EDUKASI PENGELOLAAN KAKI DIABETIK TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGIDENTIFIKASI RISIKO ULKUS DIABETIK

Ummu Habibah, Busjra M Nur, Eka Yudha Chrisanto

Abstract


EDUCATION FOR SECONDARY PREVENTION OF FOOT ULCERS IN PEOPLE WITH DIABETES

Background: More than 378 million people worldwide suffered DM and nationally there was an increase prevalence of diabetes mellitus with age ≥ 15 years from 1.1% to 2.1%.

Purpose: This study was to determined the effect of education for secondary prevention of foot ulcers in people with diabetes.

Methods: A quasi-experimental research (Quasy-experiment) was non Equivalent Control Group Design with pretest-posttest form. The number of sample was 38 respondents (19 treatment group, 38 control group). The results used dependent test was p-value = 0.000 (p-value < 0.05).

Results: The multiple logistic regression, the variables of age, education, history of diabetes and a history of ulcer longer have value p-value> 0.05. The variables of age, education, history of diabetes and a history of ulcer previously not confounding the client's ability level in the treatment group and the control group.

Suggestion: This research useful for the hospital management in the prevention of diabetic foot ulcers which could be early recognized.

Keyword : Education, Diabetes, foot ulcers

Pendahuluan: Lebih dari 378 juta orang di seluruh dunia mengalami DM dan secara nasional terjadi peningkatan prevalensi kasus DM dengan usia ≥ 15 tahun dari 1,1 % menjadi 2,1%.

Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi pengelolaan kaki diabetik terhadap kemampuan klien dalam mengidentifikasi risiko ulkus diabetik.

Metode: Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi pada bulan Mei-Juni 2016. Metoda penelitian eksperimen semu (quasy-experiment) yaitu non Equivalent Control Group Design dengan bentuk pretest-postest dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 38 responden (19 kelompok perlakuan, 38 kelompok kontrol). Prosedur pengumpulan data dilakukan empat hari, hari pertama dan kedua dilakukan edukasi, sebelum dilakukan edukasi pada hari pertama dilakukan pre-test.  Hari ketiga latihan mandiri dan post-test dilakukan pada hari keempat.

Hasil : Pada uji t-test dependent didapatkan p-value = 0,000 (p-value< 0,05).  Hasil uji regresi linier ganda, variabel usia, pendidikan, riwayat lama DM dan riwayat ulkus mempunyai nilai p-value > 0,05. Variabel usia, pendidikan, riwayat lama DM dan riwayat ulkus bukanlah confounding bagi tingkat kemampuan klien pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

Saran: Penelitian ini bermanfaat bagi pelayanan rumah sakit dalam program pencegahan ulkus kaki diabetik yang dapat dikenal oleh klien sejak dini.


Keywords


Edukasi; Kaki Diabetik; Ulkus Kaki Diabetik

Full Text:

PDF

References


Barrett, J. C., Clayton, D. G., Concannon, P., Akolkar, B., Cooper, J. D., Erlich, H. A., & Plagnol, V. (2009). Genome-wide association study and meta-analysis find that over 40 loci affect risk of type 1 diabetes. Nature genetics, 41(6), 703.

Darliana, D. (2011). Manajemen asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus. Idea Nursing Journal, 2(2), 132-136.

Eliana, F., SpPD, K. E. M. D., & Yarsi, B. P. D. F. (2015). Penatalaksanaan DM Sesuai Konsensus Perkeni 2015. PB. Perkeni. Jakarta.

Guide, F. R. A. F. (2009). Diabetes Care Program of Nova Scotia.

Hanlon, M., & Heitzman, S. (2010). A review of tax research. Journal of accounting and Economics, 50(2-3), 127-178.

Hasibuan, P. N. (2018). Pengaruh Pendampingan; Konsultasi Gizi terhadap Pengendalian Kadar Gula Darah pada Lansia penderita Diabetes Melitus di Puskesmas Padang Bulan Medan.

Kristiani, A. L., Sumangkut, R. M., & Limpeleh, H. P. (2015). Hubungan Ankle Brachial Index dengan keparahan ulkus pada penderita kaki diabetik. Jurnal Biomedik, 7(3).

Ogurtsova, K., da Rocha Fernandes, J. D., Huang, Y., Linnenkamp, U., Guariguata, L., Cho, N. H., & Makaroff, L. E. (2017). IDF Diabetes Atlas: Global estimates for the prevalence of diabetes for 2015 and 2040. Diabetes research and clinical practice, 128, 40-50.

Pelawati, R. (2017). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan tentang Penyakit Diabetes Melitus pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Desa Ngadiwarno Sukorejo Kendal (Bachelor's thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 2017).

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. (2011). Konsensus Pengendalian dan Pengetahuan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia 2011. Jakarta: Perkeni.

Rahmaningsih, B. Y., Hidayat, N. S. P., & Novita, I. N. M. (2016). Hubungan antara nilai ankle brachial index dengan kejadian diabetic foot ulcer pada penderita diabetes melitus tipe 2 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Rantung, J., Yetti, K., & Herawati, T. (2015). Hubungan self-care dengan kualitas hidup pasien diabetes mellitus (DM) di persatuan diabetes indonesia (Persadia) Cabang Cimahi. Jurnal Skolastik Keperawatan, 1(01).

Rosikhoh, N. I. (2016). Gambaran penderita gangren dan identifikasi faktor pemicu kejadian gangren pada penderita diabetes mellitus. Skripsi.

Sari, N., & Hisyam, B. (2014). Hubungan Antara Diabetes Melitus Tipe Ii dengan Kejadian Gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Periode Januari 2011-Oktober 2012. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia, 6(1), 12-19.

Senussi, M., Lincoln, N., & Jeffcoate, W. (2011). Psychometric properties of the Nottingham Assessment of Functional Footcare (NAFF). International Journal of Therapy and Rehabilitation, 18(6), 330-334.

Utami, S. P. (2017). Upaya Senam Kaki untuk Mencegah Resiko Komplikasi Pada Tn. S dengan Diabetes Mellitus (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Wantiyah, W., & Susanto, T. (2014). Pengaruh Diabetes Self Management Education (DSME) terhadap Resiko Terjadinya Ulkus Diabetik pada Pasien Rawat Jalan dengan Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2 di RSD dr. Soebandi Jember (The Influence of Diabetes Self Management Education (DSME) to The Risk. Pustaka Kesehatan, 2(1), 119-124.

Waspadji, S., & Bachtiar, A. (2006). Predictor of mortality and rehospitalization of acute decompensated heart failure at six months follow up. Crit Care & Shock, 9(3), 61-7.

Widayati, N. (2015). Hambatan dan Strategi Koping dalam Manajemen Perawatan Diri Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Jember Kidul Kabupaten Jember.

Windasari, N. N. (2015). Pendidikan Kesehatan dalam Meningkatkan Kepatuhan Merawat Kaki pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II. IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices), 2(1), 79-90.

Yunir, E., Waspadji, S., & Rahajeng, E. (2009). The pre-diabetic epidemiological study in Depok, West Java. Acta Med Indones, 41(4), 181-5.

Yunus, B. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lama Penyembuhan Luka pada Pasien ULKUS Diabetikum di Rumah Perawatan ETN Centre Makassar (Doctoral dissertation, UIN Alauddin Makassar).




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v13i1.1072

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Jurnal Kebidanan Malahayati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.