Persepsi pasien terhadap peran keluarga sebagai pengawas menelan obat (PMO) dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis paru

Eva Dewi Rosmawati Purba, Muhammad Seto Sudirman

Abstract


Background: Tuberculosis is a chronic disease characterized by the formation of tuberculosis granules in the lungs, caused by Mycobacterium tuberculosis. Supervision of medication intake is one of the keys to success in the Directly Observed Treatment Short Course (DOTS).

Purpose: To determine whether or not the relationship between the supervisor of medication intake for pulmonary tuberculosis treatment and the level of patient compliance at the Gerunggang Public Health Center, Pangkalpinang City.

Method: Descriptive observational research with a cross sectional research design. Data collection is primary data obtained from the results of questionnaire answers from respondents suffering from pulmonary tuberculosis by distributing questionnaires to respondents and secondary data in the form of data obtained from existing sources such as recording and reporting pulmonary tuberculosis.

Results: Shows the relationship between the role of a good supervisor that 2 people have adherence to taking medication which is included in the obedient category. Meanwhile, 1 person had medication compliance in the non-compliant category, so it can be seen that patients with a good PMO role tend to have medication compliance in the adherent category. Of the patients with less than 10 PMO roles, it was found that they had medication adherence which was in the compliant category, while 8 patients had medication compliance which was in the non-compliant category. The Chi Square test results obtained a value of R2 = 0.719.

Conclusion: There is no significant relationship between the role of drug swallowing supervisor and the level of patient compliance in taking pulmonary TB.

 

Keywords: Medication Adherence; Monitoring Drug Ingestion; Pulmonary Tuberculosis (Pulmonary TB).

 

Pendahuluan: Tuberkulosis merupakan suatu penyakit yang sifatnya kronis dengan karakteristik terbentuknya tuberkel granuloma pada paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Pengawas Minum Obat (PMO) merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam strategi program Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS).

Tujuan: Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan peran pengawas menelan obat tuberkulosis paru dan tingkat kepatuhan pasien di Puskesmas Gerunggang Kota Pangkalpinang.

Metode: Penelitian observasional deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Pengumpulan data menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner responden pasien tuberkulosis paru dengan cara membagikan kuesioner kepada responden dan data sekunder yang diperoleh dari sumber-sumber yang telah ada seperti pencatatan dan pelaporan tuberkulosis paru.

Hasil:  Menunjukkan hubungan antara peran pengawas yang baik bahwa 2 orang mempunyai kepatuhan minum obat yang termasuk kategori patuh. Sedangkan 1 orang mempunyai kepatuhan minum obat dalam kategori tidak patuh sehingga dapat diketahui bahwa pasien dengan peran PMO yang baik cenderung mempunyai kepatuhan minum obat dalam kategori patuh. Pada pasien dengan peran PMO yang kurang 10 orang diketahui bahwa    mempunyai kepatuhan minum obat yang termasuk kategori patuh, sedangkan 8 pasien mempunyai kepatuhan minum obat yang termasuk kategori tidak patuh. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai R2hitung = 0.719.

Simpulan: Tidak ada hubungan yang bermakna antara peran pengawas menelan obat dan tingkat kepatuhan pasien dalam meminum obat TB Paru.

 

Kata Kunci: Kepatuhan Minum Obat; Pengawas Menelan Obat (PMO); Tuberkulosis Paru (TB Paru).


Keywords


Kepatuhan Minum Obat; Pengawas Menelan Obat (PMO); Tuberkulosis Paru (TB Paru).

Full Text:

PDF SIMILARITY

References


Absor, S., Nurida, A., Levani, Y., & Nerly, W. S. (2020). Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Kepatuhan Berobat Penderita Tb Paru Di Wilayah Kabupaten Lamongan Pada Januari 2016–Desember 2018. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru di Wilayah Kabupaten

Lamongan pada Januari 2016–Desember 2018, 2(2), 80-87.

Aulia, A. S. (2020). Gambaran Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberkulosis (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surabaya).

Dewanty, L. I., Haryanti, T., & Kurniawan, T. P. (2016). Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru di Puskesmas Nguntoronadi I Kabupaten Wonogiri. Jurnal Kesehatan, 9(1), 39-43.

Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang. (2017). Profil Kesehatan Kota Pangkalpinang. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Pangkalpinang.

Handayani, D., Ramadhani, N., Samudera, A. G, Ditasari, U., & Rina, D. E. (2021). Pelatihan Pengawas Menelan Obat (Pmo) Pasien Tuberkulosis dalam Rangka M engoptimalkan Peran PMO untuk Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat di Puskesmas Beringin Raya. Abdimas Unwahas,6(1)

Herawati, C., Abdurakhman, R. N., & Rundamintasih, N. (2020). Peran dukungan keluarga, petugas kesehatan dan perceived stigma dalam meningkatkan kepatuhan minum obat pada penderita tuberculosis paru. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(1), 19-23.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Profil Kesehatan Indonesia. Diakses dari: https://kupdf.net/download/profil-kesehatan-indonesia-2015-pdf_58a296996454a77409b1e910_pdf

Lestari, F., Nurmainah, N., & Untari, E. K. (2019). Analisis Hubungan Peran Pengawas Menelan Obat Terhadap Kepatuhan Pasien Tuberkulosis Paru Anak di UPTD RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak. Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN, 4(1).

Magdalena, A., & Tarigan, K. M. (2021). Penanggulangan TB Menuju Eliminasi Tahun 2030.

Marlinae, L. (2019). Buku Ajar Penyakit TB. EGC.

Mathofani, P. E., & Febriyanti, R. (2020). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit tuberkulosis (tb) paru di wilayah kerja puskesmas serang kota tahun 2019. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat: Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat, 12(1), 1-10.

Maicel, H., Yuliza, E., & Herliana, I. (2023). Efektivitas Penggunaan Buku Kontrol TB Paru dengan PMO terhadap Kepatuhan Minum OAT pada Pasien Tb Paru: The Effectiveness of Using a Pulmonary TB Control Book with PMO on Compliance with Taking OAT in Pulmonary TB Patients. Open Access Jakarta Journal of Health Sciences, 2(6), 733-739.

Napitupulu, M. (2020). Hubungan peran pengawas menelan obat (PMO) dengan keberhasilan minum obat pasien Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Ulak Tano Kab. Padang Lawas Utara. Jurnal Komunitas Kesehatan Masyarakat, 2(1), 41-47.

Parlindungan, J. (2021). Hubungan peran keluarga sebagai pengawas minum obat (pmo) terhadap kepatuhan minum obat penderita Tuberculosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Patiluban Mudik Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2020.

Rani, R., Datjing, T., Taalami, L. O. (2023). Gambaran Kejadian TB Paru pada Pasien di Ruang Poli Paru BLUD Rumah Sakit Konawe Tahun 2022. Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna, 2(1), 61-67.

Rojali, R., & Noviatuzzahrah, N. (2018). Faktor Risiko Kepatuhan Pengobatan pada Penderita Tb Paru BTA Positif. Jurnal Kesehatan, 9(1), 70-79.

Septia, A., Rahmalia, S., & Sabrina, F. (2014). Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB Paru (Doctoral dissertation, Riau University)

Siswanto, I. P., Yanwirasti, Y., & Usman, E. (2015). Hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis di puskesmas andalas kota padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(3).

Suryantari, P. S. R., & Irnawati, I. (2021, December). Gambaran Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien TB Paru: Literature Review. In Prosiding Seminar Nasional Kesehatan (Vol. 1, pp. 1863-1874).

Widianingrum, T. R. (2018). Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis Pada Pasien Tb Di Wilayah Kerja Puskesmas Perak Timur Surabaya (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Yuni, I. D. A. M. A. (2016). Hubungan Fase Pengobatan TB dan Pengetahuan tentang MDR TB dengan Kepatuhan Pengobatan Pasien TB. Jurnal berkala epidemiologi, 4(3), 301-3




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v17i9.10252

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.