulit pisang kepok kuning (Musa balbisiana) terhadap bakteri staphylococcus aureus, staphylococcus epidermis dan Propionibacterium acne. Jurnal Farmasi Lampung Vol 10 No.1, 10-15.




DOI: https://doi.org/10.33024/jfm.v6i1.8632

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##