Pemenuhan asupan gizi pada masyarakat “suku anak dalam (SAD)” yang menderita penyakit infeksi
Abstract
Background: Infectious diseases in Jambi Province are still a health problem that is ranked second out of the ten largest diseases. Prevention of infectious diseases still needs to be done to reduce the increase in morbidity, namely by fulfilling nutritional intake.
Purpose: To identify the relationship between the compliances of nutritional intake in the "tribe of suku anak dalam (SAD)” community who suffers from infectious diseases
Method: Quantitative by using cross-sectional design. The population in this study is the inner tribe community with a sample of 33 respondents. Sampling was done by means of Simple Random Sampling. The research was conducted in the Work Area of the Pematang Kabau Health Center, Jambi Province, in October 2022. Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis, namely the chi square test.
Results: Fulfilment of good nutritional intake for the presence of infectious diseases was found to be less, namely as many as 3 respondents (13.6 percent) than respondents with poor nutritional intake, found as many as 19 respondents (86.4 percent). While the fulfillment of good nutrition in the absence of infectious diseases was 6 respondents (54.5 percent) more than poor nutritional intake in the absence of infectious diseases by 5 respondents (45.5 percent).
Conclusion: p-value 0.005 (> 0.05) which means that there is a significant relationship between the fulfillment of nutritional intake and infectious diseases.
Keywords: Compliances; Nutritional Intake; Tribe Of Suku Anak Dalam (SAD); Community; Infectious Diseases
Pendahuluan: Penyakit infeksi di Provinsi Jambi masih menjadi masalah kesehatan yang menduduki peringkat kedua dari sepuluh penyakit terbesar. Pencegahan penyakit infeksi masih sangat perlu dilakukan untuk menekan bertambahnya angka kesakitan yaitu dengan pemenuhan asupan gizi.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pemenuhan asupan gizi pada masyarakat “suku anak dalam (SAD)” yang menderita penyakit infeksi
Metode: Kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah komunitas SAD dengan jumlah sampel 33 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Simple Random Sampling. Penelitian di lakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Pematang Kabau Provinsi Jambi pada Oktober 2022. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat yaitu uji chi square.
Hasil: Pemenuhan asupan gizi baik terhadap adanya penyakit infeksi yang diderita ternyata lebih sedikit yaitu sebanyak 3 responden (13.6 persen) daripada responden dengan asupan gizi tidak baik didapatkan sebanyak 19 responden (86.4 persen). Sedangkan pemenuhan gizi baik terhadap tidak ada penyakit infeksi sebanyak 6 responden (54.5 persen) lebih banyak daripada asupan gizi tidak baik terhadap tidak adanya penyakit infeksi sebanyak 5 responden (45.5 persen).
Simpulan: P value 0.005 (>0.05) yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pemenuhan asupan gizi terhadap penyakit infeksi.
Keywords
References
Cono, E. G. (2021). Hubungan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Ststus Gizi Pada Balita Usia 12-59 Bulan di Puskesmas Oepoi Kota Kupang. CHMK Health Journal, 5(1), 236-241.
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. (2021). Profil kesehatan Provinsi Jambi Tahun 2020 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Diakses dari: https://dinkes.jambiprov.go.id/file/informasi_publik/MTY0MTIyOTA3NA_Wkt1641229074_XtLnBkZg.pdf.
Fitri, R. K., Pradigdo, S. F., & Rahfiludin, M. Z. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita Suku Anak Dalam (SAD)(Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Pematang Kabau Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Jambi). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(4), 752-758.
Hidayat, R. (2012). Membangkitkan Batang Terendam. Jambi: Yayasan Setara.
Joegijantoro, R. (2019). Penyakit infeksi. Malang: Intimedia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Diakses dari: http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK%20No.%2041%20ttg%20Pedoman%20Gizi%20Seimbang.pdf.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Angka Kecukupan Gizi Masyarakat Indonesia. Jakarta. Di akses dari : http://repository.bkpk.kemkes.go.id/3514/1/Laporan%20Riskesdas%202018%20Nasional.pdf.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2018. Di akses dari: http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produkhukum/PMK_No28Th2019ttgAngkaKecukupanGiziYangDianjurkanUntukMasyarakatIndonesia.pdf.
Kistyoko, A. (2001). Hubungan antara Status Gizi dengan Tingkat Kejadian Penyakit Infeksi (ISPA dan Diare) pada Lanjut Usia (Lansia) di Panti Sosial Tresna Wredha Bisita Upakara, Pemalang (Doctoral dissertation, Diponegoro University).
Laksono, A. D., & Wulandari, R. D. (2021). Pantangan Makanan pada Suku Muyu di Papua. Amerta Nutrition, 5(3), 251-259.
Ningsih, R. (2014). Penyuluhan hygiene sanitasi makanan dan minuman, serta kualitas makanan yang dijajakan pedagang di lingkungan SDN Kota Samarinda. Kemas: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(1), 64-72.
Nurcahyo, K., & Briawan, D. (2010). Konsumsi pangan, penyakit infeksi, dan status gizi anak balita pasca perawatan gizi buruk. Jurnal Gizi dan pangan, 5(3), 164-170.
Opu, S., & Hidayat, H. (2021). Hubungan sanitasi total berbasis msayarakat (stbm) dengan upaya penurunan angka stunting pada balita. Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat, 21(1), 140-152.
Pratama, F. S., & Auliahadi, A. (2019). Sejarah melangun suku anak dalam desa mentawak kecamatan nalo tantan kebupaten merangin. Majalah Ilmiah Tabuah: Talimat, Budaya, Agama dan Humaniora, 157-167.
Pujiastuti, N. (2010). Korelasi antara status gizi ibu menyusui dengan kecukupan asi di posyandu desa karang kedawang kecamatan sooko kabupaten mojokerto. Jurnal Keperawatan, 1(2).
Rochani, N. S., Ngadiarti, I., & Moviana, Y. (2017). Dietetika Penyakit Infeksi: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan). Jakarta. Diakses dari: https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id/respoy/index.php?p=show_detail&id=436.
Ruswanto, B. (2010). Analisis spasial sebaran kasus tuberkulosis paru ditinjau dari faktor lingkungan dalam dan luar rumah di Kabupaten Pekalongan (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).
Setiarto, R. H. B. (2020). Teknologi Pengawetan Pangan Dalam Perspektif Mikrobiologi. Guepedia.
Soenardi, T. (2009). Hidangan nikmat bergizi dari bumi Indonesia: Aneka sajian mi dan olahan lain. PT Gramedia Pustaka Utama.
Sulatri, N. L., Yogeswara, I. B. A., & Nursini, N. W. (2017). Efektifitas sinar ultraviolet terhadap cemaran bakteri patogen pada makanan cair sonde untuk pasien immune-compremissed. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 5(2), 112-118.
Ummah, Z. A. K. M., Wulandari, P. S., & Suzan, R. (2021). Hubungan status gizi dengan tuberkulosis di Puskesmas Kota Jambi (Doctoral Dissertation, Univeritas Jambi).
DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v17i3.10249
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Holistik Jurnal Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.