Pengaruh posisi condong kedepan dan terapi pursed lips breathing terhadap derajat sesak napas penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Isnainy, Sekardhyta Ayuning Tias

Abstract


Pursed lips breathing and an forward leaning posture to reduce dyspnea in Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) patients.

Background: An in-depth personal interview in December 2019 with nurses of Dr. H. Abdul Moeloek Hospital of Lampung Province where the hospital is one of the referred hospitals for COPD in Lampung Province found that the COPD patient number increased every day. In average, there were 20 COPD patients registered every day with mostly having complaint of heavy breathless and recurring out of breath seizures. In total, in 2018, there were 491 COPD patients recorded at medical record indicating the increase compared with 237 patients in the previous year.

Purpose: Knowing the effect of forward leaning posture and pursed lips breathing in respiratory rate on COPD.

Methods: A quantitative study with quasi experimental one group pretest – posttest approach. The population of the study involved 93 people. The purposive sampling of 17 respondent. The statistical analysis was through T-Dependent.

Result: The mean score of the breathing condition of the COPD patients before given FLP and PLB interventions was 86.71 with deviation standard 1.649, error standard 00.400 and min-max score 85 – 90. After the FLP and PLB interventions, the mean score was 92.82 with 2.856 standard deviation, 0.693 error standard, and min-max scores 88 – 97. The T-dependent statistical test found P value 0.000 (α<0.05).

Conclusion: There was the effect of forward leaning posture and pursed lips breathing in respiratory rate on COPD. This research can be used as a recommendation for setting operational standard in the management of COPD patients in order to improve the caring quality of the nurses, particularly on handling FLP and PLB therapy. 

Keywords: Pursed Lips Breathing; Forward Leaning Posture; Dyspnea; COPD

Pendahuluan: Hasil wawancara personal dengan perawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung, dimana rumah sakit tersebut merupakan salah satu rumah sakit rujukan wilayah Lampung, pada Desember 2018 didapatkan informasi bahwa jumlah penderita PPOK setiap harinya meningkat. Rata-rata dalam sehari terdapat 20 penderita dengan PPOK yang dirawat dengan keluhan sesak nafas yang sangat berat dan sebagian besar dari mereka adalah pasien yang datang dengan serangan sesak nafas berulang. Sedangkan berdasarkan data rekam medik sebanyak 491 pasien dengan PPOK pada tahun 2018, kejadian ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 237 pasien mengalami PPOK pada tahun 2017.

Tujuan: Diketahui pengaruh posisi CKD dan PLB terhadap tingkat sesak nafas pada pasien PPOK.

Metode: Jenis penelitian Kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan Quasi Eksperimental dengan pendekatan one group pretest posttest design. Populasi sebanyak 93 dan sampel yang digunakan sebanyak 17 orang, pengambilan sampel pada penelitian adalah purposive sampling. Uji statistik menggunakan uji t-dependen.

Hasil : Rata-rata posisi kondisi pernafasan pasien PPOK sebelum diberikan terapi CKD Dan PLB dengan mean 86,71 standar deviasi 1,649 standar eror 00,400 dan nilai min-max 85-90, dan setelah diberi intervensi mean 92,82 standar deviasi 2,856 standar eror 0,693 dan nilai min-max 88-97. Hasil uji statistik menggunakan t-dependen didapat nilai p-value 0.000 (α<0.05).

Simpulan : Hasil penelitian ini terdapat pengaruh posisi CKD Dan PLB Terhadap Tingkat Sesak Nafas Pada Pasien PPOK.

Saran: Dapat dijadikan standar operasional penatalaksanaan pasien dengan PPOK sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dengan cara memberikan posisi CKD dan PLB.


Keywords


Pursed Lips Breathing; Condong Kedepan; Sesak Nafas; PPOK

Full Text:

PDF

References


Alsaggaf, M., Seeni, R., Delaney, M., Williams, J., & Gutierrez, G. (2017). Probability Of Emphysema In Patients With No Obstruction And Reduced Dlco. In C22. COPD Phenotypes (pp. A4996-A4996). American Thoracic Society.

Anwar, D., Chan, Y., & Basyar, M. (2012). Hubungan derajat sesak napas penderita penyakit paru obstruktif kronik menurut kuesioner modified medical research council scale dengan derajat penyakit paru obstruktif kronik. J Respir Indo. 2012; 32: 200, 7.

Ariyani, D. R., Sarbini, D., & Yuliati, R. (2013). Hubungan antara status gizi dan pola makan dengan fungsi paru pada pasien penyakit paru obstruktif 2. Kronik (PPOK) di balai besar kesehatan paru masyarakat Surakarta.

Bakti, A. K., & Dwi, R. K. (2015). Pengaruh Pursed Lip Breathing Exercise Terhadap Penurunan Tingkat Sesak Napas Pada Penyakit Paru Obstruksi Kronik (Ppok) Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat BBKPM Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah: manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan. Elsevier (Singapore).

Edwin, H. M., Basuki, N., Physio, M., & Isnaini, H. S. (2013). Pengaruh Pursed-Lip Breathing Terhadap Penurunan Respiratory Rate (Rr) Dan Peningkatan Pulse Oxygen Saturation (Spo2) Pada Penderita Ppok (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Huriah, T., & Ningtias, D. W. (2017). Pengaruh Active Cycle Of Breathing Technique Terhadap Peningkatan Nilai VEP1, Jumlah Sputum, dan Mobilisasi Sangkar Thoraks Pasien PPOK. IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices), 1(2), 44-54.

Khasanah, S., & Maryoto, M. (2016). Pengaruh posisi condong ke depan (CKD) dengan pursed lips breathing (PLB) terhadap peningkatan kondisi pernafasan pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).

Khotimah, S. (2013). Latihan Endurance Meningkatkan Kualitas Hidup Lebih Baik Dari Pada Latihan Pernafasan Pada Pasien PPOK Di BP4 Yogyakarta. Sport and Fitness Journal, 1(1), 20-32.

Kurniawati, S. (2012). Pengaruh Chest Therapy Terhadap Penurunan Sesak Nafas Dengan Parameter Respiratory Rate Pada Anak Bronchitis (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Laksana, M. A., & Berawi, K. (2015). Faktor–Faktor Yang Berpengaruh pada Timbulnya Kejadian Sesak Napas Penderita Asma Bronkial. Jurnal Majority, 4(9), 64-68.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2011). Penyakit paru obstruktif kronik. Diagnosis dan Penatalaksanaan. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 1-88.

Permadi, A. W., & Wahyudi, A. T. (2017). Pengaruh pursed lip breathing dan sustained maximal inspiration terhadap peningkatkan kekuatan otot pernapasan untuk mengurangi keluhan sesak napas pada kasus kardio respirasi. Interest: Jurnal Ilmu Kesehatan, 6(2).

Purwanti, A. M. D., Hartoyo, M., & Wulandari, M. (2016). Efektifitas tehnik relaksasi nafas dalam dan posisi tripod terhadap laju pernafasan pasien PPOK di RS H. Soewondo Kendal. Karya Ilmiah.

Seraswati, N. N. (2017). Pengaruh Incentive Spirometry Dan Pursed Lip Breathing Terhadap Kapasitas Inspirasi, Gejala Sesak Napas, Kapasitas Exercise, Dan Kualitas Hidup Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil (Doctoral Dissertation, Universitas Sebelas Maret).

Simanjuntak, R. H., Engka, J. N., & Marunduh, S. R. (2016). Pengaruh latihan fisik akut terhadap saturasi oksigen pada pemain basket mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat. Jurnal e-Biomedik, 4(1).

Singh, D., Agusti, A., Anzueto, A., Barnes, P. J., Bourbeau, J., Celli, B. R., & Varela, M. V. L. (2019). Global strategy for the diagnosis, management, and prevention of chronic obstructive lung disease: the GOLD science committee report 2019. European Respiratory Journal, 53(5), 1900164

Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., & Setiati, S. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi V. Jakarta: Interna Publishing, 310, 1973-1982.

Takatelide, F. W., Kumaat, L. T., & Malara, R. T. (2017). Pengaruh Terapi Oksigenasi Nasal Prong Terhadap Perubahan Saturasi Oksigen Pasien Cedera Kepala Di Instalasi Gawat Darurat Rsup Prof. Dr. RD Kandou Manado. Jurnal Keperawatan, 5(1).

Tanto, C., Liwang, F., Hanifati, S., & Pradipta, E. A. (2014). Kapita selekta kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius, 329-30.




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v13i4.1670

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.