Analisis kesiapan penerapan rekam medis elektronik: Sebuah studi kualitatif

Riyanti Riyanti, Arfan Arfan, Eli Zuana

Abstract


Background: The Ministry of Health of the Republic of Indonesia launched a blueprint for the "2024 Health Digital Transformation Strategy" with the United Nations Development Program (UNDP). The digital transformation strategy focuses on health services for the wider community and is expected to improve the quality of services more evenly throughout Indonesia. With Indonesia's population of around 270 million people, they have the right to receive optimal, easy and informative health services. The 2024 health digital transformation strategy that was launched is also expected to maintain patient safety, reduce hospital costs, both for patients and health facilities, and be able to control health procedures for patients more comprehensively.

Purpose: To determine the preparations to implement Electronic Medical Records at Pertamina Bintang Amin Hospital (RSPBA).

Method: Qualitative research uses triangulation techniques using observation, interviews and documentation methods. There were 4 contributors to this research information. The key information contributor is the Director of Pertamina Bintang Amin Hospital (RSPBA) and the triangulation information contributors are the Head of Medical Records, Head of IT, and medical records administrator.

Results: Pertamina Bintang Amin Hospital (RSPBA) is ready to implement Electronic Medical Records (EMR), with commitment from management, namely the director and a special team formed to implement Electronic Medical Records (EMR). The Director provides full support in the availability of technology, software, hardware and internet networks. The special team formed to implement Electronic Medical Records (EMR) has also carried out outreach and training activities for all users in implementing Electronic Medical Records (EMR), namely the transformation from conventional to electronic with standard operating procedures.

Conclusion: Preparations for implementing Electronic Medical Records (EMR) can be carried out at RSPBA with full support from management, stakeholders and the special team that was formed.

Suggestion: RSPBA needs to follow up on existing obstacles and carry out regular monitoring, evaluation and monitoring as well as provide feedback to related parties such as users and teams from third parties as partners

Keywords: Electronic Medical Records (EMR); Health Services; Preparation; Standard Operating Procedures 

Pendahuluan: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meluncurkan blue print atau cetak biru “Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024” bersama United Nations Development Programme (UNDP). Strategi transformasi digital fokus terhadap pelayanan kesehatan untuk masyarakat luas dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan yang lebih merata di seluruh Indonesia.Dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 270 juta jiwa berhak mendapatkan layanan kesehatan yang optimal, mudah, dan informatif. Strategi transformasi digital kesehatan 2024 yang diluncurkan juga diharapkan dapat menjaga keselamatan pasien, biaya rumah sakit yang lebih murah, baik untuk pasien dan fasilitas kesehatan, serta dapat mengontrol prosedur kesehatan untuk pasien yang lebih komprehensif.

Tujuan: Untuk mengetahui kesiapan penerapan Rekam Medis Elektronik di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin (RSPBA) .

Metode: Penelitian kualitatif menggunakan teknik triangulasi dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Kontributor informasi penelitian ini berjumlah 4 orang. Sebagai kontributor informasi kunci adalah Direktur Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin (RSPBA) dan kontributor informasi triangulasi adalah Kepala Rekam Medis, Kepala IT, dan pelaksana rekam medis.

Hasil: Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin (RSPBA) siap melakukan penerapan RME, dengan adanya komitmen dari manajemen yaitu direktur dan tim khusus yang dibentuk dalam penerapan RME. Direktur memberikan dukungan penuh tersedianya teknologi, software, hardware dan jaringan internet. Tim khusus yang dibentuk dalam penerapan RME juga sudah menjalankan kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada semua user dalam penerapan RME yaitu transformasi dari konvensional ke elektronik dengan SPO.

Simpulan: Persiapan penerapan RME dapat dijalankan di RSPBA dengan dukungan penuh dari manajemen, pemangku kepentingan dan tim khusus yang dibentuk.

Saran: RSPBA perlu menindaklanjuti kendala yang ada dan melakukan monitoring, evaluasi, dan pemantauan secara rutin serta memberikan umpan balik kepada pihak terkait seperti user dan tim dari pihak ke tiga sebagai mitra

 


Keywords


Pelayanan Kesehatan; Persiapan; Rekam Medis Elektronik (RME); Standar Prosedur Operasi

Full Text:

PDF SIMILARITY

References


Apriliyani, S. (2021). Penggunaan rekam medis elektronik guna menunjang efektivitas pendaftaran pasien rawat jalan di Klinik dr. Ranny. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(10), 1399-1410.

Ariani, S. (2023). Analisis Keberhasilan Implementasi Rekam Medis Elektronik Dalam Meningkatkan Efisiensi Dan Mutu Pelayanan. Jurnal Kesehatan dan Kedokteran, 2(2), 7-14.

Astika, F. (2020). Penerapan elektronic medical record (EMR) di rumah sakit “x” Pekanbaru tahun 2019. JHMHS: Journal of Hospital Management and Health Science, 1(1), 43-53.

Fachruddin, A. (2019). Journalism Today. Kencana.

Fauziah, U., & Fadly, F. (2023). Gambaran Persepsi Tenaga Kesehatan Dalam Penggunaan RME di RSUD Singaparna Medika Citrautama. J-REMI: Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan, 4(4), 257-264.

Garrett, P., & Seidman, J. (2011). EMR vs EHR–What is the Difference. Health IT Buzz.

Handiwidjojo, W. (2015). Rekam medis elektronik. Jurnal Eksplorasi Karya Sistem Informasi dan Sains, 2(1).

Jumiyati, J., & Azlina, Y. (2021). Rapat: Komunikasi Bisnis Yang Efektif. Akrab Juara: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial, 6(3), 84-97.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008) Tentang Rekam Medis. Jakarta Diakses dari: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2178/kepemilikan-rekam-medis

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Peraturan Mentri Kesehatan Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis. Jakarta. Diakses dari: https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/fileunduhan_1662611251_882318.pdf

Menachemi, N., & Collum, T. H. (2011). Benefits and drawbacks of electronic health record systems. Risk management and healthcare policy, 47-55.

Nugroho, E. A. (2020). Implementasi Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2008 tentang informasi & transaksi elektronik (uu ite) terhadap rekam medis elektronik (emr). Jurnal juristic, 1(03), 276-290.

Octavia, R. (2022). Studi Literatur Manfaat Dan Tantangan Penerapan Rekam Medis Elektronik Di Rumah Sakit (Doctoral dissertation, Universitas Jambi).

Rahadi, F., & Octavera, S. (2020). Pengaruh frekuensi rapat dan partisipasi dewan direksi terhadap nilai perusahaan. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Dharma Andalas, 22(1), 63-72.

Ratnaningsih, D. A., Sanjaya, G. Y., & Asikin, A. (2023). Rekam medis elektronik (RME) untuk pelayanan gizi rumah sakit. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan (The Indonesian Journal of Health Service Management), 26(2).

Rubiyanti, N. S. (2023). Penerapan Rekam Medis Elektronik di Rumah Sakit di Indonesia: Kajian Yuridis. ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum Dan Humaniora, 1(1), 179-187.

Sofia, S. (2022). Analisis Aspek Keamanan Informasi Data Pribadi Pasien Pada Penerapan Rekam Medik Elektronik Di Fasilitas Kesehatan: Literature Review.

Sudirahayu, I., & Harjoko, A. (2016). Analisis Kesiapan Penerapan Rekam Medis Elektronik Menggunakan DOQ-IT di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung. Journal of Information Systems for Public Health, 1(3).

Sudra, R. I. (2021). Standardisasi resume medis dalam pelaksanaan PMK 21/2020 terkait pertukaran data dalam rekam medis elektronik. Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda, 6(1), 67-72.

Walsh, S. H. (2004). The clinician's perspective on electronic health records and how they can affect patient care. Bmj, 328(7449), 1184-1187.

Yulida, R., Lazuardi, L., & Pertiwi, A. A. P. (2021). Tantangan implementasi rekam medis elektronik berdasarkan dimensi sumber daya manusia di RSGM Prof. Soedomo Yogyakarta. Prosiding Diskusi Ilmiah" Inovasi dan Teknologi Informasi untuk Mendukung Kinerja PMIK dalam Masa Pandemi Covid 19".




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v17i6.12867

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.